Lembaga Keuangan Syariah RI Urutan Ketiga di Dunia
A
A
A
JAKARTA - Dalam perkembangannya, lembaga keuangan syariah Indonesia sampai dekade ketiga 2014 menempati peringkat ketiga di dunia. Dari jumlah kelembagaan yang ada, asetnya sebesar USD35,63 miliar atau 2,1% dari pangsa pasar dunia atau urutan sembilan.
Menteri Keuangan (Menkeu) Bambang Brodjonegoro mengatakan, walau pangsa pasar masih di bawah 10%, tapi ada potensi yang membawa keuangan syariah Indonesia menjadi lebih baik.
"Tugas kita selanjutnya adalah membangun aliansi strategis antar komunitas ini penting agar keuangan syariah Indonesia semakin berkembang," ujar dia dalam acara Muktamar III Ikatan Ahli Ekonomi Islan Indonesia (IAEI) dan Seminar Ekonomi Islan di Jakarta, Kamis (30/4/2015).
Bambang mengatakan, saat ini banyak masyarakat yang memilih bank syariah yang ternyata memiliki potensi besar untuk menjaga stabilitas keuangan Indonesia.
"Sistem keuangan Islam itu melawan bentuk ketidakadilan. Prinsip ini mendorong adanya kekuatan dan rasa keadilan dan melanjutkan pertumbuhan ekonomi berkelanjutan dan finansial inclution di kalangan masyarakat kita," jelasnya.
Maka, dalam upaya mendorong ekonomi keuangan syariah, perlu ada dukungan pemerintah. Bagi pemerintah sendiri, sukuk adalah pembiayaan proyek dan diharapkan bisa mendorong pengembangan industri syariah.
"Kita Kementerian Keuangan juga sebagai pengambil kebijakan publik industri syariah. Jadi dalam menjalankan amanah tersebut, Kementerian Keuangan perlu mendukung langkah tersebut," pungkas Bambang.
Menteri Keuangan (Menkeu) Bambang Brodjonegoro mengatakan, walau pangsa pasar masih di bawah 10%, tapi ada potensi yang membawa keuangan syariah Indonesia menjadi lebih baik.
"Tugas kita selanjutnya adalah membangun aliansi strategis antar komunitas ini penting agar keuangan syariah Indonesia semakin berkembang," ujar dia dalam acara Muktamar III Ikatan Ahli Ekonomi Islan Indonesia (IAEI) dan Seminar Ekonomi Islan di Jakarta, Kamis (30/4/2015).
Bambang mengatakan, saat ini banyak masyarakat yang memilih bank syariah yang ternyata memiliki potensi besar untuk menjaga stabilitas keuangan Indonesia.
"Sistem keuangan Islam itu melawan bentuk ketidakadilan. Prinsip ini mendorong adanya kekuatan dan rasa keadilan dan melanjutkan pertumbuhan ekonomi berkelanjutan dan finansial inclution di kalangan masyarakat kita," jelasnya.
Maka, dalam upaya mendorong ekonomi keuangan syariah, perlu ada dukungan pemerintah. Bagi pemerintah sendiri, sukuk adalah pembiayaan proyek dan diharapkan bisa mendorong pengembangan industri syariah.
"Kita Kementerian Keuangan juga sebagai pengambil kebijakan publik industri syariah. Jadi dalam menjalankan amanah tersebut, Kementerian Keuangan perlu mendukung langkah tersebut," pungkas Bambang.
(izz)