Harga Pertamax Naik, Penjualan Premium Melonjak
A
A
A
JAKARTA - Keputusan PT Pertamina (Persero) untuk menaikkan harga bahan bakar minyak (BBM) jenis pertamax sebesar Rp200/liter, membuat penjualan BBM jenis premium melonjak.
Kepala Shift SPBU Pertamina Coco 31.129.02 Kuningan A Burhanuddin mengungkapkan, kendati tidak diumumkan secara resmi, namun kenaikan harga pertamax direspon cepat oleh para konsumen dengan segera mengisi bensin kendaraannya. Hal ini pun membuat penjualan premium makin meningkat karena harganya yang lebih murah.
"Kalau jualan per hari, kemarin sewaktu ada isu mau naik, tanggal 30 April 2015, penjualan kita agak meningkat. Pas semalem kenaikan ya," katanya kepada Sindonews di Jakarta, Jumat (1/5/2015).
Dia menyebut, dalam sehari pihaknya mampu menjual premium hingga 50 kiloliter (KL) premium, dari biasanya yang hanya sekitar 40 KL. Sementara penjualan pertamax sekitar 20 KL/hari.
Menurut dia, total penjualan secara keseluruhan pun menjadi meningkat cukup tajam. Jika biasanya penjualan per hari hanya di kisaran 60 KL, maka kenaikan pertamax membuat penjualan meningkat menjadi 79 KL.
"Premium itu per shift (8 jam) bisa dapat 24 KL, atau satu hari bisa 40 KL. Kemarin sehari bisa hingga 50 KL. Kalau pertamax itu per shift bisa 8 KL, satu harinya sekitar 20 KL. Yang naik kan pertamax dan pertamax plus, tapi tetap yang banyak penjualannya premium," tandas dia.
Sekadar informasi, Pertamina telah resmi menaikkan harga pertamax per 1 Mei 2015 menjadi Rp8.800/liter dari sebelumnya Rp8.600/liter. Perseroan memastikan kenaikan harga pertamax tetap akan lebih murah dibanding harga bensin tetangga di PT Shell Indonesia.
Saat ini, harga Shell Super naik dari Rp8.700 menjadi Rp8.950/liter. Harga V-Power naik dari Rp9.900 menjadi Rp10.150/liter, dan diesel naik dari Rp11.300 menjadi Rp11.550/liter.
Sementara harga jual BBM jenis premium untuk wilayah penugasan Jawa, Madura dan Bali (Jamali) tetap sebesar Rp7.400/liter sedangkan harga jual BBM jenis solar Rp6.900/liter.
Di luar Jamali, harga BBM jenis premium tetap Rp7.300/liter dan solar Rp6.800/liter. Untuk harga minyak tanah tetap Rp2.500/liter.
Kepala Shift SPBU Pertamina Coco 31.129.02 Kuningan A Burhanuddin mengungkapkan, kendati tidak diumumkan secara resmi, namun kenaikan harga pertamax direspon cepat oleh para konsumen dengan segera mengisi bensin kendaraannya. Hal ini pun membuat penjualan premium makin meningkat karena harganya yang lebih murah.
"Kalau jualan per hari, kemarin sewaktu ada isu mau naik, tanggal 30 April 2015, penjualan kita agak meningkat. Pas semalem kenaikan ya," katanya kepada Sindonews di Jakarta, Jumat (1/5/2015).
Dia menyebut, dalam sehari pihaknya mampu menjual premium hingga 50 kiloliter (KL) premium, dari biasanya yang hanya sekitar 40 KL. Sementara penjualan pertamax sekitar 20 KL/hari.
Menurut dia, total penjualan secara keseluruhan pun menjadi meningkat cukup tajam. Jika biasanya penjualan per hari hanya di kisaran 60 KL, maka kenaikan pertamax membuat penjualan meningkat menjadi 79 KL.
"Premium itu per shift (8 jam) bisa dapat 24 KL, atau satu hari bisa 40 KL. Kemarin sehari bisa hingga 50 KL. Kalau pertamax itu per shift bisa 8 KL, satu harinya sekitar 20 KL. Yang naik kan pertamax dan pertamax plus, tapi tetap yang banyak penjualannya premium," tandas dia.
Sekadar informasi, Pertamina telah resmi menaikkan harga pertamax per 1 Mei 2015 menjadi Rp8.800/liter dari sebelumnya Rp8.600/liter. Perseroan memastikan kenaikan harga pertamax tetap akan lebih murah dibanding harga bensin tetangga di PT Shell Indonesia.
Saat ini, harga Shell Super naik dari Rp8.700 menjadi Rp8.950/liter. Harga V-Power naik dari Rp9.900 menjadi Rp10.150/liter, dan diesel naik dari Rp11.300 menjadi Rp11.550/liter.
Sementara harga jual BBM jenis premium untuk wilayah penugasan Jawa, Madura dan Bali (Jamali) tetap sebesar Rp7.400/liter sedangkan harga jual BBM jenis solar Rp6.900/liter.
Di luar Jamali, harga BBM jenis premium tetap Rp7.300/liter dan solar Rp6.800/liter. Untuk harga minyak tanah tetap Rp2.500/liter.
(rna)