Perlu Dukungan Negara

Senin, 16 Maret 2015 - 09:45 WIB
Perlu Dukungan Negara
Perlu Dukungan Negara
A A A
Persentase pertumbuhan bank syariah relatif besar, namun share -nya masih sedikit. Menurut pengamat ekonomi Hendri Saparini, hal ini dikarenakan adanya beberapa masalah, di antaranya dukungan negara.

Di Malaysia, perkembangan bank syariah sangat cepat. “Bank syariah sudah menjadi strategi negara di sana. Kemudian, ada dukungan melalui regulasi, misalnya ada beberapa dana yang hanya boleh dikeluarkan melalui bank syariah,” ujarnya. Dia mengatakan, jika ingin mengembangkan bank syariah, bisa saja dengan cara mengelola dana desa, dana pemerintah, atau dana kemiskinan yang dikeluarkan melalui bank syariah.

Jika semua itu dapat terjadi dengan baik, maka akan tercipta multiefek dan perdagangan nasional. “Itu yang sudah diterapkan di negara-negara lain, sehingga kebutuhan bank syariah sangat tinggi. Hal ini belum terjadi di Indonesia,” katanya. Makadari itu, perlukomitmen dari pemerintah untuk memberikan regulasi yang luas kepada bank syariah. Masalah lain dapat dilihat dari upaya pengembangan bank syariah dari sisi demand dan supply -nya. Selama ini bank syariah di Indonesia hanya sibuk dengan suplai.

“Justru demandnya tidak diciptakan, seharusnya hal itu yang dilakukan terlebih dahulu,” ungkapnya. Dia menambahkan, saat ini keberadaan bank syariah dan bank konvensional tidak perlu dipertentangkan. Yang terpenting, bank syariah harus mengembangkan produk dan layanannya. Jika semua kebutuhan masyarakat terpenuhi, maka masyarakat tidak perlu lagi ragu untuk menjadi nasabah bank syariah dan tidak perlu menggunakan beberapa bank sekaligus lagi.

“Saran saya untuk perbankan syariah adalah terus meningkatkan kemampuan dan pendanaan yang lebih baik. Pendekatan-pendekatan yang dilakukan jangan mengedepankan suku bunga, tetapi justru menciptakan pembiayaan yang baru,” tegasnya. Menurut dia, pengembangan industri keuangan syariah dapat melalui pembiayaan bagi usahausaha mikro yang jumlahnya sangat besar di Indonesia, seperti UKM, petani, nelayan, dan pengusaha p e r k e b u n a n .

Kalau dilakukan pendekatan serius, akan menjadi potensi yang sangat besar. “Jumlah UKM di Indonesia mencapai 68 juta, bisa menjadi pasar yang menjanjikan. Selain itu, mereka juga membutuhkan pendampingan. Ini bisa menjadi incaran bagi bank syariah, jangan sampai kesempatan ini justru diambil oleh bank konvensional,” tegasnya.

Dina angelina
(ars)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.7853 seconds (0.1#10.140)