Ekspor RI ke Swiss Meroket 30 Kali Lipat
A
A
A
JAKARTA - Kementerian Perdagangan (Kemendag) mengungkapkan, kinerja ekspor Indonesia ke Swiss meningkat tajam pada kuartal I/2015, yakni meningkat 30 kali lipat menjadi USD485,4 juta.
Direktur Jenderal (Dirjen) Pengembangan Ekspor Nasional Kemendag Nus Nuzulia Ishak mengatakan, ekspor Indonesia ke Swiss pada periode sama tahun sebelumnya hanya tercatat sebesar USD15 juta. Sementara saat ini peningkatan ekspornya hingga 3.131%.
"Dari USD15 juta pada periode Januari-Maret 2014 menjadi USD485,4 juta pada Januari-Maret 2015 atau naik ekspornya sebesar 3.131%," ujarnya di kantor Kemendag, Jakarta, Kamis (16/4/2015).
Menurutnya, perhiasan dan permata menjadi komoditas ekspor terbesar ke salah satu negara di Eropa tersebut. "Jadi ini bukti yang sudah kita lakukan untuk meningkatkan ekspor," imbuh dia.
Sementara, Menteri Perdagangan (Mendag) Rachmat Gobel mengaku akan memberdayakan atase perdagangan di negara tersebut untuk mencari komoditas potensial lain yang bisa dipasok Indonesia.
"Saya meminta kepada atase perdagangan yang ada di sana untuk membuka pintu impor dari Indonesia agar lebih banyak lagi. Kita juga sudah siapkan beberapa komoditas potensial yang bisa diekspor ke Swiss, salah satunya palm oil," tandas Rachmat.
Direktur Jenderal (Dirjen) Pengembangan Ekspor Nasional Kemendag Nus Nuzulia Ishak mengatakan, ekspor Indonesia ke Swiss pada periode sama tahun sebelumnya hanya tercatat sebesar USD15 juta. Sementara saat ini peningkatan ekspornya hingga 3.131%.
"Dari USD15 juta pada periode Januari-Maret 2014 menjadi USD485,4 juta pada Januari-Maret 2015 atau naik ekspornya sebesar 3.131%," ujarnya di kantor Kemendag, Jakarta, Kamis (16/4/2015).
Menurutnya, perhiasan dan permata menjadi komoditas ekspor terbesar ke salah satu negara di Eropa tersebut. "Jadi ini bukti yang sudah kita lakukan untuk meningkatkan ekspor," imbuh dia.
Sementara, Menteri Perdagangan (Mendag) Rachmat Gobel mengaku akan memberdayakan atase perdagangan di negara tersebut untuk mencari komoditas potensial lain yang bisa dipasok Indonesia.
"Saya meminta kepada atase perdagangan yang ada di sana untuk membuka pintu impor dari Indonesia agar lebih banyak lagi. Kita juga sudah siapkan beberapa komoditas potensial yang bisa diekspor ke Swiss, salah satunya palm oil," tandas Rachmat.
(izz)