Arsitektur Hijau Harus Dikedepankan

Rabu, 01 April 2015 - 10:33 WIB
Arsitektur Hijau Harus...
Arsitektur Hijau Harus Dikedepankan
A A A
Memasuki empat bulan pertama 2015, sebagian orang mungkin masih bertanyatanya, seperti apakah tren arsitektur dan interior tahun ini?

Adapun yang harus dimengerti, arsitektur bukan baju atau fashion yang sifatnya temporer dan bisa dengan mudah digonta-ganti.

Menurut arsitek Yu Sing, tren dalam dunia arsitektur sebenarnya memiliki sifat sementara alias hanya berlangsung sesaat. Ini dikarenakan arsitektur atau bangunan akan berdiri sendiri dalam jangka waktu yang lama.

Bandingkan dengan proses yang berlangsung sebelum karya arsitektur itu berdiri. Dari proses perencanaan, perancangan, hingga pelaksanaan yang memakan waktu beragam. Bisamemakan waktu enam bulan atau bahkan lebih, hingga dua tahun. Bayangkan jika sebuah karya arsitektur harus mengikuti tren atau perubahan yang senantiasa berganti menjelang pergantian tahun. Belum juga selesai tahap pelaksanaan pembangunan, sudah berganti trennya.

Arsitek Satrio Herlambang menambahkan, dalam konteks arsitektur rumah tinggal, menerapkan karakteristik dan keunikan masingmasing pemilik rumah terhadap arsitektur rumahnya merupakan pilihan yang lebih tepat ketimbang sekadar mengikuti tren. Desain sebuah rumah tinggal sejatinya tidak bisa disamakan satu dengan yang lain. Sebuah rumah didesain dengan mengedepankan kebutuhan pribadi masing-masing penghuni.

Terkait dengan desain terkini, isu pemanasan global yang merebak akhir-akhir ini hendaknya tidak hanyamenjadi wacana. Hemat energi, ramah lingkungan, dan berkelanjutan, sebaliknyamenjadi panduan sejak awal dalam merencanakan desain rumah tinggal. Aspek-aspek terkait dengan penghematan energi terhadap desain sebuah rumah tinggal harus benarbenar diikuti sebagai langkah awal penyelamatan bumi tercinta.

Menciptakan desain rumah yang murah biaya pembangunannya, tidak ada salahnya diikuti. Semakinmurah biaya untuk membangun, semakin banyak uang yang bisa disisihkan untuk perbaikan lingkungan lain yang lebih besar atau untuk kepentingan masalah kemanusiaan lain. Walau sebetulnya mampu, tidak ada salahnya kitamenghemat penggunaan energi danmengurangi sedikit saja kemewahan nilai rumah tinggal.

Seandainya saja setiap rumah mewah dapat mengurangi dan menyisihkan 10% sampai 25% dari nilai rumahnya bagi kepentingan lingkungan atau masyarakat yang kurang mampu, tentu lingkungan hidup sehari-hari akan menjadi semakin indah dan nilainya jauh lebih besar daripada kemewahan yang didapatkan tanpamenyisihkan sebagian biayanya.

Bukankah kota tempat kita hidup akan semakin indah danmenyenangkan untuk ditinggali bila kerusakankerusakan lingkungan yang telah ada dapat diperbaiki sedikit demi sedikit? Semakinmurah aplikasinya,maka akan semakin berkelanjutan dan lebih besar dampaknya terhadap bumi ini.

Dengan biaya yang murah, akan semakin banyak orang yang mampu mengaplikasikan arsitektur berkelanjutan, dan secara otomatis mempercepat proses penyembuhan bumi yang sedang sakit ini. Selain itu, adanya pencahayaan dan penghawaan alami adalah syarat mutlak untuk desain rumah tinggal. Membuat banyak bukaan, ventilasi silang,menyediakan ruang terbuka, danmenanam berbagai jenis pohon.

Aprilia s andyna
(ars)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.0891 seconds (0.1#10.140)