Toshiba Buka Pusat Riset Hidrogen

Selasa, 07 April 2015 - 10:41 WIB
Toshiba Buka Pusat Riset...
Toshiba Buka Pusat Riset Hidrogen
A A A
TOKYO - Toshiba Corporation kemarin membuka Toshiba Group Hydrogen Energy Research & Development Center (HRDC) di Kompleks Fuchu, Tokyo bagian barat.

Pusat riset baru tersebut akan fokus pada pengembangan dan solusi integrasi teknologi energi hidrogen. ”Toshiba Group bertujuan meningkatkan penjualan bisnis terkait hidrogen hingga 100 miliar yen pada 2020,” ungkap pernyataan Toshiba yang diterima kantor berita AFP.

Toshiba Group memiliki berbagai teknologi penting, termasuk pembangkit listrik tenaga surya, angin, air, dan sumber energi terbarukan lainnya, sistem elektrolisis air, dan sel bahan bakar hidrogen (fuel cell ). Semua teknologi itu dapat digunakan untuk mencapai ekonomihidrogen, yaknipenggunaan hidrogen sebagai sumber bahan bakar rendah karbon.

Perusahaan itu akan mengintegrasikan berbagai teknologi tersebut dalam solusi akhir, meluas dari produksi hingga pemanfaatan hidrogen. ”Bekerja untuk mewujudkan produksi energi lokal untuk konsumsi lokal, Toshiba Group akan mengembangkan sistem suplai energi praktis yang menggunakan energi terbarukan untuk menggerakkan sistem elektrolisis air bertenaga hidrogen, kemudian menggunakan fuel cell untuk mengubah hidrogen menjadi listrik saat diperlukan,” ungkap pernyataan Toshiba.

Sistem itu akan dikembangkan di beberapa lokasi di mana pembangkit listrik dan biaya transmisi sangat tinggi seperti di kepulauan dan tempat terpencil. Sistem ini dapat membantu memangkas biaya dan mencapai suplai listrik yang stabil. Di masa depan, Toshiba Group menargetkan untuk mendirikan jaringan suplai hidrogen pada 2025.

Misalnya hidrogen yang diproduksi di luar negeri dengan biaya rendah dan menggunakan kincir angin skala besar akan digunakan untuk menghasilkan listrik pada fasilitas pembangkit listrik turbin gas bertenaga hidrogen di Jepang. Dengan demikian, ada sumber hidrogen yang banyak untuk listrik bebas karbon, yang dapat disimpan dan dikirim tanpa perlu kabel transmisi untuk menghubungkan antara sumber pembangkit listrik di lepas pantai atau di luar negeri dan Jepang.

Output dari sumber energi surya dan angin masih terbatas, tapi tetap dapat digunakan untuk menggerakkan sistem elektrolisis air yang memproduksi hidrogen.

Syarifudin
(ftr)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.0494 seconds (0.1#10.140)