OJK: Dana Nasabah Dibobol Lewat Internet Banking Rp5 M
A
A
A
JAKARTA - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menyebut total kerugian pembobolan rekening nasabah di tiga bank besar Indonesia dengan modus menggunakan perangkat sistem internet banking mencapai Rp5 miliar.
Deputi Komisioner Bidang Pengawas Perbankan OJK Irwan Lubis mengatakan, jumlah orang yang terbobol rekeningnya dari tiga bank tersebut sebanyak 200-an orang.
"Tiga bank besar tersebut melapor nasabahnya mengalami kebobolan. Jumlah debitur yang terkena pembobolan sekitar 200 orang dari tiga bank besar, satu swasta, dua dari bank milik negara," ujarnya di gedung OJK, Jakarta, Kamis, (16/4/2015).
Irwan mengatakan, kerugian nasabah sudah diganti. Selain itu, keamanannya juga sudah semakin ditingkatkan. Sehingga pihaknya optimistis pola kejahatan perbankan dengan modus seperti itu tidak akan terjadi lagi.
"Sekarang teknonoginya sudah ditingkatkan jadi sudah tidak mempan lagi, sudah diproteksi sama sistem perbankannya," tuturn dia.
Selain itu, nasabah juga diberikan edukasi dari perbankan guna mencegah pembobolan rekening terulang lagi. "Seperti tidak menggunakan PC yang sudah terserang virus, kalau ada instruksi yang tidak lazim terutama transaki internet banking, segera hubungi call center," tandasnya.
Deputi Komisioner Bidang Pengawas Perbankan OJK Irwan Lubis mengatakan, jumlah orang yang terbobol rekeningnya dari tiga bank tersebut sebanyak 200-an orang.
"Tiga bank besar tersebut melapor nasabahnya mengalami kebobolan. Jumlah debitur yang terkena pembobolan sekitar 200 orang dari tiga bank besar, satu swasta, dua dari bank milik negara," ujarnya di gedung OJK, Jakarta, Kamis, (16/4/2015).
Irwan mengatakan, kerugian nasabah sudah diganti. Selain itu, keamanannya juga sudah semakin ditingkatkan. Sehingga pihaknya optimistis pola kejahatan perbankan dengan modus seperti itu tidak akan terjadi lagi.
"Sekarang teknonoginya sudah ditingkatkan jadi sudah tidak mempan lagi, sudah diproteksi sama sistem perbankannya," tuturn dia.
Selain itu, nasabah juga diberikan edukasi dari perbankan guna mencegah pembobolan rekening terulang lagi. "Seperti tidak menggunakan PC yang sudah terserang virus, kalau ada instruksi yang tidak lazim terutama transaki internet banking, segera hubungi call center," tandasnya.
(izz)