Produksi Jagung Diyakini Capai 20,3 Juta Ton

Rabu, 22 April 2015 - 11:24 WIB
Produksi Jagung Diyakini Capai 20,3 Juta Ton
Produksi Jagung Diyakini Capai 20,3 Juta Ton
A A A
JAKARTA - Kementerian Pertanian (Kementan) optimistis bisa merealisasikan target produksi jagung nasional tahun ini sebesar 20,3 juta ton.

Melalui program Partnership for Indonesia Partnership for Indonesias Sustainable Agriculture (PIS Agro), pemerintah terbantu dengan dukungan dari swastaperbankan dan petani. Dirjen Tanaman Pangan Kementerian Pertanian (Kementan) Hasil Sembiring mengatakan, pemerintah berkomitmen menyiapkan tambahan lahan seluas 1 juta hektare (ha) khusus untuk mendukung pencapaian produksi jagung.

”Target kita, produksi jagung mencapai 20,3 juta ton. Pemerintah berkomitmen menambah 1 juta hektare lahan untuk mendukung pencapaian produksi itu. Kita menyambut baik dukungan Monsanto dalam penyediaan benih jagung, dukungan pembiayaan dari BRI, dan serapan hasil panen petani oleh Cargill. Ini win-win solution,” kata Hasil Sembiring di Jakarta kemarin.

Kerangka kerja sama PIS Agro yang berjalan dari hulu hingga hilir ini memudahkan proses pencapaian produksi tersebut. Dalam skema kerja sama tersebut, kata Sembiring, BRI menyediakan pembiayaan melalui skema kredit ketahanan pangan dan energi (KKPE) sebesar Rp305 juta dengan tingkat bunga 5% per tahun.

Di Mojokerto-Jawa Timur, Monsanto melakukan pendampingan kepada 100 petani yang mendapatkan kredit sekaligus menyediakan benih jagungnya. Sembiring menyebutkan, kerja sama Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Timur, Bank BRI, PT Monsanto Indonesia dan Cargill Indonesia merupakan salah satu project yang sudah berjalan dengan baik selama setahun terakhir.

Project ini dapat diperluas dan melibatkan lebih banyak petani di daerah lain. ”Hingga akhir tahun ini luas lahan yang bisa dijangkau mencapai 5.000 hektare dengan keterlibatan sebanyak 10.000- 15.000 petani,” katanya.

Empat pihak tersebut, kata Sembiring, menunjukkan peran dan fungsi masing-masing secara baik, dan berdampak pada kenaikan produksi dan pendapatan petani. ”Ada kenaikan pendapatan petani hingga 14% pada musim panen, itu sudah terlihat di Mojokerto- Jawa Timur,” ujarnya.

Vice President Director Monsanto Asia Pasific Juan Farinati mengatakan, swasta dan perbankan siap mendukung pemerintah untuk mencapai peningkatan produksi jagung nasional. ”Kapasitas Monsanto, salah satunya mengenalkan penggunaan input pertanian yang lebih baik melalui benih jagung hibrida yang memiliki genetika dengan potensi produktivitas yang tinggi. Hasil produktivitas pada musim panen lebih tinggi 14%. Dan petani memperoleh penghasilan lebih besar Rp2,9 juta per hektare dari penanaman jagung,” ujarnya.

Juan menyebut, dalam program kemitraan ini Monsanto melakukan pendampingan di Jawa Timur, Nusa Tenggara Barat, Sulawesi Selatan, dan Sulawesi Utara. Terkait dengan program kemitraan, Country Head General Manager Cargill Indonesia Jean Louis Guillou mengatakan, pihaknya dalam kerja sama ini berkontribusi untuk memasarkan hasil panen jagung dari petani.

”Cargill membeli jagung dengan harga yang mengikuti mekanisme pasar dan kita komitmen untuk memasarkan produk mereka. Kita sudah ekspor jagung petani sebanyak 20.000 ton ke pasar Filipina,” ujarnya.

Sudarsono
(ftr)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 2.7998 seconds (0.1#10.140)