IHSG Diperkirakan pada Kisaran 5.200-5.300
IHSG Diperkirakan pada Kisaran 5.200-5.300
A
A
A
JAKARTA - Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada perdagangan hari ini diperkirakan akan bergerak pada kisaran 5.200-5.300.
"IHSG hari ini cenderung variatif (mixed) mencoba rebound," kata analis Reliance Securities Lanjar Nafi, Selasa (28/4/2015).
Dia menjelaskan, pergerakan IHSG telah keluar dari support uptrend jangka panjang dan berpeluang besar menguji support MA200 di level 5.200, sekaligus mencapai target dari pola bearish buttefly harmonic pattern.
"Indikasi cukup buruk bila IHSG tidak mampu mengoreksi pelemahannya atau rebound pada perdagangan hari ini, namun kemarin terlihat tertahan pada support 5.245, sehingga mempunyai peluang rebound," ujarnya.
Kemarin, indeks sektoral melemah dipimpin oleh sektor pertanian yang melemah paling dalam sebesar 6,1%. Menurut dia, minimnya sentimen yang menjadi fokus investor membuat pergerakan bursa regional maupun IHSG cenderung mendatar.
"Hanya terdapat data tingkat kepercayaan konsumen di Amerika Serikat yang ditunggu," jelas Lanjar.
Sementara, Bursa Asia kemarin ditutup mayoritas menguat melanjutkan penguatan saham-saham di China terkait spekulasi pemerintah yang akan berbuat banyak untuk mendukung pertumbuhan ekonomi. Kemudian, Bank Sentral akan menggeser prioritas ke likuiditas untuk memastikan target pertumbuhan ekonomi terpenuhi.
Aksi tunggu investor terhadap rilisnya laporan keuangan emiten kuartal I tahun ini yang diekspetasikan tidak cukup baik serta kebijakan luar negeri pemerintah yang dinilai lemah menjadi beberapa faktor pelemahan IHSG pada.
IHSG kemarin ditutup terperosok 189,90 poin atau 3,49% di level 5.245,45. Investor asing mewarnai pelemahan IHSG dengan tercatat net sell Rp2,24 triliun.
"IHSG hari ini cenderung variatif (mixed) mencoba rebound," kata analis Reliance Securities Lanjar Nafi, Selasa (28/4/2015).
Dia menjelaskan, pergerakan IHSG telah keluar dari support uptrend jangka panjang dan berpeluang besar menguji support MA200 di level 5.200, sekaligus mencapai target dari pola bearish buttefly harmonic pattern.
"Indikasi cukup buruk bila IHSG tidak mampu mengoreksi pelemahannya atau rebound pada perdagangan hari ini, namun kemarin terlihat tertahan pada support 5.245, sehingga mempunyai peluang rebound," ujarnya.
Kemarin, indeks sektoral melemah dipimpin oleh sektor pertanian yang melemah paling dalam sebesar 6,1%. Menurut dia, minimnya sentimen yang menjadi fokus investor membuat pergerakan bursa regional maupun IHSG cenderung mendatar.
"Hanya terdapat data tingkat kepercayaan konsumen di Amerika Serikat yang ditunggu," jelas Lanjar.
Sementara, Bursa Asia kemarin ditutup mayoritas menguat melanjutkan penguatan saham-saham di China terkait spekulasi pemerintah yang akan berbuat banyak untuk mendukung pertumbuhan ekonomi. Kemudian, Bank Sentral akan menggeser prioritas ke likuiditas untuk memastikan target pertumbuhan ekonomi terpenuhi.
Aksi tunggu investor terhadap rilisnya laporan keuangan emiten kuartal I tahun ini yang diekspetasikan tidak cukup baik serta kebijakan luar negeri pemerintah yang dinilai lemah menjadi beberapa faktor pelemahan IHSG pada.
IHSG kemarin ditutup terperosok 189,90 poin atau 3,49% di level 5.245,45. Investor asing mewarnai pelemahan IHSG dengan tercatat net sell Rp2,24 triliun.
(rna)
Explore More