Danamon Salurkan Kredit Rp135 T
A
A
A
JAKARTA - PT Bank Danamon Indonesia Tbk menyalurkan kredit sebesar Rp135,7 triliun pada kuartal pertama tahun ini. Kinerja kredit ini mendorong laba bersih setelah pajak konsolidasi menjadi Rp687 miliar.
Direktur Utama Bank Danamon Sng Seow Wah mengatakan, sepanjang kuartal pertama 2015 Danamon menunjukkan rasio kredit terhadap dana pihak ketiga (loan to deposit ratio/LDR ) yang membaik. Rasio LDR menjadi 92,7% dibandingkan 94,1% tahun lalu. Hal ini juga diperkuat porsi giro dan tabungan (current and savings account/CASA ) yang tumbuh 15%.
”Sehingga, rasio CASA meningkat dari 42% di kuartal pertama tahun lalu, menjadi 46% pada kuartal pertama tahun ini,” ujar Seow Wah, dalam keterangan tertulisnya kemarin. Dia mengatakan, jumlah kredit adalah sebesar Rp135,7 triliun dan laba bersih setelah pajak konsolidasi mencapai Rp687 miliar. Di mana, rasio kecukupan modal (capital adequacy ratio/CAR) tetap berada di tingkat 18,8%. ”Modal Danamon berada pada tingkat kecukupan dalam memenuhi persyaratan Basel III,” katanya.
Khusus kredit usaha mikro Danamon melalui Danamon Simpan Pinjam (DSP) jumlahnya mencapai pada Rp18,2 triliun pada akhir Maret 2015. Sementara, jumlah kredit untuk segmen usaha kecil dan menengah (UKM) mencapai Rp21 triliun. Adapun, pangsa pasar Danamon dalam sektor UKM meningkat dari 6,1% pada Maret 2014 menjadi 6,6% pada Maret 2015.
Pada kuartal I/2015, kredit automotif melalui Adira Finance adalah Rp48,2 triliun, di mana pertumbuhan tersebut sejalan dengan turunnya permintaan industri. Premi bruto Adira Insurance mencapai Rp433 miliar, yang terutama didorong oleh asuransi nonautomotif yang meningkat 11% menjadi Rp162 miliar, sedangkan polis aktif meningkat 12% menjadi 8,9 juta.
Dalam hal kualitas aset, rasio kredit bermasalah (gross nonperforming loans /NPL) berada pada posisi yang terjaga pada 2,5% pada akhir Maret 2015, sementara rasio biaya kredit berada pada posisi 3,3%. ”Penurunan biaya operasional sebesar 7% dibandingkan tahun lalu menunjukkan disiplin pada pengelolaan pengeluaran operasional serta inisiatif Danamon untuk meningkatkan produktivitas dan efisiensi,
termasuk relokasi cabang dan penyesuaian sumber daya manusia yang menghasilkan perbaikan dalam rasio biaya terhadap pendapatan (cost income ratio/CIR ) sebesar 1,9% dari 55,2% menjadi 53,3% dalam kuartal pertama tahun ini,” kata Chief Financial Officer dan Direktur Danamon Vera Eva Lim.
Hafid fuad
Direktur Utama Bank Danamon Sng Seow Wah mengatakan, sepanjang kuartal pertama 2015 Danamon menunjukkan rasio kredit terhadap dana pihak ketiga (loan to deposit ratio/LDR ) yang membaik. Rasio LDR menjadi 92,7% dibandingkan 94,1% tahun lalu. Hal ini juga diperkuat porsi giro dan tabungan (current and savings account/CASA ) yang tumbuh 15%.
”Sehingga, rasio CASA meningkat dari 42% di kuartal pertama tahun lalu, menjadi 46% pada kuartal pertama tahun ini,” ujar Seow Wah, dalam keterangan tertulisnya kemarin. Dia mengatakan, jumlah kredit adalah sebesar Rp135,7 triliun dan laba bersih setelah pajak konsolidasi mencapai Rp687 miliar. Di mana, rasio kecukupan modal (capital adequacy ratio/CAR) tetap berada di tingkat 18,8%. ”Modal Danamon berada pada tingkat kecukupan dalam memenuhi persyaratan Basel III,” katanya.
Khusus kredit usaha mikro Danamon melalui Danamon Simpan Pinjam (DSP) jumlahnya mencapai pada Rp18,2 triliun pada akhir Maret 2015. Sementara, jumlah kredit untuk segmen usaha kecil dan menengah (UKM) mencapai Rp21 triliun. Adapun, pangsa pasar Danamon dalam sektor UKM meningkat dari 6,1% pada Maret 2014 menjadi 6,6% pada Maret 2015.
Pada kuartal I/2015, kredit automotif melalui Adira Finance adalah Rp48,2 triliun, di mana pertumbuhan tersebut sejalan dengan turunnya permintaan industri. Premi bruto Adira Insurance mencapai Rp433 miliar, yang terutama didorong oleh asuransi nonautomotif yang meningkat 11% menjadi Rp162 miliar, sedangkan polis aktif meningkat 12% menjadi 8,9 juta.
Dalam hal kualitas aset, rasio kredit bermasalah (gross nonperforming loans /NPL) berada pada posisi yang terjaga pada 2,5% pada akhir Maret 2015, sementara rasio biaya kredit berada pada posisi 3,3%. ”Penurunan biaya operasional sebesar 7% dibandingkan tahun lalu menunjukkan disiplin pada pengelolaan pengeluaran operasional serta inisiatif Danamon untuk meningkatkan produktivitas dan efisiensi,
termasuk relokasi cabang dan penyesuaian sumber daya manusia yang menghasilkan perbaikan dalam rasio biaya terhadap pendapatan (cost income ratio/CIR ) sebesar 1,9% dari 55,2% menjadi 53,3% dalam kuartal pertama tahun ini,” kata Chief Financial Officer dan Direktur Danamon Vera Eva Lim.
Hafid fuad
(bbg)