Produksi Batu Bara Diproyeksi Turun

Senin, 27 April 2015 - 09:29 WIB
Produksi Batu Bara Diproyeksi Turun
Produksi Batu Bara Diproyeksi Turun
A A A
JAKARTA - Asosiasi Perusahaan Batu Bara Indonesia (APBI) memproyeksikan produksi batu bara nasional hingga kuartal IV/2015 hanya sebesar 380 juta ton, turun dari target produksi pemerintah sebanyak 425 juta ton.

Ketua APBI Pandu Syahrir mengatakan, proyeksi penurunan volume produksi batu bara dipicu harga jual yang masih rendah. Diketahui, pada kuartal I produksi sudah turun 12% jika dibandingkan periode sama tahun lalu. ”Bila dianalisis, artinya sampai kuartal IV produksi hanya sekitar 380 juta ton. Ini karena harga rendah, produsen banyak menurunkan produksi,” ungkapnya di Jakarta kemarin.

Dia mengatakan, sejak 2010 investasi sektor pertambangan batu bara turun drastis hingga 80%. Adapun masing-masing perusahaan tambang batu bara hanya mengalokasikan belanja modal sekitar USD8-10 juta. ”Dari sisi investasi, sejak 2010 sudah turun 80%, kurang atraktif, cost tambah. Rata-rata capex perusahaan USD8-10 juta, hanya untuk survive. Pemerintah harus lakukan sesuatu. Pada 2014, dari 14 perusahaan batu bara yang Tbk, hanya limapositif. WaktuhargaUSD70 per ton, margin per tonnya tidak lebih dari 15%,” ujarnya.

Direktur Eksekutif APBI Supriatna Sahala mengatakan, penurunan harga memang berimbas pada penurunan volume produksi. Saat ini konsumen terbesar dari batu bara Indonesia, yakniChina, masihmemperketat impor batu baranya. ”Impor batu bara China itu sekitar 200 jutaan ton, dari kita 90 juta ton. Sekarang China masih mengerem impor batu baranya. Akibatnya, harga turun, volume turun. Sebesar 80% produksi batu bara nasional itu dari anggota APBI. Tiap produsen harus dilakukan efisiensi,” katanya.

Sementara itu, Direktur Utama PT Delma Mining Bob Kamandanu memprediksi bisnis sektor pertambangan batu bara masih suram hingga empat tahun ke depan. ”Dalam waktu dekat ini harganya saya kira masih seperti ini. Mungkin empat tahun lagi baru ada perbaikan,” katanya.

Nanang wijayanto
(ars)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.4319 seconds (0.1#10.140)