IHSG Diprediksi Berada pada Rentang 5.410-5.500
A
A
A
JAKARTA - Analis Reliance Securities Lanjar Nafi memprediksi laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada perdagangan hari ini akan bergerak mixed cenderung menguat dengan range pergerakan 5.410-5.500.
Menurutnya, secara teknikal IHSG kembali terkoreksi, namun pergerakan dalam seminggu ini cenderung menguat. IHSG akan ditutup tepat pada support MA50 dan kembali akan menguji support bullish trend jangka panjang dilevel 5.415.
"Indikator Stochastic berindikasi dead-cross diarea dekat overbought dengan momentum RSI yang masih flat, namun Indikator MACD terlihat adanya signal positif dari Histogram yang menuju area positif," ujarnya di Jakarta, Senin (27/4/2015).
Dia menjelaskan, sebagian investor masih akan menunggu data penting dan laporan keuangan kuartal I tahun ini pada awal Mei. Selain itu, sentimen yang akan membanjiri pekan ini antara lain tingkat penjualan ritel di Jepang dan tingkat penghasilan sektor jasa di Amerika Serikat (AS).
"Sementara, Bursa Eropa dibuka mayoritas rebound dari pelemahan Kamis karena para investor menimbang hasil perusahaan pada kuartal I tahun ini. Lalu data ekonomi Jerman yang cukup baik diatas ekspetasi," jelas Lanjar.
Kemudian, Bursa Asia akhir pekan lalu mayoritas ditutup melemah. Saham China melemah setelah regulator sekuritas meningkatkan laju penawaran umum perdana. Memacu kekhawatiran penjualan saham baru akan mengalihkan dana dari saham yang ada.
"Peningkatan saham baru mungkin akan menyakiti likuiditas. Namun secara keseluruhan Indeks Shanghai akan naik 2,5% minggu ini setelah data ekonomi yang lemah seperti Indeks manufakturing memicu spekulasi bahwa bank sentral akan lebih mempermudah kebijakan moneter," pungkasnya.
Menurutnya, secara teknikal IHSG kembali terkoreksi, namun pergerakan dalam seminggu ini cenderung menguat. IHSG akan ditutup tepat pada support MA50 dan kembali akan menguji support bullish trend jangka panjang dilevel 5.415.
"Indikator Stochastic berindikasi dead-cross diarea dekat overbought dengan momentum RSI yang masih flat, namun Indikator MACD terlihat adanya signal positif dari Histogram yang menuju area positif," ujarnya di Jakarta, Senin (27/4/2015).
Dia menjelaskan, sebagian investor masih akan menunggu data penting dan laporan keuangan kuartal I tahun ini pada awal Mei. Selain itu, sentimen yang akan membanjiri pekan ini antara lain tingkat penjualan ritel di Jepang dan tingkat penghasilan sektor jasa di Amerika Serikat (AS).
"Sementara, Bursa Eropa dibuka mayoritas rebound dari pelemahan Kamis karena para investor menimbang hasil perusahaan pada kuartal I tahun ini. Lalu data ekonomi Jerman yang cukup baik diatas ekspetasi," jelas Lanjar.
Kemudian, Bursa Asia akhir pekan lalu mayoritas ditutup melemah. Saham China melemah setelah regulator sekuritas meningkatkan laju penawaran umum perdana. Memacu kekhawatiran penjualan saham baru akan mengalihkan dana dari saham yang ada.
"Peningkatan saham baru mungkin akan menyakiti likuiditas. Namun secara keseluruhan Indeks Shanghai akan naik 2,5% minggu ini setelah data ekonomi yang lemah seperti Indeks manufakturing memicu spekulasi bahwa bank sentral akan lebih mempermudah kebijakan moneter," pungkasnya.
(izz)