Blok Mahakam Tetap Diserahkan ke Pertamina
Blok Mahakam Tetap Diserahkan ke Pertamina
A
A
A
JAKARTA - Pemerintah tetap konsisten memberikan hak mayoritas pengelolaan Blok Mahakam di Kutai, Kalimantan Timur kepada PT Pertamina (Persero) setelah berakhir kontrak Total E&P Indonesie pada 2017.
Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Sudirman Said mengatakan, secara prinsip Presiden Joko Widodo telah memberikan arahan bahwa Pertamina akan menjadi operator di Blok Mahakam. Meski demikian, pemerintah juga meminta Pertamina mulai bicara kepada Total E&P Indonesie agar transisi pengambilalihan pengelolaan berjalan lancar.
”Blok ini salah satu penyumbang produksi terpenting di Indonesia. Maka itu, harus dijaga kelangsungan produksi tidak mengalami gangguan,” kata dia di Kementerian ESDM, Jakarta, akhir pekan lalu. Menurut Sudirman, transisi merupakan persyaratan jika kemudian Pertamina menjadi operator pada 2018 menggantikan Total E&P Indonesie. Dari sekarang harus mulai turut serta dalam proses transisi supaya informasi knowledge dan teknologi segera dapat dikelola.
”Menuju sebulan ke depan kami akan memfasilitasi dialog antara Pertamina dan operator saat ini,” ungkap dia. Direktur Eksekutif IRESS Marwan Batubara menyatakan dukungannya terhadap pemerintah tetap konsisten menempatkan Pertamina menjadi operator di Blok Mahakam. Itu sesuai aspirasi di dalam petisi Blok Mahakam yang menginginkan pengelolaan Blok Mahakam 100% dikelola negara.
”Pada prinsipnya kami memberi dukungan, kebetulan menjadi sikap menteri ESDM yang hingga kini tetap konsisten dengan apa yang menjadi aspirasi kami,” ucapnya. Marwan juga berharap apa yang menjadi fokus menteri ESDM dan petisi Blok Mahakam menjadi keputusan bulat Presiden. Bagaimanapun keputusan terbesar diambil oleh Presiden.
”Jangan sampai Pak Jokowi mendapat informasi dari pembisik atau ada begal di sekitar Istana sehingga keputusan itu jadi berbeda,” kata Marwan. Di tempat yang sama, Guru Besar Universitas Indonesia Sri Edi Swasono yakin sikap konsisten Sudirman akan menjadi keputusan bulat Presiden.
Keputusan terkait pengelolaan Blok Mahakam diserahkan kepada Pertamina merupakan janji Presiden. ”Beliau janji akan tunduk pada konstitusi dan kehendak rakyat dan ini sudah pas. Maka saya yakin keputusan menteri ESDM tidak jauh dari keputusan Presiden,” tutupnya.
Nanang wijayanto
Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Sudirman Said mengatakan, secara prinsip Presiden Joko Widodo telah memberikan arahan bahwa Pertamina akan menjadi operator di Blok Mahakam. Meski demikian, pemerintah juga meminta Pertamina mulai bicara kepada Total E&P Indonesie agar transisi pengambilalihan pengelolaan berjalan lancar.
”Blok ini salah satu penyumbang produksi terpenting di Indonesia. Maka itu, harus dijaga kelangsungan produksi tidak mengalami gangguan,” kata dia di Kementerian ESDM, Jakarta, akhir pekan lalu. Menurut Sudirman, transisi merupakan persyaratan jika kemudian Pertamina menjadi operator pada 2018 menggantikan Total E&P Indonesie. Dari sekarang harus mulai turut serta dalam proses transisi supaya informasi knowledge dan teknologi segera dapat dikelola.
”Menuju sebulan ke depan kami akan memfasilitasi dialog antara Pertamina dan operator saat ini,” ungkap dia. Direktur Eksekutif IRESS Marwan Batubara menyatakan dukungannya terhadap pemerintah tetap konsisten menempatkan Pertamina menjadi operator di Blok Mahakam. Itu sesuai aspirasi di dalam petisi Blok Mahakam yang menginginkan pengelolaan Blok Mahakam 100% dikelola negara.
”Pada prinsipnya kami memberi dukungan, kebetulan menjadi sikap menteri ESDM yang hingga kini tetap konsisten dengan apa yang menjadi aspirasi kami,” ucapnya. Marwan juga berharap apa yang menjadi fokus menteri ESDM dan petisi Blok Mahakam menjadi keputusan bulat Presiden. Bagaimanapun keputusan terbesar diambil oleh Presiden.
”Jangan sampai Pak Jokowi mendapat informasi dari pembisik atau ada begal di sekitar Istana sehingga keputusan itu jadi berbeda,” kata Marwan. Di tempat yang sama, Guru Besar Universitas Indonesia Sri Edi Swasono yakin sikap konsisten Sudirman akan menjadi keputusan bulat Presiden.
Keputusan terkait pengelolaan Blok Mahakam diserahkan kepada Pertamina merupakan janji Presiden. ”Beliau janji akan tunduk pada konstitusi dan kehendak rakyat dan ini sudah pas. Maka saya yakin keputusan menteri ESDM tidak jauh dari keputusan Presiden,” tutupnya.
Nanang wijayanto
(bbg)
Explore More