ESDM Didesak Segera Putuskan Status Blok Mahakam

Rabu, 18 Maret 2015 - 10:21 WIB
ESDM Didesak Segera...
ESDM Didesak Segera Putuskan Status Blok Mahakam
A A A
JAKARTA - Federasi Serikat Pekerja Pertamina Bersatu (FSPPB) mendesak Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Sudirman Said segera menyerahkan secara resmi 100% pengelolaan Blok Mahakam kepada PT Pertamina (persero).

Hal itu supaya Pertamina dapat segera menyusun program kerja masa transisi 2015-2017 yang komprehensif dan realistis, sehingga mampu meningkatkan produksi minyak dan gas (migas) dalam rangka mendukung kedaulatan energi nasional.

"Demikian tuntutan kami sampaikan kepada pemerintah dengan harapan dapat dipenuhi guna membangun kedaulatan energi yang pada gilirannya akan mampu memperkuat Ketahanan Energi Nasional," ungkap Presiden FSPBB Eko Wahyu Laksmono di Jakarta, Rabu (18/3/2015).

Menurut dia, pemerintah tak perlu ragu dengan Pertamina. Keberhasilan telah terlihat saat perusahaan migas plat merah itu mengambil alih blok Off-shore North West Java (ONWJ) dan West Madura Off-shore (WMO).

"Pengambilalihan ini sebagai bukti Pertamina memiliki pengetahuan, keterampilan dan pengalaman yang lebih dari cukup untuk mengelola blok migas manapun di Indonesia termasuk Blok Mahakam," terang dia.

Dia menegaskan, sudah sepantasnya ketika wilayah kerja migas yang semula dikelola asing saat masa kontrak habis, pengelolaan dikembalikan sepenuhnya kepada BUMN, yakni Pertamina.

"Pertamina sebagai satu-satunya perusahaan BUMN migas memiliki pengetahuan, keterampilan dan pengalaman yang lebih dari cukup di negerinya sendiri, sebagaimana berlaku umum di negara-negara penghasil migas dunia," kata dia.

Blok Mahakam merupakan lapangan migas yang terletak di lepas pantai Kalimantan Timur dengan produksi gas mencapai 30% produksi nasional.

Saat kali pertama ditemukan, Blok Mahakam memiliki cadangan terbukti sekitar 1,4 miliar barel minyak dan 26 trillion cubic feet (TCF) gas.

Blok Mahakam mulai dieksploitasi pada 1967 selama 30 tahun oleh perusahaan migas asal Perancis Total E&P Indonesie dan diperpanjang lagi selama 20 tahun hingga 2017 melalui kontrak kerja sama antara Pemerintah RI.

Pada saat kontrak berakhir pada 2017, diperkirakan cadangan Blok Mahakam yang tersisa sebanyak 100 juta barel minyak dan 6-8 TCF gas yang bernilai lebih dari Rp500 triliun.
(rna)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.0655 seconds (0.1#10.140)