Wirausaha Tak Perlu Takut Hadapi MEA 2015
A
A
A
JAKARTA - Penggagas gerakan wirausaha nasional Oneintwenty Movement, Budi Isman menegaskan wirausaha nasional tidak perlu takut menghadapi Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) 2015. Sebab, MEA justru harusnya menjadi pasar besar untuk Indonesia.
"MEA itu pasar paling besar kita, ngapain takut. Kalau kita enggak siap baru kita celaka," ucapnya dalam Talkshow Gerakan Wirausaha Oneintwenty Movement di Balai Kartini, Jakarta, Senin (6/4/2015).
Menurutnya, para pengusaha sukses asal negara tetangga pun belum tentu langsung bisa survive menjalankan usahanya di Indonesia, seperti yang dilakukan di negaranya. Sebab, budaya Indonesia memiliki budaya yang berbeda dengan negara lain.
"Belum tentu semua yang mereka lakukan, bisa mereka lakukan di sini. Karena budaya di sana dan di sini beda. Jadi harus siap dong (hadapi MEA 2015)," imbuhnya.
Budi menambahkan, mencetak pengusaha bukanlah pekerjaan mudah. Sebab, mencetak pengusaha itu merupakan proses dan tidak bisa semua orang dipaksakan untuk menjadi pengusaha.
"Keluarga saya saja enggak ada yang mau. Walaupun saya berkoar dengan Oneintwenty. Dengan kita kerja sama seperti ini, kita buktikan ke mereka ada sesuatu yang bagus di luar PNS, tentara, ataupun dokter. Jadi kita tarik mereka, baru karakternya kita bangun untuk jadi pengusaha," pungkas dia.
"MEA itu pasar paling besar kita, ngapain takut. Kalau kita enggak siap baru kita celaka," ucapnya dalam Talkshow Gerakan Wirausaha Oneintwenty Movement di Balai Kartini, Jakarta, Senin (6/4/2015).
Menurutnya, para pengusaha sukses asal negara tetangga pun belum tentu langsung bisa survive menjalankan usahanya di Indonesia, seperti yang dilakukan di negaranya. Sebab, budaya Indonesia memiliki budaya yang berbeda dengan negara lain.
"Belum tentu semua yang mereka lakukan, bisa mereka lakukan di sini. Karena budaya di sana dan di sini beda. Jadi harus siap dong (hadapi MEA 2015)," imbuhnya.
Budi menambahkan, mencetak pengusaha bukanlah pekerjaan mudah. Sebab, mencetak pengusaha itu merupakan proses dan tidak bisa semua orang dipaksakan untuk menjadi pengusaha.
"Keluarga saya saja enggak ada yang mau. Walaupun saya berkoar dengan Oneintwenty. Dengan kita kerja sama seperti ini, kita buktikan ke mereka ada sesuatu yang bagus di luar PNS, tentara, ataupun dokter. Jadi kita tarik mereka, baru karakternya kita bangun untuk jadi pengusaha," pungkas dia.
(izz)