Koreksi IHSG Diperkirakan Berlanjut
A
A
A
JAKARTA - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada perdagangan hari ini diperkirakan akan mengalami koreksi lanjutan terimbas kembali melemahnya Wall Street semalam.
Kepala Riset PT NH Korindo Securities Indonesia Reza Priyambada mengatakan, meski utang gap 5.459-5.484 telah dilunasi, namun masih ada utang gap lama di level 5.342-5.372 dan utang gap di level 5.397-5.411, sehingga akan menekan IHSG.
"Melihat kondisi tersebut, tampaknya aksi jual masih dimungkinkan dapat berlanjut. Tetap cermati adanya potensi pelemahan lanjutan," kata dia, Kamis (2/4/2015).
Dia memperkirakan, IHSG akan berada pada rentang support 5.447-5.458 dan resisten 5.487-5.528. Laju IHSG kemarin gagal mendekati area target resisten 5.527-5.536 dan turun berada di bawah area target support 5.480-5.496.
Kemarin, imbas melemahnya laju bursa saham Amerika Serikat (AS) dan Eropa hingga Asia memberikan kesempatan bagi pelaku pasar untuk melakukan aksi jual yang tak terbendung.
Rilis kinerja emiten yang hampir sebagian besar sudah keluar tampaknya telah price in di pasar, di mana kinerjanya rata-rata inline dengan perkiraan meskipun ada beberapa di antaranya di bawah estimasi.
"Dengan telah price in-nya kinerja keuangan emiten membuat bahan ekspektasi kian berkurang dan memuluskan aksi jual," ujarnya.
Bahkan rilis kenaikan inflasi yang lebih rendah dari estimasi dan penguatan laju rupiah tampaknya kurang mampu mempertahankan IHSG di zona hijaunya.
Hal positif dari penurunan ini adalah telah tertutupinya utang gap 5.460-5.484, sehingga masih ada utang gap di 5.398-5.413 dan 5.343-5.350. Meski terjadi penurunan, investor asing kembali melakukan nett buy dari net buy Rp822,08 miliar menjadi net buy Rp490,26 miliar.
Kepala Riset PT NH Korindo Securities Indonesia Reza Priyambada mengatakan, meski utang gap 5.459-5.484 telah dilunasi, namun masih ada utang gap lama di level 5.342-5.372 dan utang gap di level 5.397-5.411, sehingga akan menekan IHSG.
"Melihat kondisi tersebut, tampaknya aksi jual masih dimungkinkan dapat berlanjut. Tetap cermati adanya potensi pelemahan lanjutan," kata dia, Kamis (2/4/2015).
Dia memperkirakan, IHSG akan berada pada rentang support 5.447-5.458 dan resisten 5.487-5.528. Laju IHSG kemarin gagal mendekati area target resisten 5.527-5.536 dan turun berada di bawah area target support 5.480-5.496.
Kemarin, imbas melemahnya laju bursa saham Amerika Serikat (AS) dan Eropa hingga Asia memberikan kesempatan bagi pelaku pasar untuk melakukan aksi jual yang tak terbendung.
Rilis kinerja emiten yang hampir sebagian besar sudah keluar tampaknya telah price in di pasar, di mana kinerjanya rata-rata inline dengan perkiraan meskipun ada beberapa di antaranya di bawah estimasi.
"Dengan telah price in-nya kinerja keuangan emiten membuat bahan ekspektasi kian berkurang dan memuluskan aksi jual," ujarnya.
Bahkan rilis kenaikan inflasi yang lebih rendah dari estimasi dan penguatan laju rupiah tampaknya kurang mampu mempertahankan IHSG di zona hijaunya.
Hal positif dari penurunan ini adalah telah tertutupinya utang gap 5.460-5.484, sehingga masih ada utang gap di 5.398-5.413 dan 5.343-5.350. Meski terjadi penurunan, investor asing kembali melakukan nett buy dari net buy Rp822,08 miliar menjadi net buy Rp490,26 miliar.
(rna)