Indeks Keyakinan Konsumen Maret Melemah
A
A
A
JAKARTA - Bank Indonesia (BI) mengindikasi Indeks Keyakinan Konsumen (IKK) pada Maret 2015 lebih rendah dibanding bulan sebelumnya. Pelemahan ini disebabkan penurunan kedua komponen pembentuknya, yaitu Indeks Kondisi Ekonomi saat ini (IKE) dan Indeks Ekspektasi Konsumen (IEK).
"Keyakinan konsumen pada Maret 2015 masih berada di level optimis. Indikasi tersebut tercermin dari Indeks Keyakinan Konsumen (IKK) Maret 2015 sebesar 116,9, lebih rendah dibanding 120,2 pada bulan sebelumnya, namun masih berada pada level optimis," jelas Direktur Eksekutif Departemen Komunikasi BI Tirta Segara, Jumat (3/4/2015).
Berdasarkan survei BI, secara rata-rata IKK kuartal I/2015 relatif sama dengan kuartal sebelumnya, namun meningkat dibanding periode sama tahun sebelumnya.
"Hal tersebut mengindikasikan bahwa konsumsi rumah tangga selama kuartal I/2015 membaik dibandingkan kondisi kuartal yang sama tahun sebelumnya," paparnya.
Sementara, IKE pada Maret 2015 juga menurun dibanding bulan sebelumnya. Berdasarkan survei BI, penurunan IKE terutama disebabkan perilaku konsumen yang cenderung menahan pembelian barang tahan lama, terindikasi dari menurunnya indeks ketepatan waktu pembelian barang tahan lama dari bulan sebelumnya.
Selain itu, kata dia, persepsi konsumen terhadap penurunan lapangan kerja juga semakin mendorong penurunan IKE Maret 2015. Optimisme konsumen terhadap kondisi ekonomi enam bulan mendatang juga melemah dari bulan sebelumnya.
"Indikasi tersebut tercermin dari IEK pada Maret 2015 yang tercatat sebesar 126,2, turun 4,0 poin dibandingkan bulan sebelumnya," ujarnya.
Tirta mengatakan, pelemahan IEK didorong oleh penurunan seluruh indeks pembentuknya, dengan penurunan terbesar terjadi pada indeks ekspektasi kegiatan usaha enam bulan mendatang, diikuti indeks ekspektasi ketersediaan lapangan kerja dan penghasilan enam bulan mendatang.
Menurutnya, kekhawatiran terhadap meningkatnya tekanan harga enam bulan mendatang dan masih terbatasnya kegiatan perbaikan infrastruktur ditengarai menjadi faktor pendorong melemahnya optimisme konsumen terhadap kondisi ekonomi enam bulan mendatang.
"Keyakinan konsumen pada Maret 2015 masih berada di level optimis. Indikasi tersebut tercermin dari Indeks Keyakinan Konsumen (IKK) Maret 2015 sebesar 116,9, lebih rendah dibanding 120,2 pada bulan sebelumnya, namun masih berada pada level optimis," jelas Direktur Eksekutif Departemen Komunikasi BI Tirta Segara, Jumat (3/4/2015).
Berdasarkan survei BI, secara rata-rata IKK kuartal I/2015 relatif sama dengan kuartal sebelumnya, namun meningkat dibanding periode sama tahun sebelumnya.
"Hal tersebut mengindikasikan bahwa konsumsi rumah tangga selama kuartal I/2015 membaik dibandingkan kondisi kuartal yang sama tahun sebelumnya," paparnya.
Sementara, IKE pada Maret 2015 juga menurun dibanding bulan sebelumnya. Berdasarkan survei BI, penurunan IKE terutama disebabkan perilaku konsumen yang cenderung menahan pembelian barang tahan lama, terindikasi dari menurunnya indeks ketepatan waktu pembelian barang tahan lama dari bulan sebelumnya.
Selain itu, kata dia, persepsi konsumen terhadap penurunan lapangan kerja juga semakin mendorong penurunan IKE Maret 2015. Optimisme konsumen terhadap kondisi ekonomi enam bulan mendatang juga melemah dari bulan sebelumnya.
"Indikasi tersebut tercermin dari IEK pada Maret 2015 yang tercatat sebesar 126,2, turun 4,0 poin dibandingkan bulan sebelumnya," ujarnya.
Tirta mengatakan, pelemahan IEK didorong oleh penurunan seluruh indeks pembentuknya, dengan penurunan terbesar terjadi pada indeks ekspektasi kegiatan usaha enam bulan mendatang, diikuti indeks ekspektasi ketersediaan lapangan kerja dan penghasilan enam bulan mendatang.
Menurutnya, kekhawatiran terhadap meningkatnya tekanan harga enam bulan mendatang dan masih terbatasnya kegiatan perbaikan infrastruktur ditengarai menjadi faktor pendorong melemahnya optimisme konsumen terhadap kondisi ekonomi enam bulan mendatang.
(izz)