OJK Siapkan Pembiayaan Masuk ke Sektor Maritim

Rabu, 15 April 2015 - 09:53 WIB
OJK Siapkan Pembiayaan Masuk ke Sektor Maritim
OJK Siapkan Pembiayaan Masuk ke Sektor Maritim
A A A
JAKARTA - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) siap dorong industri pembiayaan untuk masuk ke sektor maritim sebesar Rp500 miliar pada tahun ini. Otoritas masih terus mematangkan segmen yang akan dimasuki sebagai alternatif instrumen pembiayaan.

Deputi Komisioner Pengawas Industri Keuangan Non Bank OJK Dumoly F Pardede mengatakan, pihaknya menyiapkan instrumen pembiayaan alternatif yang tidak mengandalkan APBN dan juga KUR, yaitu pembiayaan yang dibiayai perusahaan pembiayaan. ”Kami dorong industri untuk masuk ke sektor maritim. Ini juga didukung Jamkrindo dan asuransi.

Asosiasi perusahaan pembiayaan siap masuk Rp500 miliar tahun ini,” ujar Domoly saat dihubungi kemarin. Dia menambahkan, program ini termasuk business to business arrangement sehingga OJK sebatas mendorong dan mengarahkan para pelaku industri. Ke depan juga pihaknya siap memberikan insentif bagi industri yang tergabung sehingga program ini semakin besar.

”Insentif masih kita proses sehingga lebih menarik industri,” ujarnya. Kepala Departemen Pengawasan IKNB 1A OJK Yusman menambahkan, OJK sudah melakukan sosialisasi pembiayaan sektor maritim ke tujuh lokasi. Seperti, Batam, Sibolga, Makassar, Kendari, Yogyakarta, Klungkung, dan Pelabuhan Ratu. Di sana OJK dan Kementerian Kelautan dan Perikanan juga melibatkan Asosiasi Perusahaan Pembiayaan (APPI) dan beberapa perusahaan pembiayaan.

”Beberapa kebutuhan nelayan dan industri pariwisata maritim sudah kita identifikasi untuk disokong,” ujar Yusman kemarin. Dia mengatakan, APPI dan perusahaan pembiayaan saat ini sedang menganalisis kebutuhan dan skema pembiayaan yangsesuai. Segmenyangbisa digarap tergantung kebutuhan wilayahnya. Dia mencontohkan Klungkung yang lebih banyak industri pemindangan.

Sementara, di Yogyakarta bisa masuk bidang operasional untuk cold storage, alat tangkap, dan lainnya. ”Atau diBatam, selainalat tangkapjuga untuk pasar ikannya. Kita harapkan sampai akhir tahun bisa disalurkan hingga Rp500 miliar,” ujarnya. Dia mengatakan, perusahaan Penjaminan Kredit Indonesia atau Jamkrindo sudah siap soal penjaminan.

Sementara, asuransi akan diserahkan kepada masing-masing perusahaan pembiayaan untuk memilih sendiri. Yusman mengklaim, pembiayaan akan mendukung perekonomian maritim karena mengurangi peran rentenir. ”Jadi, ini saling menguntungkan buat kedua pihak. Pembiayaan mendapatkan bisnis baru dan nelayan mendapatkan sumber pembiayaan,” ujarnya.

Hafid fuad
(bbg)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.5975 seconds (0.1#10.140)