Dana Pensiun Lembaga Keuangan BRI Capai Rp3,7 Triliun
A
A
A
JAKARTA - PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk hingga akhir 2014 mencatat total Dana Pensiun Lembaga Keuangan (DPLK) mencapai Rp3,7 triliun dengan peserta sebanyak 112.000 perorangan dan 111 perusahaan.
Sebanyak 55% dana di investasikan di instrumen pasar uang seperti deposito, sedangkan portofolio ke instrumen pendapatan tetap seperti obligasi korporasi sekitar 43%. “Sisanya dinvestasikan ke reksa dana dan pasar saham. Sejak didirikan delapan tahun yang lalu, dana kelolaan DPLK BRI rata-rata tumbuh 27% per tahun,” ujar Corporate Secretary BRI Budi Satria dalam keterangan tertulisnya kemarin.
Itu artinya, masyarakat banyak yang mempercayakan investasi masa depannya di Bank BRI. Dia melanjutkan, produk DPLK BRI memang telah dikenal sebagai produk investasi yang aman, memiliki akses luas, investasi beragam dan prudent , transparan, serta dikelola secara modern. Selain itu, rata-rata imbal hasil yang diberikan oleh Bank BRI kepada peserta DPLK-nya juga rata-rata di atas benchmark.
“Saat ini market share DPLK BRI sebesar 10,41% dari seluruh aset kelolaan DPLK secara nasional yang sebesar Rp35,54 triliun,” tuturnya. Dia optimistis pangsa pasar tersebut akan terus tumbuh seiring semakin bertambahnya kesadaran masyarakat akan pentingnya jaminan hidup pada hari tua. Tahun ini emiten plat merah ini menargetkan pertumbuhan DPLK sebesar 30% dibandingkan tahun sebelumnya. Dia optimistis dana kelolaannya hingga akhir tahun ini bisa mencapai target sebesar Rp4,81 triliun.
Dari jumlah peserta, kata Budi, tahun ini diharapkan bisa mencapai sedikitnya 122.000 peserta perorangan serta 151 perusahaan. Target tersebut dapat dicapai dengan cara optimalisasi pemasaran DPLK bank BRI melalui jaringan kerja Bank BRI yang luas dan tersebar di seluruh Indonesia serta aktif melakukan joint marketing dengan unit kerja bisnis di Bank BRI, khususnya kepada nasabah existing maupun calon nasabah potensial.
Kunthi fahmar sandy
Sebanyak 55% dana di investasikan di instrumen pasar uang seperti deposito, sedangkan portofolio ke instrumen pendapatan tetap seperti obligasi korporasi sekitar 43%. “Sisanya dinvestasikan ke reksa dana dan pasar saham. Sejak didirikan delapan tahun yang lalu, dana kelolaan DPLK BRI rata-rata tumbuh 27% per tahun,” ujar Corporate Secretary BRI Budi Satria dalam keterangan tertulisnya kemarin.
Itu artinya, masyarakat banyak yang mempercayakan investasi masa depannya di Bank BRI. Dia melanjutkan, produk DPLK BRI memang telah dikenal sebagai produk investasi yang aman, memiliki akses luas, investasi beragam dan prudent , transparan, serta dikelola secara modern. Selain itu, rata-rata imbal hasil yang diberikan oleh Bank BRI kepada peserta DPLK-nya juga rata-rata di atas benchmark.
“Saat ini market share DPLK BRI sebesar 10,41% dari seluruh aset kelolaan DPLK secara nasional yang sebesar Rp35,54 triliun,” tuturnya. Dia optimistis pangsa pasar tersebut akan terus tumbuh seiring semakin bertambahnya kesadaran masyarakat akan pentingnya jaminan hidup pada hari tua. Tahun ini emiten plat merah ini menargetkan pertumbuhan DPLK sebesar 30% dibandingkan tahun sebelumnya. Dia optimistis dana kelolaannya hingga akhir tahun ini bisa mencapai target sebesar Rp4,81 triliun.
Dari jumlah peserta, kata Budi, tahun ini diharapkan bisa mencapai sedikitnya 122.000 peserta perorangan serta 151 perusahaan. Target tersebut dapat dicapai dengan cara optimalisasi pemasaran DPLK bank BRI melalui jaringan kerja Bank BRI yang luas dan tersebar di seluruh Indonesia serta aktif melakukan joint marketing dengan unit kerja bisnis di Bank BRI, khususnya kepada nasabah existing maupun calon nasabah potensial.
Kunthi fahmar sandy
(ars)