Program Oneintwenty Movement di Mata UMKM
A
A
A
JAKARTA - Gerakan wirausaha nasional Oneintwenty Movement membawa sekelumit kisah para peserta. Setelah melalui penyaringan di 8 kota besar, terpilih 39 usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) yang ikut dalam babak penjurian.
Salah satu peserta kategori IT, Andi Suandharu, CEO dan Founder Sociocaster mengatakan bahwa Oneintwenty Movement mampu mendidik para peserta agar mampu memetakan bisnis secara terstruktur tapi tidak over complicated.
"Saya basic-nya teknis, tapi di sini jualan tidak bisa asal, bagaimana bisnis bisa memetakan spesifik target market dan bukan kepada semua orang," ujarnya kepada Sindonews di Gedung Sindo, Jakarta, Minggu (5/4/2015).
Pria yang sudah lama terjun menjadi konsultan IT ini menambahkan, keuntungan lain Oneintwenty Movement yakni kebutuhan networking. "Kita di sini dapat bertemu pebisnis lain yang sudah punya pengalaman," imbuh dia.
Hal senada disampaikan Elihu Nugroho, founder usaha cuci mobil tanpa air Valo Waterless Car Care dari kategori jasa. Oneintwenty Movement memberi masukan bagi UMKM yang ingin mengembangkan bisnisnya.
"Ketentuannya ikut, yaitu mereka yang mau mulai bisnis, lalu bisnis sudah jalan tapi ingin di review dan bisnis ingin diresturkturisasi," ujar Nugroho.
Serupa dengan pernyataan Nugroho, Hendra Noviyanto dari Cerita Perut juga mengapresiasi ajang Oneintwenty Movement sebagai sarana untuk mengetahui kelemahan sistem bisnis yang dirintis bersama enam orang rekannya.
"Ajang ini mengajarkan validasi. Itu penting. Pertama, kita tahu mana yang kurang di bisnis kita, karena tiap binis musti ada ukuran. Di sini kita juga punya relasi, sehingga membuka adanya bisnis bareng, yang paling penting yaitu membuat pengusaha berkembang," pungkasnya.
(Baca: 39 UMKM Hari Ini Presentasi di Depan Juri Oneintwenty)
Salah satu peserta kategori IT, Andi Suandharu, CEO dan Founder Sociocaster mengatakan bahwa Oneintwenty Movement mampu mendidik para peserta agar mampu memetakan bisnis secara terstruktur tapi tidak over complicated.
"Saya basic-nya teknis, tapi di sini jualan tidak bisa asal, bagaimana bisnis bisa memetakan spesifik target market dan bukan kepada semua orang," ujarnya kepada Sindonews di Gedung Sindo, Jakarta, Minggu (5/4/2015).
Pria yang sudah lama terjun menjadi konsultan IT ini menambahkan, keuntungan lain Oneintwenty Movement yakni kebutuhan networking. "Kita di sini dapat bertemu pebisnis lain yang sudah punya pengalaman," imbuh dia.
Hal senada disampaikan Elihu Nugroho, founder usaha cuci mobil tanpa air Valo Waterless Car Care dari kategori jasa. Oneintwenty Movement memberi masukan bagi UMKM yang ingin mengembangkan bisnisnya.
"Ketentuannya ikut, yaitu mereka yang mau mulai bisnis, lalu bisnis sudah jalan tapi ingin di review dan bisnis ingin diresturkturisasi," ujar Nugroho.
Serupa dengan pernyataan Nugroho, Hendra Noviyanto dari Cerita Perut juga mengapresiasi ajang Oneintwenty Movement sebagai sarana untuk mengetahui kelemahan sistem bisnis yang dirintis bersama enam orang rekannya.
"Ajang ini mengajarkan validasi. Itu penting. Pertama, kita tahu mana yang kurang di bisnis kita, karena tiap binis musti ada ukuran. Di sini kita juga punya relasi, sehingga membuka adanya bisnis bareng, yang paling penting yaitu membuat pengusaha berkembang," pungkasnya.
(Baca: 39 UMKM Hari Ini Presentasi di Depan Juri Oneintwenty)
(izz)