KA Bandara Diyakini Tingkatkan Ekonomi Tangerang
A
A
A
JAKARTA - Keberadaan kereta api (KA) Bandara Soekarno-Hatta (Soetta) diyakini akan meningkatkan pertumbuhan ekonomi di Kota Tangerang, Banten.
Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kota Tangerang, Said Endrawiyanto mengatakan, pertumbuhan ekonomi tahun ini ditargetkan 6,5-6,7%. Bila KA ekspres Bandara Soetta beroperasi, pihaknya optimistis pertumbuhan ekonomi bisa mencapai 7%.
Menurutnya, keberadaan transportasi massal seperti halnya kereta api akan merangsang sektor bisnis. Apalagi, Pemkot Tangerang akan menjadikan Stasiun Batuceper, Tangerang akan dijadikan sebagai terminal pemberhentian antarmoda.
"Karena nantinya tidak ada lagi penjualan tiket di Bandara Soekarno-Hatta maka akan menjadikan stasiun Batuceper sebagai pusat bisnis baru," terang Said, Jumat (17/4/2015).
Berdasarkan pendataan awal, sektor yang akan tumbuh, seperti transportasi, ritel, hotel, telekomunikasi hingga perdagangan. Sejak 2009-2013, sektor perdagangan, hotel dan restoran di Tangerang hanya tumbuh 9,68%. Walau demikian, Said yakni setiap tahun akan terus meningkat. Sementara sektor lain yang lebih tinggi pertumbuhannya adalah pengangkutan dan telekomunikasi sebesar 10,31%.
"Kita berharap agar check-in dilakukan di Batuceper. Tetapi kalau hanya jadi perlintasan tidak dapat apa-apa," paparnya.
Sebagai informasi, pembangunan Kereta Api Bandara Soekarno-Hatta sepanjang 12 kilometer (luas 30,36 hektare) akan dilaksanakan mulai Juni atau Juli 2015 dan ditargetkan selesai pada 2016. Proses proyek pembangunan ditangani PT Kereta Api Indonesia, yang saat ini sedang masuk dalam proses lelang oleh pemerintah pusat.
Manajer Humas dan Protokoler Bandara Soekarno-Hatta, Yudis Tiawan mengatakan, pihaknya bangga jika masyarakat sekitar dapat memperoleh peningkatan ekonomi dengan adanya kereta bandara ini. "Kami tentu sangat bangga, apabila keberadaan Bandara Soekarno-Hatta dapat memberikan dampak bagi pertumbuhan ekonomi masyarakat sekitar. Itu adalah salah satu dampak sistemik dari sebuah bandara," ujarnya.
Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kota Tangerang, Said Endrawiyanto mengatakan, pertumbuhan ekonomi tahun ini ditargetkan 6,5-6,7%. Bila KA ekspres Bandara Soetta beroperasi, pihaknya optimistis pertumbuhan ekonomi bisa mencapai 7%.
Menurutnya, keberadaan transportasi massal seperti halnya kereta api akan merangsang sektor bisnis. Apalagi, Pemkot Tangerang akan menjadikan Stasiun Batuceper, Tangerang akan dijadikan sebagai terminal pemberhentian antarmoda.
"Karena nantinya tidak ada lagi penjualan tiket di Bandara Soekarno-Hatta maka akan menjadikan stasiun Batuceper sebagai pusat bisnis baru," terang Said, Jumat (17/4/2015).
Berdasarkan pendataan awal, sektor yang akan tumbuh, seperti transportasi, ritel, hotel, telekomunikasi hingga perdagangan. Sejak 2009-2013, sektor perdagangan, hotel dan restoran di Tangerang hanya tumbuh 9,68%. Walau demikian, Said yakni setiap tahun akan terus meningkat. Sementara sektor lain yang lebih tinggi pertumbuhannya adalah pengangkutan dan telekomunikasi sebesar 10,31%.
"Kita berharap agar check-in dilakukan di Batuceper. Tetapi kalau hanya jadi perlintasan tidak dapat apa-apa," paparnya.
Sebagai informasi, pembangunan Kereta Api Bandara Soekarno-Hatta sepanjang 12 kilometer (luas 30,36 hektare) akan dilaksanakan mulai Juni atau Juli 2015 dan ditargetkan selesai pada 2016. Proses proyek pembangunan ditangani PT Kereta Api Indonesia, yang saat ini sedang masuk dalam proses lelang oleh pemerintah pusat.
Manajer Humas dan Protokoler Bandara Soekarno-Hatta, Yudis Tiawan mengatakan, pihaknya bangga jika masyarakat sekitar dapat memperoleh peningkatan ekonomi dengan adanya kereta bandara ini. "Kami tentu sangat bangga, apabila keberadaan Bandara Soekarno-Hatta dapat memberikan dampak bagi pertumbuhan ekonomi masyarakat sekitar. Itu adalah salah satu dampak sistemik dari sebuah bandara," ujarnya.
(dmd)