Kemenkeu Fokus Penerimaan Pajak 2016
A
A
A
JAKARTA - Dirjen Anggaran Kementerian Keuangan (Kemenkeu) Askolani menyampaikan, stand awal pemerintah di 2016 tetap pada peningkatan pendapatan pajak. Hal ini disesuaikan dengan prinsip pemerintah pada pertumbuhan ekonomi yang meningkat dan penerimaan yang lebih baik.
Askolani optimis bahwa dalam PNBP angkanya bakal naik termasuk lifting gas karena harga minyak akan naik di 2016.
"Di sisi belanja pusat, pemerintah akan melanjutkan program 2015, lebih banyak di infrastruktur, kebutuhan pangan, sektor maritim, konversi energi, bansos pendidikan dan kesehatan yang pasti sangat bermanfaat," ujarnya di Jakarta, Rabu (8/4/2015).
Begitu juga dengan transfer daerah yang akan ditingkatkan pemerintah di 2016, namun besarannya masih dibicarakan. "Itu untuk lebih mengefektifkan pembangunan di desa-desa terpencil," imbuh dia.
Dari situlah, lanjut Askolani, stand awal dari kebijakan fiskal 2016. Kementerian Keuangan berharap dengan peningkatakan di segala sisi, defisit di APBN 2016 bisa lebih sedikit menurun dibanding saat ini.
"Sekarang kan 1,9% dari PDB. Harapannya di 2016 akan lebih rendah, mengurangi rasio utang dari PDB tersebut," tandasnya.
Askolani optimis bahwa dalam PNBP angkanya bakal naik termasuk lifting gas karena harga minyak akan naik di 2016.
"Di sisi belanja pusat, pemerintah akan melanjutkan program 2015, lebih banyak di infrastruktur, kebutuhan pangan, sektor maritim, konversi energi, bansos pendidikan dan kesehatan yang pasti sangat bermanfaat," ujarnya di Jakarta, Rabu (8/4/2015).
Begitu juga dengan transfer daerah yang akan ditingkatkan pemerintah di 2016, namun besarannya masih dibicarakan. "Itu untuk lebih mengefektifkan pembangunan di desa-desa terpencil," imbuh dia.
Dari situlah, lanjut Askolani, stand awal dari kebijakan fiskal 2016. Kementerian Keuangan berharap dengan peningkatakan di segala sisi, defisit di APBN 2016 bisa lebih sedikit menurun dibanding saat ini.
"Sekarang kan 1,9% dari PDB. Harapannya di 2016 akan lebih rendah, mengurangi rasio utang dari PDB tersebut," tandasnya.
(izz)