MatahariMall Kantongi Pinjaman Rp2,6 Triliun

Minggu, 19 April 2015 - 23:18 WIB
MatahariMall Kantongi...
MatahariMall Kantongi Pinjaman Rp2,6 Triliun
A A A
JAKARTA - Situs online marketplace MatahariMall.com (MatahariMall) kantongi pinjaman pendanaan tahap pertama sebesar USD200 juta atau setara Rp2,6 triliun (kurs Rp13.000/USD) dari Credit Suisse dan Bank of America Merrill Lynch.

CEO MatahariMall Hadi Wenas mengatakan, pinjaman tersebut akan dialokasikan untuk melancarkan strategi bisnisnya, yang mengusung konsep O2O pertama di Asia Tenggara.

“Modal ini memungkinkan kami fokus menjalankan bisnis tanpa gangguan untuk mencapai tujuan yang kami percayai untuk mendominasi e-commerce di Indonesia. Ini merupakan peluang terbesar di Asia Tenggara,” paparnya dalam rilisnya di Jakarta, Minggu (19/4/2015).

Dia menuturkan, hal tersebut dapat menjadikan MatahariMall sebagai perusahaan e-commerce dengan valuasi terbesar di Indonesia. Sementara Rothschild ditunjuk sebagai financial advisor dalam transaksi tersebut.

MatahariMall didukung oleh perusahaan retail multiformat, yaitu Lippo Group yang juga mengelola Matahari Department Store dan Hypermart. Dalam beberapa bulan terakhir, menurut dia, MatahariMall menempuh banyak kemajuan dan sekarang merupakan waktu yang tepat untuk menjajaki kerja sama ini.

Sebagai informasi, pada awal tahun, Grup Lippo menanamkan modal sebesar USD500 juta setara Rp6,5 triliun untuk menghasilkan perusahaan e-commerce, dengan target penjualan sebesar USD1 miliar dan dapat menjadi Alibaba versi Indonesia.

Sejak saat itu, MatahariMall telah berhasil memperluas basis produk dan penjualan yang signifikan, mengoperasionalkan fullfilment center e-commerce, merekrut jajaran tech entrepreneur untuk memimpin perusahaan ini, termasuk CEO Hadi Wenas, pengusaha e-commerce paling berpengalaman di negara ini.

Selain itu, Chairman Emirsyah Satar, yang sebelumnya menjabat sebagai CEO di maskapai Garuda Indonesia, dan Vice Chairman Rudy Ramawy, yang sebelumnya adalah Country Director Google Indonesia.

“Kehadiran tim kuat di MatahariMall ini menambahkan kredibilitas atas rencana Grup Lippo untuk mendominasi pasar e-commerce Indonesia,” imbuhnya.

Menurutnya, ekosistem digital Indonesia sedang berada di titik critical inflection, dan tahun ini penetrasi internet akan melampaui 30%. Jumlah penjualan retail online hanya kurang dari 1% dari total penjualan retail, namun diproyeksikan akan tumbuh 10 kali lipat dalam lima tahun mendatang.

“Retail online sedang tumbuh pesat di luar Jakarta, dan di sanalah Lippo memiliki posisi terkuat dan Grup Lippo masuk ke ranah e-commerce di saat yang tepat,” ujarnya.
(rna)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.6133 seconds (0.1#10.140)