UKM Mamin Rentan Tergilas Pelemahan Rupiah
A
A
A
JAKARTA - Gabungan Pengusaha Makanan dan Minuman Indonesia (Gapmmi) mengkhawatirkan usaha kecil menengah (UKM) terkena imbas melemahnya nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (USD). Sebab, UKM produk makanan dan minuman (mamin) sangat rentan tergilas pelemahan rupiah.
Ketua Umum Gapmmi Adhi S Lukman mengatakan, UKM memang menjadi industri paling diberatkan dengan kondisi rupiah yang terus merosot tersebut. Sebab, stok bahan baku industri tersebut lebih sedikit. (Baca: Pengusaha Makanan-Minuman Terpukul Rupiah).
"UKM memang berat, ini yang kita lihat karena daya tahannya UKM rentan. Mereka stok lebih sedikit," ucapnya kepada Sindonews di Jakarta, Kamis (12/3/2015).
Kendati demikian, pihaknya memastikan bahwa hingga saat ini belum ada laporan mengenai UKM mamin yang gulung tikar lantaran tergerus rupiah. "Cuma terus terang belum mendengar ada yang tutup. Mudah-mudahan enggak lah," tandas dia.
(Baca: Pengusaha Makanan-Minuman Dilema Naikkan Harga).
Ketua Umum Gapmmi Adhi S Lukman mengatakan, UKM memang menjadi industri paling diberatkan dengan kondisi rupiah yang terus merosot tersebut. Sebab, stok bahan baku industri tersebut lebih sedikit. (Baca: Pengusaha Makanan-Minuman Terpukul Rupiah).
"UKM memang berat, ini yang kita lihat karena daya tahannya UKM rentan. Mereka stok lebih sedikit," ucapnya kepada Sindonews di Jakarta, Kamis (12/3/2015).
Kendati demikian, pihaknya memastikan bahwa hingga saat ini belum ada laporan mengenai UKM mamin yang gulung tikar lantaran tergerus rupiah. "Cuma terus terang belum mendengar ada yang tutup. Mudah-mudahan enggak lah," tandas dia.
(Baca: Pengusaha Makanan-Minuman Dilema Naikkan Harga).
(izz)