Kembangkan Program CNG, PGN Targetkan 1 Juta Pelanggan

Senin, 23 Maret 2015 - 11:18 WIB
Kembangkan Program CNG,...
Kembangkan Program CNG, PGN Targetkan 1 Juta Pelanggan
A A A
JAKARTA - Seiring dengan program konversi gas yang dicanangkan pemerintah, PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGN) terus melakukan pengembangan. Salah satunya compressed natural gas (CNG) untuk sektor rumah tangga. Program ini menyasar kebutuhan energi untuk listrik, pemanasan air, memasak dan aktivitas rumah tangga lainnya. PGN menargetkan 1 juta pelanggan untuk tahun mendatang.

Saat ini, Perusahaan Gas Negara telah membangun pipa SNG di Semarang, Marunda, Cirebon, Bogor, Tangerang, Palembang dan Surabaya. Tercatat sudah ada 100 ribu pelanggan rumah tangga.

Perbedaan pemakaian CNG dan liquefied petroleum gas (elpiji) yang banyak digunakan masyarakat saat ini terletak pada sarana penyaluran. Pada elpiji, gas disalurkan melalui tabung dan selang gas. Sementara CNG didistribusikan melalui pipa yang mampu mengakomodasi banyak rumah tangga. Satu CNG bisa mendistribusikan 1.000 rumah tangga.

Direktur Utama PGN, Hendi Prio Santoso mengatakan, perusahaan berupaya meningkatkan kinerja dengan penambahan volume pengelolaan gas dan menambah kapasitas infrastruktur sehingga gas bumi bisa dimanfaatkan seoptimal mungkin.

Saat ini, Perusahaan Gas Negara memasok gas hampir 800 juta kaki kubik per hari (mmscfd), sedangkan permintaan gas nasional mencapai lebih dari 2.000 mmscfd. "Perusahaan Gas Negara sedang berupaya meningkatkan volume pasokan gas dengan meningkatkan potensi Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTGU) Tambak Lorok, Jawa Tengah, dan membangun pipa gas Kalimantan-Jawa," ujar Hendi dalam siaran persnya kepada Sindonews.

Dia mengungkapkan keseriusan Perusahaan Gas Negara dalam meningkatkan kinerja tidak lepas dari adanya zero korupsi. Karena ini menjadi catatan positif bagi Perusahaan Gas Negara dalam membentuk prosedur dan peraturan kerja karyawan dengan para pemangku kepentingan adalah termuat dalam Kode Etik.

“Sehingga korupsi sangat tidak mungkin terjadi di Perusahaan Gas Negara. Hal ini sejalan dengan roadmap pemberantasan korupsi 2012-2023 oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), dimana sektor pangan, energi dan pajak menjadi prioritas nya,” tegas Hendi, yang juga menyatakan calo gas tidak dapat memiliki kesempatan untuk bertemu dan berhubungan dengan karyawan maupun pimpinan PGN.

Kunci dari ini semua selain sikap profesionalisme dari seluruh awak korporasi Perusahaan Gas Negara, juga kuatnya komitmen dari pucuk pimpinan atas toleransi nol korupsi. Ini menjadi sikap tegas Direktur Utama PGN, bahwa korupsi tidak dibenarkan terjadi dan tidak dimungkinkan terjadi di Perusahaan Gas Negara, melalui penerapan tata kelola perusahaan yang baik serta budaya perusahaan yang kuat.

Karena itulah Perusahaan Gas Negara mengembangkan budaya perusahaan berbasis prinsip-prinsip kolektif yang disebut sebagai ProCISE atau Professionalism, Continuous Improvement, Integrity, Safety dan Excellent Service.
(dmd)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 1.0428 seconds (0.1#10.140)