Pertamina Operasikan Terminal LNG Arun
A
A
A
LHOKSEUMAWE - PT Pertamina (Persero) memastikan segera mengoperasikan Terminal Regasifikasi dan Penerimaan Liquefied Natural Gas (LNG) Arun di Lhokseumawe, Aceh Utara.
Kepastian operasi itu setelah Presiden Joko Widodo meresmikan Terminal Penerimaan dan Regasifikasi Arun, Lhokseumawe, Aceh, kemarin. Hadir mendampingi Presiden, Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Sudirman Said dan Direktur Utama PT Pertamina (Persero) Dwi Soetjipto.
Presiden berharap masuknya energi ini mampu mendorong industri masuk ke Lhokseumawe sehingga bermanfaat untuk masyarakat Aceh dan Sumatera Utara. “Dengan begitu, masalah pengangguran dan kemiskinan dapat diatasi karena tumbuhnya kawasan industri,” ungkapnya.
Menurut Presiden, gas LNG Arun juga akan disalurkan ke pembangkit listrik Belawan milik PT PLN (Persero) guna menekan penggunaan BBM pembangkit. Penghematannya mencapai 30% atau Rp70 miliar per hari. “Kalau setahun bisa Rp2 triliun lebih. Ini baru satu tempat, nanti di tempat lain akan dilakukan seperti itu,” tekannya.
Hal senada dikatakan Menteri ESDM Sudirman Said. Mulai beroperasinya terminal ini PLN akan menghemat Rp70 miliar per hari. Nilai itu diambil dari penghematan operasional pembangkit hingga 35%. “Selain ke PLN, gas mengalir untuk PT Pupuk Iskandar Muda. Tapi masih menunggu 1 train yang belum jalan dari seluruhnya berjumlah tiga train ,” katanya.
Sudirman mengatakan, dari penyaluran gas LNG ini Pertamina mendapatkan benefit sebesar USD150 juta dalam setahun. Dia menuturkan, adanya infrastruktur ini akan membuka jaringan pipa gas kota maupun untuk industri. Dari Arun sampai ke Sumut dapat dikembangkan industri dan pipa gas untuk rumah tangga. “Ini bagian dari strategi nasional untuk menjadikan gas sebagai pilihan yang sudah ada di depan mata,” katanya.
Tidak hanya itu, pemerintah akan menyambungkan jaringan pipa gas dari Cirebon-Semarang. Dia menargetkan dalam 3- 4 tahun seluruh Jawa sudah tersambung. Dirut Pertamina Dwi Soetjipto mengatakan, terminal ini dirancang dengan kapasitas penyimpanan tangki LNG mencapai 12 juta ton per tahun dan produksi 400 juta kaki kubik per hari.
Pertamina juga menyambut positif perintah Presiden untuk turut serta menyukseskan pengembangan kawasan industri di Aceh dan Sumut dengan membangun bisnis hub (interkoneksi jaringan pipa gas) LNG selain penerimaan dan regasifikasi.
Nanang wijayanto
Kepastian operasi itu setelah Presiden Joko Widodo meresmikan Terminal Penerimaan dan Regasifikasi Arun, Lhokseumawe, Aceh, kemarin. Hadir mendampingi Presiden, Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Sudirman Said dan Direktur Utama PT Pertamina (Persero) Dwi Soetjipto.
Presiden berharap masuknya energi ini mampu mendorong industri masuk ke Lhokseumawe sehingga bermanfaat untuk masyarakat Aceh dan Sumatera Utara. “Dengan begitu, masalah pengangguran dan kemiskinan dapat diatasi karena tumbuhnya kawasan industri,” ungkapnya.
Menurut Presiden, gas LNG Arun juga akan disalurkan ke pembangkit listrik Belawan milik PT PLN (Persero) guna menekan penggunaan BBM pembangkit. Penghematannya mencapai 30% atau Rp70 miliar per hari. “Kalau setahun bisa Rp2 triliun lebih. Ini baru satu tempat, nanti di tempat lain akan dilakukan seperti itu,” tekannya.
Hal senada dikatakan Menteri ESDM Sudirman Said. Mulai beroperasinya terminal ini PLN akan menghemat Rp70 miliar per hari. Nilai itu diambil dari penghematan operasional pembangkit hingga 35%. “Selain ke PLN, gas mengalir untuk PT Pupuk Iskandar Muda. Tapi masih menunggu 1 train yang belum jalan dari seluruhnya berjumlah tiga train ,” katanya.
Sudirman mengatakan, dari penyaluran gas LNG ini Pertamina mendapatkan benefit sebesar USD150 juta dalam setahun. Dia menuturkan, adanya infrastruktur ini akan membuka jaringan pipa gas kota maupun untuk industri. Dari Arun sampai ke Sumut dapat dikembangkan industri dan pipa gas untuk rumah tangga. “Ini bagian dari strategi nasional untuk menjadikan gas sebagai pilihan yang sudah ada di depan mata,” katanya.
Tidak hanya itu, pemerintah akan menyambungkan jaringan pipa gas dari Cirebon-Semarang. Dia menargetkan dalam 3- 4 tahun seluruh Jawa sudah tersambung. Dirut Pertamina Dwi Soetjipto mengatakan, terminal ini dirancang dengan kapasitas penyimpanan tangki LNG mencapai 12 juta ton per tahun dan produksi 400 juta kaki kubik per hari.
Pertamina juga menyambut positif perintah Presiden untuk turut serta menyukseskan pengembangan kawasan industri di Aceh dan Sumut dengan membangun bisnis hub (interkoneksi jaringan pipa gas) LNG selain penerimaan dan regasifikasi.
Nanang wijayanto
(ftr)