Kadin Dipercaya Selenggarakan Forum AABS
A
A
A
JAKARTA - Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia telah diberikan tanggung jawab penuh untuk menyelenggarakan forum yang bergengsi antar negara Asia dan Afrika, yaitu Asia Afrika Bussines Submit (AABS) yang akan diselenggarakan besok.
Ketua Umum Kadin Suryo Bambang Sulisto mengatakan, momentum ini merupakan kesempatan bagus Indonesia untuk mengembangkan kerja sama dengan negara-negara tersebut. Pasalnya, ada beberapa hal yang bisa dicapai dari agenda tersebut.
"Di bidang perdaganagn, AABS ini dapat mendorong hubungan perdagangan dengan mendorong pemerintah masing-masing untuk mengurangi hambatan perdagangan, mendorong fasilitasi perdagangan, dan meningkatkan perdagangan pariwisata serta meningktakan perdagangan langsung," ujarnya di Menara Kadin, Jakarta, Senin (20/4/2015).
Pasalnya, selama ini negara-negara dagang Asia dan Afrika masih menggunakan negara ketiga sebagai perantara dagangnya.
Kemudian, untuk bidang investasi, akan mendorong kebijaksanaan dan koordinasi untuk menciptakan iklim investasi yang kondusif dan postif untuk tingkatkan kerja sama promosi investasi dan kerja sama untuk tingkatkan kualitas produk serta pemasaran, untuk mendorong investasi.
"Kita juga akan meningkatakan kerja sama di bidang prioritas seperti agrobisnis, holtikultura, kerajinan tangan, dan industri rumah tangga serta pengangkutan dan telekomunikasi," imbuh dia.
Sementara itu di bidang infrastruktur, lanjut Suryo, kerja sama juga dilakukan untuk menarik dan mendorong investasi swasta. Mereka akan didorong untuk bisnis pembangunan jalan, dan infrastruktur lain seperti pelabuhan, telekomunikasi, listrik dan lainnya. "Ini perlu ditingkatkan untuk konektivitas di kedua kawasan ke depannya nanti," ucapnya.
Selanjutnya, pemerintah juga diundang untuk mendukung pengusaha melalui public support policy seperti promosi teknologi dan informasi, pengembangan kewirausahaan, produk jaminan kredit, dan peningkatan produktivitas.
Sementara itu, untuk bidang pendidikan dan UKM akan ada pelatihan-pelatihan khusus untuk para pelakunya. Untuk kerja sama di bidang pendidikan akan didorong pelatihan, pemagangan, dan riset. Pengembangan dalam meningkatakan kualitas sumber daya manusia di bidang ekonomi dan bisnis.
"Untuk UKM, juga akan dilakukan dengan membantu UMKM mengatasi masalah akses pasar, pembiayaan, manajemen UMKM," pungkas Suryo.
Ketua Umum Kadin Suryo Bambang Sulisto mengatakan, momentum ini merupakan kesempatan bagus Indonesia untuk mengembangkan kerja sama dengan negara-negara tersebut. Pasalnya, ada beberapa hal yang bisa dicapai dari agenda tersebut.
"Di bidang perdaganagn, AABS ini dapat mendorong hubungan perdagangan dengan mendorong pemerintah masing-masing untuk mengurangi hambatan perdagangan, mendorong fasilitasi perdagangan, dan meningkatkan perdagangan pariwisata serta meningktakan perdagangan langsung," ujarnya di Menara Kadin, Jakarta, Senin (20/4/2015).
Pasalnya, selama ini negara-negara dagang Asia dan Afrika masih menggunakan negara ketiga sebagai perantara dagangnya.
Kemudian, untuk bidang investasi, akan mendorong kebijaksanaan dan koordinasi untuk menciptakan iklim investasi yang kondusif dan postif untuk tingkatkan kerja sama promosi investasi dan kerja sama untuk tingkatkan kualitas produk serta pemasaran, untuk mendorong investasi.
"Kita juga akan meningkatakan kerja sama di bidang prioritas seperti agrobisnis, holtikultura, kerajinan tangan, dan industri rumah tangga serta pengangkutan dan telekomunikasi," imbuh dia.
Sementara itu di bidang infrastruktur, lanjut Suryo, kerja sama juga dilakukan untuk menarik dan mendorong investasi swasta. Mereka akan didorong untuk bisnis pembangunan jalan, dan infrastruktur lain seperti pelabuhan, telekomunikasi, listrik dan lainnya. "Ini perlu ditingkatkan untuk konektivitas di kedua kawasan ke depannya nanti," ucapnya.
Selanjutnya, pemerintah juga diundang untuk mendukung pengusaha melalui public support policy seperti promosi teknologi dan informasi, pengembangan kewirausahaan, produk jaminan kredit, dan peningkatan produktivitas.
Sementara itu, untuk bidang pendidikan dan UKM akan ada pelatihan-pelatihan khusus untuk para pelakunya. Untuk kerja sama di bidang pendidikan akan didorong pelatihan, pemagangan, dan riset. Pengembangan dalam meningkatakan kualitas sumber daya manusia di bidang ekonomi dan bisnis.
"Untuk UKM, juga akan dilakukan dengan membantu UMKM mengatasi masalah akses pasar, pembiayaan, manajemen UMKM," pungkas Suryo.
(izz)