BTN Asuransikan 1.500 Buruh Bangunan
A
A
A
JAKARTA - PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk (BTN) mengasuransikan 1.500 buruh bangunan yang tersebar di Jabodetabek.
Para buruh tersebut diikutkan dalam program Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Ketenagakerjaan. ”Asuransi yang diberikan berupa asuransi kecelakaan kerja dan kematian. Para tukang atau buruh bangunan ini mitra kerja kami dalam membangun rumah yang dibiayai melalui fasilitas kredit BTN,” ujar Direktur Utama BTN Maryono dalam siaran pernya kemarin.
Dia menjelaskan, jika dikumpulkan seluruh Indonesia, jumlah buruh bangunan akan mencapai ratusan ribu atau bahkan lebih. Perseroan mengawali dengan jumlah 1.500 orang terlebih dahulu supaya para pemberi kerja akan memperhatikan sisanya. ”Ini stimulus agar pemberi kerja bisa memperhatikan buruh bangunan,” katanya.
Menurut Maryono, BTN mendaftarkan buruh bangunan sebagai peserta BPJS Ketenagakerjaan selama enam bulan. Seluruh biaya kepesertaan selama masa enam bulan tersebut ditanggung BTN.
”Selanjutnya tentu saja kami berharap dapat dilanjutkan oleh para pengembang yang mempekerjakan mereka. Namun, agar semangat ini tidak berhenti, dalam waktu dekat kami akan mengajak para pelaku pembangunan perumahan untuk bersinergi dalam hal ini bersama BPJS,” tutur dia.
Maryono mengaku akan mengajak REI, Apersi, dan Perumnas untuk melakukan sinergi dalam pemberian fasilitas jaminan sosial untuk para buruh bangunan yang bekerja selama masa proyek.
Pada kesempatan yang sama, dalam rangka ulang tahun yang ke-65, BTN melalui program corporate social responsibility (CSR) melakukan penanaman pohon sepanjang 6,5 km di Banjir Kanal Timur (BKT) Ujung Menteng - Jakarta Timur.
”Kami menanam pohon sepanjang 6,5 km di sepanjang sungai BKT untuk mendukung program pemerintah khususnya DKI Jakarta dalam mengatasi banjir,” katanya.
Rakhmat baihaqi
Para buruh tersebut diikutkan dalam program Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Ketenagakerjaan. ”Asuransi yang diberikan berupa asuransi kecelakaan kerja dan kematian. Para tukang atau buruh bangunan ini mitra kerja kami dalam membangun rumah yang dibiayai melalui fasilitas kredit BTN,” ujar Direktur Utama BTN Maryono dalam siaran pernya kemarin.
Dia menjelaskan, jika dikumpulkan seluruh Indonesia, jumlah buruh bangunan akan mencapai ratusan ribu atau bahkan lebih. Perseroan mengawali dengan jumlah 1.500 orang terlebih dahulu supaya para pemberi kerja akan memperhatikan sisanya. ”Ini stimulus agar pemberi kerja bisa memperhatikan buruh bangunan,” katanya.
Menurut Maryono, BTN mendaftarkan buruh bangunan sebagai peserta BPJS Ketenagakerjaan selama enam bulan. Seluruh biaya kepesertaan selama masa enam bulan tersebut ditanggung BTN.
”Selanjutnya tentu saja kami berharap dapat dilanjutkan oleh para pengembang yang mempekerjakan mereka. Namun, agar semangat ini tidak berhenti, dalam waktu dekat kami akan mengajak para pelaku pembangunan perumahan untuk bersinergi dalam hal ini bersama BPJS,” tutur dia.
Maryono mengaku akan mengajak REI, Apersi, dan Perumnas untuk melakukan sinergi dalam pemberian fasilitas jaminan sosial untuk para buruh bangunan yang bekerja selama masa proyek.
Pada kesempatan yang sama, dalam rangka ulang tahun yang ke-65, BTN melalui program corporate social responsibility (CSR) melakukan penanaman pohon sepanjang 6,5 km di Banjir Kanal Timur (BKT) Ujung Menteng - Jakarta Timur.
”Kami menanam pohon sepanjang 6,5 km di sepanjang sungai BKT untuk mendukung program pemerintah khususnya DKI Jakarta dalam mengatasi banjir,” katanya.
Rakhmat baihaqi
(ftr)