Harga CPO Turun, Laba Bersih Dharma Satya Merosot
A
A
A
JAKARTA - PT Dharma Satya Nusantara Tbk (DSNG) mencatat laba bersih sebesar Rp58 miliar atau merosot 61,59% dibanding periode yang sama tahun sebelumnya sebesar Rp151 miliar.
Merosotnya laba bersih perusahaan akibat menurunnya capaian penjualan bersih sebesar 17,3% menjadi Rp1,02 triliun dari periode yang sama tahun lalu sebesar Rp1,24 triliun.
"Penurunan penjualan bersih tersebut disebabkan dampak dari turunnya volume produksi dan penjualan CPO perseroan," kata Wakil Direktur Utama PT Dharma Satya Nusantara Tbk Andrianto Oetomo dalam rilisnya, Rabu (29/4/2015).
Dia mengatakan, volume produksi dan penjualan CPO perseroan memang mengalami penurunan akibat adanya kemarau panjang, mengakibatkan penurunan volume penjualan dan harga crude palm oil (CPO) sejak beberapa bulan terakhir.
Namun, dia mengaku perseroan tetap mampu menjaga efisiensi yang ditunjukkan dengan margin laba yang relatif stabil. Perseroan masih mampu mempertahankan margin laba kotor sebesar 27% pada kuartal I tahun ini.
Adapun laba kotor tercatat sebesar Rp272 miliar, menurun sebesar 20,2% dibandingkan periode yang sama tahun lalu yang mencapai Rp341 miliar.
"Meskipun demikian, kami masih mampu mempertahankan margin laba kotor konsolidasian pada level 27%, relatif sama dengan margin laba kotor periode yang sama tahun lalu," paparnya.
Selain itu, perusahaan juga masih mampu menjaga margin laba operasi sebesar 16,5% atau relatif sama dengan kuartal I tahun lalu, meskipun laba operasi perseroan pada kuartal I 2015 mengalami penurunan sebesar 17,8% menjadi Rp169 miliar.
Sementara margin EBITDA meningkat dari 21,8% pada kuartal I/2014 menjadi 23,9% pada kuartal I tahun ini. Pada kuartal I/2015, perseroan membukukan EBITDA sebesar Rp245 miliar.
"Angka itu mengalami penurunan sebesar 9,1% dibandingkan periode yang sama tahun lalu sebesar Rp270 miliar," tukas dia.
Merosotnya laba bersih perusahaan akibat menurunnya capaian penjualan bersih sebesar 17,3% menjadi Rp1,02 triliun dari periode yang sama tahun lalu sebesar Rp1,24 triliun.
"Penurunan penjualan bersih tersebut disebabkan dampak dari turunnya volume produksi dan penjualan CPO perseroan," kata Wakil Direktur Utama PT Dharma Satya Nusantara Tbk Andrianto Oetomo dalam rilisnya, Rabu (29/4/2015).
Dia mengatakan, volume produksi dan penjualan CPO perseroan memang mengalami penurunan akibat adanya kemarau panjang, mengakibatkan penurunan volume penjualan dan harga crude palm oil (CPO) sejak beberapa bulan terakhir.
Namun, dia mengaku perseroan tetap mampu menjaga efisiensi yang ditunjukkan dengan margin laba yang relatif stabil. Perseroan masih mampu mempertahankan margin laba kotor sebesar 27% pada kuartal I tahun ini.
Adapun laba kotor tercatat sebesar Rp272 miliar, menurun sebesar 20,2% dibandingkan periode yang sama tahun lalu yang mencapai Rp341 miliar.
"Meskipun demikian, kami masih mampu mempertahankan margin laba kotor konsolidasian pada level 27%, relatif sama dengan margin laba kotor periode yang sama tahun lalu," paparnya.
Selain itu, perusahaan juga masih mampu menjaga margin laba operasi sebesar 16,5% atau relatif sama dengan kuartal I tahun lalu, meskipun laba operasi perseroan pada kuartal I 2015 mengalami penurunan sebesar 17,8% menjadi Rp169 miliar.
Sementara margin EBITDA meningkat dari 21,8% pada kuartal I/2014 menjadi 23,9% pada kuartal I tahun ini. Pada kuartal I/2015, perseroan membukukan EBITDA sebesar Rp245 miliar.
"Angka itu mengalami penurunan sebesar 9,1% dibandingkan periode yang sama tahun lalu sebesar Rp270 miliar," tukas dia.
(rna)