Kaltim Minta Terlibat di Blok Mahakam Secepatnya
A
A
A
SAMARINDA - Pemerintah Provinsi (Pemprov) Kalimantan Timur (Kaltim) berharap partisipasi mereka di Blok Mahakam diberikan sebelum kontrak Total E&P Indonesie habis. Artinya, sebelum 2017, Pemprov Kaltim berharap agar dilibatkan dalam pengelolaan Blok Mahakam.
"Ada dua skema keterlibatan pemerintah daerah di Blok Mahakam. Pra dan paska. Jadi kita sudah terlibat di Blok Mahakam sebelum kontrak Total habis. Ini dalam rangka untuk belajar," kata Direktur PT Mandiri Migas Pratama Hadzairin, Selasa (17/3/2015).
PT Mandiri Migas Pratama adalah perusahaan daerah milik Pemprov Kaltim yang disiapkan untuk terlibat dalam pengelolaan di Blok Mahakam. Perusahaan ini sudah menandatangani MoU dengan PT Yudhistira Bumi Energi mengenai pembiayaan partisipasi di blok kaya migas itu.
"Sebelum 2017 kita mengharapkan sudah bisa masuk ke Blok Mahakam. Keterlibatan ini untuk proses pembelajaran bagaimana mengelola blok migas," ujarnya.
Hebatnya, Pemprov Kaltim sudah menyiapkan skema pembiayaan untuk kegiatan pra ini. Menggandeng Yudhistira, mereka sudah menyiapkan rencana pembiayaan, termasuk pembagian saham.
"Dalam kegiatan pra nanti, Yudhistira mendapat porsi saham 80%, sisanya menjadi milik Pemprov Kaltim. Seluruh pembiayaan dalam kegiatan pra kontrak habis nanti, dibiayai oleh Yudhistira," kata Zairin.
Setelah kontrak Total habis pada 2017, pembagian saham akan berubah menjadi 25% untuk Pemprov Kaltim dan 75% untuk Yudhistira.
Sebelumnya, Pemprov Kaltim menawarkan skema pembagian saham untuk pemda. Pertamina diprediksi mendapat 70% saham di Blok Mahakam, dan Total mendapat 30%. Dari 70% yang bakal menjadi jatah Pertamina, pemda berharap dapat 19%. Sehingga pertamina tetap menjadi pemegang saham mayoritas dengan 51%.
"Ada dua skema keterlibatan pemerintah daerah di Blok Mahakam. Pra dan paska. Jadi kita sudah terlibat di Blok Mahakam sebelum kontrak Total habis. Ini dalam rangka untuk belajar," kata Direktur PT Mandiri Migas Pratama Hadzairin, Selasa (17/3/2015).
PT Mandiri Migas Pratama adalah perusahaan daerah milik Pemprov Kaltim yang disiapkan untuk terlibat dalam pengelolaan di Blok Mahakam. Perusahaan ini sudah menandatangani MoU dengan PT Yudhistira Bumi Energi mengenai pembiayaan partisipasi di blok kaya migas itu.
"Sebelum 2017 kita mengharapkan sudah bisa masuk ke Blok Mahakam. Keterlibatan ini untuk proses pembelajaran bagaimana mengelola blok migas," ujarnya.
Hebatnya, Pemprov Kaltim sudah menyiapkan skema pembiayaan untuk kegiatan pra ini. Menggandeng Yudhistira, mereka sudah menyiapkan rencana pembiayaan, termasuk pembagian saham.
"Dalam kegiatan pra nanti, Yudhistira mendapat porsi saham 80%, sisanya menjadi milik Pemprov Kaltim. Seluruh pembiayaan dalam kegiatan pra kontrak habis nanti, dibiayai oleh Yudhistira," kata Zairin.
Setelah kontrak Total habis pada 2017, pembagian saham akan berubah menjadi 25% untuk Pemprov Kaltim dan 75% untuk Yudhistira.
Sebelumnya, Pemprov Kaltim menawarkan skema pembagian saham untuk pemda. Pertamina diprediksi mendapat 70% saham di Blok Mahakam, dan Total mendapat 30%. Dari 70% yang bakal menjadi jatah Pertamina, pemda berharap dapat 19%. Sehingga pertamina tetap menjadi pemegang saham mayoritas dengan 51%.
(izz)