Prabu Revolusi Mengaku Terinspirasi Pemilik Kebab Baba Rafi
A
A
A
DALAM menjalani sebuah bisnis diperlukan kesungguhan dan totalitas untuk turun langsung menguasai bisnis kita sendiri. Begitulah yang dapat dirangkum dari percakapan Sindonews dengan Prabu Revolusi belum lama ini. Prabu juga sempat memberikan beberapa tips berbisnis khususnya dalam bisnis kuliner.
“Yang pertama, nggak boleh memulai bisnis hanya karena ikutan tren. Ada yang bilang, makanan itu bisnis yang nggak pernah ada matinya. Memang benar, tapi itu buat orang yang udah ngerti. Kalau langsung saja tanpa knowledge, ya susah juga. Yang paling penting itu kualitas, jaga kualitas itu sulit. Kita harus turun sendiri. Kalo kitanya gada, kan susah. Bisa kecolongan di dapur, operasional, keuangan. Kalo keuangan misalnya, sehari beda sekian puluh ribu kan kecil, tapi kalau dikali 30 hari?” jelas pemilik restoran Steakology itu sambil tertawa.
Prabu juga menambahkan, dalam memulai sebuah bisnis, utamakanlah passion terlebih dahulu. Kalau memang memiliki rasa cinta yang besar terhadap memasak, makanan, atau bidang kuliner, nanti akan ada jalannya. Sementara itu kalau berbisnis hanya karena ikut tren, “nantinya akan kaget karena tidak semudah yang dibayangkan” ujarnya.
Bagi Prabu sendiri, hanya satu kata yang pantas untuk melambangkan dirinya dengan memasak, “cinta”. “Masak itu cinta. Seneng banget sama masak, kayak ada di dunia yang lain. Kalau kerja sehari-hari sebagai wartawan, stress. Terus kesini (Steakology), ngeliat ramai, seneng. Kalau sudah beres, release banget. Apalagi kalau lihat piring konsumen clean. Kalau masih ada sisa, kadang aku tanya, kenapa, gimana makanannya, baik-baik saja?” jelas news anchor sekaligus suami Zee Zee Shahab ini.
Di restorannya yang terletak di bilangan Tebet, Jakarta Selatan ini, Prabu kerap datang untuk melakukan quality control selama seminggu tiga kali. Tak lupa, ia juga mengadakan pengayaan bersama seluruh karyawannya yang biasa dilakukan sambil meminum kopi bersama.
Tak hanya itu, dalam bisnisnya, Prabu juga memiliki seorang teman yang juga menjadi inspirasinya, yakni seorang pebisnis kuliner terkenal “Kebab Baba Rafi”, Hendy Setiono.
Prabu mengatakan bahwa ada satu kalimat Hendy yang selalu ia ingat hingga saat ini, .”Ada seorang teman, pemilik Baba Rafi bilang, ‘you have to be in love with the business first, then the business will love you back’. Darisitu saya belajar, kalau kita cinta sama bisnis kita berarti kita harus selalu ada disitu, kepikirannya itu terus, gimana ngegedein itu, dan lain-lain” pungkas Prabu.
“Yang pertama, nggak boleh memulai bisnis hanya karena ikutan tren. Ada yang bilang, makanan itu bisnis yang nggak pernah ada matinya. Memang benar, tapi itu buat orang yang udah ngerti. Kalau langsung saja tanpa knowledge, ya susah juga. Yang paling penting itu kualitas, jaga kualitas itu sulit. Kita harus turun sendiri. Kalo kitanya gada, kan susah. Bisa kecolongan di dapur, operasional, keuangan. Kalo keuangan misalnya, sehari beda sekian puluh ribu kan kecil, tapi kalau dikali 30 hari?” jelas pemilik restoran Steakology itu sambil tertawa.
Prabu juga menambahkan, dalam memulai sebuah bisnis, utamakanlah passion terlebih dahulu. Kalau memang memiliki rasa cinta yang besar terhadap memasak, makanan, atau bidang kuliner, nanti akan ada jalannya. Sementara itu kalau berbisnis hanya karena ikut tren, “nantinya akan kaget karena tidak semudah yang dibayangkan” ujarnya.
Bagi Prabu sendiri, hanya satu kata yang pantas untuk melambangkan dirinya dengan memasak, “cinta”. “Masak itu cinta. Seneng banget sama masak, kayak ada di dunia yang lain. Kalau kerja sehari-hari sebagai wartawan, stress. Terus kesini (Steakology), ngeliat ramai, seneng. Kalau sudah beres, release banget. Apalagi kalau lihat piring konsumen clean. Kalau masih ada sisa, kadang aku tanya, kenapa, gimana makanannya, baik-baik saja?” jelas news anchor sekaligus suami Zee Zee Shahab ini.
Di restorannya yang terletak di bilangan Tebet, Jakarta Selatan ini, Prabu kerap datang untuk melakukan quality control selama seminggu tiga kali. Tak lupa, ia juga mengadakan pengayaan bersama seluruh karyawannya yang biasa dilakukan sambil meminum kopi bersama.
Tak hanya itu, dalam bisnisnya, Prabu juga memiliki seorang teman yang juga menjadi inspirasinya, yakni seorang pebisnis kuliner terkenal “Kebab Baba Rafi”, Hendy Setiono.
Prabu mengatakan bahwa ada satu kalimat Hendy yang selalu ia ingat hingga saat ini, .”Ada seorang teman, pemilik Baba Rafi bilang, ‘you have to be in love with the business first, then the business will love you back’. Darisitu saya belajar, kalau kita cinta sama bisnis kita berarti kita harus selalu ada disitu, kepikirannya itu terus, gimana ngegedein itu, dan lain-lain” pungkas Prabu.
(dol)