Indonesia harus Kembangkan Sektor Manufaktur

Senin, 09 Maret 2015 - 18:04 WIB
Indonesia harus Kembangkan Sektor Manufaktur
Indonesia harus Kembangkan Sektor Manufaktur
A A A
JAKARTA - Ketua Lingkaran Kajian Ekonomi Nusantara (L-KEN) Didin S Damanhuri mengatakan, seharusnya Indonesia mulai memikirkan untuk beralih mengembangkan ke sektor lain seperti manufaktur yang potensial untuk dijalankan.

Menurutnya, ketergantungan terhadap komoditi ekstraktif berupa sektor pertambangan dan perkebunan membuat pertumbuhan ekonomi terpuruk. Sehingga, berdampak signifikan terhadap masyarakat berpenghasilan rendah.

"Dengan adanya komoditi sektor pertambangan dan perkebunan ini yang menjadi sumber. Kalau harganya jatuh maka pertumbuhan ekonomi Indonesia akan terpukul. Warga miskin yang tadinya mendapatkan aliran dana dari komoditi tersebut, hanya mendapatkan dana yang kecil," ujarnya di Hotel Grand Sahid, Jakarta, Senin (9/3/2015).

Menurutnya, jika hanya mengandalkan komoditi kedua sektor tersebut maka akan semakin berdampak buruk. Seperti pada pertumbuhan ekonomi serta nilai tukar rupiah.

"Tapi tidak boleh komoditi lebih produktif, harusnya kita lebih berbasis ke industri manufaktur. Bisa membuat pertumbuhan ekonomi menjadi berkualitas dan mampu menggerakkan serta dinikmati masyarakat bawah," jelas Didin.

Selain sektor manufaktur, industri dalam negeri juga berpotensi mendapatkan kontribusi dari sektor agro industri. Namun penggarapan kedua sektor tersebut, harus menjadi sektor berbasis kerakyatan. Tidak hanya kepentingan penguasa.

"Belum berkembang memang. Harusnya mobil nasional berpotensi, tapi mestinya Jokowi memiliki unggulan program yang seperti itu. Kalau sektor manufaktur diseriuskan bisa menurunkan kemiskinan," pungkasnya.
(izz)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 1.0061 seconds (0.1#10.140)