Penyatuan ATM Bank BUMN Bisa Turunkan Bunga Kredit

JAKARTA - Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Muliaman D Hadad mengatakan, penyatuan Anjungan Tunai Mandiri (ATM) antara perbankan BUMN berpotensi menurunkan tingkat suku bunga kredit perbankan.

Pasalnya, saat ini turunnya tingkat suku bunga acuan Bank Indonesia (BI rate) sebesar 25 basis point (bps) menjadi 7,5% tidak kunjung membuat suku bunga kredit perbankan juga turun.

Dia mengatakan, merger ATM milik perusahaan plat merah tersebut akan membuat ongkos operasional BUMN perbankan tersebut menjadi lebih efisien. Diharapkan, efisiensi tersebut secara umum dapat menurunkan tingkat suku bunga kredit perbankan.

"Bukan kepada suku bunga, tapi kepada efisiensi karena kan bisa menghemat biaya overhead, sehingga dengan demikian bisa ke bunga," katanya di Istana Negara, Jakarta, Rabu (11/3/2015) malam.

Menurut dia, kendati secara sistem ATM milik perbankan BUMN tersebut telah terhubung satu sama lain, namun secara fisik ATM tersebut belum menyatu. Sebab itu, diharapkan penyatuan ATM bank BUMN tersebut dapat dilakukan tahun ini.

"Nanti, itu masih ada beberapa step yang harus dilalui. Kita usahakan tahun ini (penyatuan ATM)," tandasnya.