BRI Semarang Targetkan Pertumbuhan Kredit 25%
A
A
A
JAKARTA - PT Bank Rakyat Indonesia (persero) atau BRI wilayah Semarang, Jawa Tengah menargetkan pertumbuhan kredit sebesar 22-25% dari capaian 2014, dan dana yang dihimpun tumbuh 15%.
“Pencapaian tahun lalu untuk dana kurang lebih Rp21,7 triliun. Tahun ini ditargetkan mengalami kenaikan sekitar 15%. Sedangkan untuk kredit pencapaian pada 2014 mencapai Rp21,3 triliun, diharapkan naik 22%-25%,” ujar Kepala Kantor BRI Wilayah Semarang, Ahmad Chairul Ghanie, Jumat (27/3/2015).
Menurutnya, untuk kredit sampai saat ini masih didominasi usaha mikro kecil dan menengah (UMKM). UMKM ini mengambil porsi sampai dengan lebih dari 90%, dari total kredit yang masuk di bank BRI wilayah Semarang.
Ghanie menyebutkan, untuk kredit mikro hampir seluruhnya berasal dari nasabah Simpedes dengan pinjaman rata-rata dibawah Rp5 miliar. Sedangkan untuk kredit kelas menengah dengan pinjaman Rp10 miliar sampai Rp40 miliar hanya sekitar 5% sampai 8%.
Meskipun kredit UMKM masih didominasi dari nasabah Simpedes, namun Ghanie mengaku, saat ini kredit dari Britama juga mulai tumbuh baik. Karena sekarang tidak bisa dibatasi orang desa yang ingin memakai Britama. “UMKM sendiri terbanyak kreditnya mikro hampir Rp11,3 triliun di 2014 lalu,” bebernya.
Dia mengakui, sampai saat ini memang backbone BRI masih berada pada Simpedes, tidak hanya pada kredit namun juga pada dana. Total tabungan untuk Simpedes sampai akhir 2014 mencapai Rp9,8 triliun, sedangkan dana yang dihimpun dari Simpedes, hanya sekitar Rp4,7 triliun.
Dana tersebut dikumpulkan dari 712 unit kerja BRI, yang terdiri dari 22 kantor cabang, 36 Kantor Cabang Pembantu, 412 BRI Unit, kantor Kas dan Teras Keliling, yang tersebar di Jawa Tengah bagian utara, mulai dari Bumiyu, sampai Cepu, dari Karimun sampai Salatiga sebagai perbatasan wilayah Selatan.
“Pencapaian tahun lalu untuk dana kurang lebih Rp21,7 triliun. Tahun ini ditargetkan mengalami kenaikan sekitar 15%. Sedangkan untuk kredit pencapaian pada 2014 mencapai Rp21,3 triliun, diharapkan naik 22%-25%,” ujar Kepala Kantor BRI Wilayah Semarang, Ahmad Chairul Ghanie, Jumat (27/3/2015).
Menurutnya, untuk kredit sampai saat ini masih didominasi usaha mikro kecil dan menengah (UMKM). UMKM ini mengambil porsi sampai dengan lebih dari 90%, dari total kredit yang masuk di bank BRI wilayah Semarang.
Ghanie menyebutkan, untuk kredit mikro hampir seluruhnya berasal dari nasabah Simpedes dengan pinjaman rata-rata dibawah Rp5 miliar. Sedangkan untuk kredit kelas menengah dengan pinjaman Rp10 miliar sampai Rp40 miliar hanya sekitar 5% sampai 8%.
Meskipun kredit UMKM masih didominasi dari nasabah Simpedes, namun Ghanie mengaku, saat ini kredit dari Britama juga mulai tumbuh baik. Karena sekarang tidak bisa dibatasi orang desa yang ingin memakai Britama. “UMKM sendiri terbanyak kreditnya mikro hampir Rp11,3 triliun di 2014 lalu,” bebernya.
Dia mengakui, sampai saat ini memang backbone BRI masih berada pada Simpedes, tidak hanya pada kredit namun juga pada dana. Total tabungan untuk Simpedes sampai akhir 2014 mencapai Rp9,8 triliun, sedangkan dana yang dihimpun dari Simpedes, hanya sekitar Rp4,7 triliun.
Dana tersebut dikumpulkan dari 712 unit kerja BRI, yang terdiri dari 22 kantor cabang, 36 Kantor Cabang Pembantu, 412 BRI Unit, kantor Kas dan Teras Keliling, yang tersebar di Jawa Tengah bagian utara, mulai dari Bumiyu, sampai Cepu, dari Karimun sampai Salatiga sebagai perbatasan wilayah Selatan.
(dmd)