5 Sektor Penyumbang Terbesar Pertumbuhan Ekonomi RI
A
A
A
JAKARTA - Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Suryamin mengatakan, dari 17 sektor ekonomi, terdapat lima sektor yang memengaruhi pertumbuhan ekonomi RI kuartal I/2015, di mana sektor industri menyumbang pengaruh utama.
Industri manufaktur, termasuk migas memiliki peran penting karena mengalami pertumbuhan meski tidak terlalu besar. "Industri pengolahan itu punya peran 21,14%. Manufaktur (termasuk migas) tumbuh 3,78%. Migas memang sedang turun makanya terkerek ke bawah. Ini lebih rendah dibanding year on year 2014 yang tumbuh 4,15%," ujar Suryamin di Jakarta, Selasa (5/5/2015).
Kedua, pertanian dan perhutanan dengan 13,75%. Sektor tersebut tumbuh 3,8% namun turun dibanding 2014 yang sebesar 5,28%. "Ini turun karena ada pergeseran masa tanam. Kalau tahun lalu kan tidak ada pergeseran masa tanam," imbuh dia.
Selain itu, sektor perdagangan besar menyumbang 13,24% atau tumbuh 3,66%. Namun lagi-lagi angka ini turun secara year on year dari 2014 yang sebesar 6,11%.
"Ini dampak kalau industri pertanian itu turun, barang yang diperdagangkan juga turun. Impor turun akan berdampak juga ke perdagangan," ungkapnya.
Posisi keempat adalah sektor konstruksi dengan angka 9,98% dan tumbuh 6,04% serta di posisi kelima yaitu tambang dan penggalian dengan angka 8,83%.
"Kelima sektor ini memberikan peran sebesar 66,64% untuk share-nya. Maka keseluruhan dari mereka menghasilkan nilai pertumbuhan ekonomi kita di angka 4,71% year on year," tandas Suryamin.
(Baca: BPS Umumkan Ekonomi RI Hanya Tumbuh 4,7%)
Industri manufaktur, termasuk migas memiliki peran penting karena mengalami pertumbuhan meski tidak terlalu besar. "Industri pengolahan itu punya peran 21,14%. Manufaktur (termasuk migas) tumbuh 3,78%. Migas memang sedang turun makanya terkerek ke bawah. Ini lebih rendah dibanding year on year 2014 yang tumbuh 4,15%," ujar Suryamin di Jakarta, Selasa (5/5/2015).
Kedua, pertanian dan perhutanan dengan 13,75%. Sektor tersebut tumbuh 3,8% namun turun dibanding 2014 yang sebesar 5,28%. "Ini turun karena ada pergeseran masa tanam. Kalau tahun lalu kan tidak ada pergeseran masa tanam," imbuh dia.
Selain itu, sektor perdagangan besar menyumbang 13,24% atau tumbuh 3,66%. Namun lagi-lagi angka ini turun secara year on year dari 2014 yang sebesar 6,11%.
"Ini dampak kalau industri pertanian itu turun, barang yang diperdagangkan juga turun. Impor turun akan berdampak juga ke perdagangan," ungkapnya.
Posisi keempat adalah sektor konstruksi dengan angka 9,98% dan tumbuh 6,04% serta di posisi kelima yaitu tambang dan penggalian dengan angka 8,83%.
"Kelima sektor ini memberikan peran sebesar 66,64% untuk share-nya. Maka keseluruhan dari mereka menghasilkan nilai pertumbuhan ekonomi kita di angka 4,71% year on year," tandas Suryamin.
(Baca: BPS Umumkan Ekonomi RI Hanya Tumbuh 4,7%)
(izz)