Jasa Marga Optimistis Proyek Tol Tepat Waktu

Senin, 04 Mei 2015 - 12:26 WIB
Jasa Marga Optimistis Proyek Tol Tepat Waktu
Jasa Marga Optimistis Proyek Tol Tepat Waktu
A A A
NGAWI - PT Jasa Marga Tbk optimistis proyek tol Solo- Ngawi-Kertosono dapat diselesaikan tepat waktu pada 2017.

Ini sesuai target pemerintah yang menginginkan infrastruktur tol trans-Jawa itu bisa rampung dalam waktu 2,5 tahun ke depan. ”Kami berharap penyelesaian tol kerja sama dengan Waskita Toll Road ini dapat bersamaan dengan selesainya ruas tol Bawen- Solo, Mojokerto-Kertosono, dan Surabaya-Mojekerto. Nanti diyakini mampu mempercepat pembangunan di Jawa Tengah dan Jawa Timur,” ujar Direktur Utama Jasa Marga Adityawarman saat pencanangan percepatan tol trans-Jawa di Ngawi, Jawa Timur, Kamis (30/4).

Dalam acara yang dihadiri Presiden Joko Widodo dan sejumlah menteri tersebut, Adityawarman menyatakan bahwa proyek tol Solo-Ngawi- Kertosono sepanjang 177,12 km ini berhasil diraih melalui proses akuisisi. Sebelumnya dua ruas tol ini dipegang PT Thiess Contractor Indonesia investor asal Australia.

”Saat ini kami sah pemegang konsesi jalan tol tersebut sebesar 60% dan PT Waskita Karya melalui anak usaha PT Waskita Toll Road sebesar 40%,” kata Adityawarman. Menurut dia, nanti tarif tol Solo-Ngawi-Kertosono diperkirakan sebesar Rp650 per kilometer atau Rp115.000 dengan panjang jalan tol mencapai 177,12 km.

Meski demikian, perseroan masih akan mengkaji besaran tarif sesuai kemampuan masyarakat. Untuk catatan, tol Solo- Ngawi mempunyai nilai investasi Rp5,14 triliun dengan rincian biaya konstruksi Rp3,2 triliun dan biaya tanah Rp1,78 triliun. Nilai investasi ruas tol Ngawi-Kertosono mencapai Rp3,83 triliun dengan biaya konstruksi Rp2,36 triliun dan biaya tanah Rp1,084 triliun sehingga total investasi ruas Solo- Ngawi-Kertosono senilai Rp8,97 triliun.

”Alasan kuat akuisisi karena ada keinginan kuat dari pemerintah untuk menyelesaikan jalan tol trans-Jawa pada 2018 dan menambah 1.000 km jalan tol pada 2019,” sebutnya. Presiden Joko Widodo yang hadir pada kesempatan tersebut menyatakan, seharusnya tol Ngawi-Kertosono selesai tahun lalu.

Untuk itu, Presiden menginginkan agar setelah groundbreaking pada Kamis (30/4), proyek ini paling lama selesai 2,5 tahun. Menurut Joko Widodo, pemerintah membuka sejumlah opsi untuk menggenjot pembangunan ruas tol trans-Jawa yang sempat tertunda di antaranya memberikan konsesi kepada investor swasta.

Namun, jika tidak mempunyai kemampuan, konsesi tersebut dilimpahkan kepada BUMN. Opsi terakhir adalah Kementerian PUPR diberikan amanat untuk membangun proyek tol melalui anggaran pendapatan dan belanja negara (APBN). ”Silakan kalau mau dikerjakan swasta, BUMN atau Kementerian PUPR, tapi kuncinya kerja itu harus ada target. Kalau masih tunggu-tunggu, saya yang dimarahi masyarakat karena APBN-P 2015 sudah bergerak,” tegasnya.

Sementara itu, Menteri Pekerjaan Umum dan Pekerjaan Rakyat Basuki Hadimulyono menambahkan, selain berperan dalam perekonomian, tol tersebut juga memiliki tingkat kelayakan marginal sehingga perlu mendapatkan dukungan pemerintah untuk meningkatkan kelayakan finansial.

”Dukungan pemerintah dilaksanakan dalam bentuk pengadaan tanah pada seluruh seksi serta konstruksi sepanjang 20,9 km pada ruas Solo-Ngawi seksi Colomadu-Karanganyar dan 37,5 km pada ruas Ngawi- Kertosono seksi Saradan- Kertosono,” paparnya.

Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Rini Soemarno menjelaskan, jarak tempuh Solo-Ngawi-Kertosono yang sekarang membutuhkan waktu enam jam akan menjadi 2,5 jam. Dia juga menyatakan, pembangunan tol trans-Jawa yang sudah cukup lama dalam proses pembangunan perlu mendapat perhatian khusus.

Heru febrianto
(ftr)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.6212 seconds (0.1#10.140)