Kurang Pasokan, Harga Bawang Merah di Daerah Melonjak
A
A
A
PALU - Harga bawang merah di daerah mengalami lonjakan. Seperti yang terjadi di Kota Palu, Sulawesi Tengah, harga bawang merah dari sebelumnya Rp18.000/kg, kini mencapai Rp35.000/kg.
Para pedagang di Pasar Masomba, Palu mengungkapkan, kenaikan ini dipicu kurangnya stok di pasaran. Akibatnya, harga bawang merah di Kota Palu selama tiga hari merangkak naik.
"Sebelumnya, para pedagang menjual bawang merah dengan harga Rp18.000/kg, kini mengalami kenaikan cukup signifikan. Para pedagang saat ini menjual bawang merah dengan harga Rp35.000/kg," kata Yuyun, salah seorang pedagang di Pasar Masomba, Rabu (18/3/2015).
Kurangnya stok bawang merah di Kota Palu, lanjut dia, membuat sejumlah pedagang di Pasar Masomba terpaksa mendatangkan bawang merah dari luar daerah. Di mana bawang merah yang mereka jual selama ini berasal dari daerah Enrekang (Sulawesi Selatan) dan Surabaya.
Hartati Zakaria, salah seorang pembeli mengatakan, akibat kenaikan ini dari biasa membeli bawang merah 0,5 kg per tiga hari, kini terpaksa membeli seperempat kg. "Terpaksa harus mengeluarkan uang belanja yang lebih untuk memenuhi kebutuhan pokok rumah tangga," ucapnya.
Mahalnya harga bawang merah berdampak pada berkurangnya minat belanja masyarakat. Sebelum naik para pedagang biasanya dapat menjual hingga berkilo-kilo bawang merah. Namun, saat ini mereka mengalami penurunan omzet.
Para pedagang di Pasar Masomba, Palu mengungkapkan, kenaikan ini dipicu kurangnya stok di pasaran. Akibatnya, harga bawang merah di Kota Palu selama tiga hari merangkak naik.
"Sebelumnya, para pedagang menjual bawang merah dengan harga Rp18.000/kg, kini mengalami kenaikan cukup signifikan. Para pedagang saat ini menjual bawang merah dengan harga Rp35.000/kg," kata Yuyun, salah seorang pedagang di Pasar Masomba, Rabu (18/3/2015).
Kurangnya stok bawang merah di Kota Palu, lanjut dia, membuat sejumlah pedagang di Pasar Masomba terpaksa mendatangkan bawang merah dari luar daerah. Di mana bawang merah yang mereka jual selama ini berasal dari daerah Enrekang (Sulawesi Selatan) dan Surabaya.
Hartati Zakaria, salah seorang pembeli mengatakan, akibat kenaikan ini dari biasa membeli bawang merah 0,5 kg per tiga hari, kini terpaksa membeli seperempat kg. "Terpaksa harus mengeluarkan uang belanja yang lebih untuk memenuhi kebutuhan pokok rumah tangga," ucapnya.
Mahalnya harga bawang merah berdampak pada berkurangnya minat belanja masyarakat. Sebelum naik para pedagang biasanya dapat menjual hingga berkilo-kilo bawang merah. Namun, saat ini mereka mengalami penurunan omzet.
(dmd)