WIKA Raih Kontrak Baru Rp5,12 T
A
A
A
JAKARTA - PT Wijaya Karya (Persero) Tbk (WIKA) hingga April tahun ini berhasil meraih kontrak baru sebesar Rp5,12 triliun. Corporate Secretary Wijaya Karya Suradi mengatakan, pencapaian kontrak baru hingga April 2015 setara 16,18% dari target kontrak baru tahun ini sebesar Rp31,64 triliun.
”WIKA menargetkan, pada 2015 akan memperoleh total kontrak sebesar Rp54,39 triliun, yang terdiri dari target kontrak baru 2015 sebesar Rp31,64 triliun dan carry over dari 2014 sebesar Rp22,75 triliun,” kata Suradi dalam keterangan tertulisnya kemarin. Dia menjelaskan, beberapa proyek yang telah diperoleh hingga April 2015, antara lain proyek Bendungan Pasellorang Sulawesi Selatan Rp463 miliar, New Priok Container Terminal Jakarta Rp181,5 miliar, dan Bendungan Kreuretok Aceh Rp403 miliar.
Wika juga mendapat kontrak pada proyek Tol Bogor-Ciawi- Sukabumi (Bocimi) tahap I sebesar Rp355 miliar, Jalan Layang Non-Tol (JLNT) Ciledug Rp351 miliar, Oe-Cusse Airport TimorLesteUSD92juta, Funtasy Island di Pulau Manis Batam Rp161miliar, danPembangunan Konstruksi Runway Bandara Samarinda Baru Rp124,20 miliar.
Emiten konstruksi plat merah ini menargetkan, tahun ini akan memperoleh total kontrak dihadapi sebesar Rp54,39 triliun. Nilai kontrak tersebut terdiri dari target kontrak baru 2015 sebesar Rp31,64 triliun dan carry over dari 2014 sebesar Rp22,75 triliun. ”Komposisi perolehan kontrak baru WIKA tahun ini ditargetkan berasal dari pemerintah sebesar 52,02%, BUMN sebesar 22,17% dan sisanya sekitar 25,21% itu dari swasta,” paparnya.
Sementara, WIKA membukukan laba bersih Rp61,51 miliar hingga kuartal I/2015 atau turun 63% dibandingperiodeyangsama tahun sebelumnya sebesar Rp167,51 miliar. Adapun, penjualan (tidak termasuk penjualan proyek kerja sama operasi/KSO) mencapai Rp2,01 turun 27% dari sebelumnya Rp2,79 triliun. Suradi mengatakan, kinerja tersebut salah satunya dipengaruhi oleh perlambatan aktivitas ekonomi Indonesia pada kuartal I/2015.
Sementara, laba bersih (laba yang dapat diatribusikan ke pemilik entitas induk) tahun 2015 ditargetkan dapat diperoleh sebesar Rp764,52 miliar atau naik sebesar 24,28% dari realisasi tahun 2014 sebesar Rp615,18 miliar. Dengan demikian, beban pokok penjualan mencapai Rp1,82 triliun dari Rp2,47 triliun dan laba kotor melorot menjadi Rp187,78 miliar dari Rp315,73 miliar.
Laba kotor setelah ventura bersama sebesar Rp234,29 miliar dari Rp364,08 miliar. Di sisi lain, hingga 31 Maret 2015, total aset WIKA mencapai Rp16,31 triliun dari akhir tahun lalu Rp15,91 triliun. Liabilitas Rp11,35 triliun dari Rp11,02 triliun dan ekuitas Rp4,95 triliun dari Rp4,89 triliun.
Arsy ani s
”WIKA menargetkan, pada 2015 akan memperoleh total kontrak sebesar Rp54,39 triliun, yang terdiri dari target kontrak baru 2015 sebesar Rp31,64 triliun dan carry over dari 2014 sebesar Rp22,75 triliun,” kata Suradi dalam keterangan tertulisnya kemarin. Dia menjelaskan, beberapa proyek yang telah diperoleh hingga April 2015, antara lain proyek Bendungan Pasellorang Sulawesi Selatan Rp463 miliar, New Priok Container Terminal Jakarta Rp181,5 miliar, dan Bendungan Kreuretok Aceh Rp403 miliar.
Wika juga mendapat kontrak pada proyek Tol Bogor-Ciawi- Sukabumi (Bocimi) tahap I sebesar Rp355 miliar, Jalan Layang Non-Tol (JLNT) Ciledug Rp351 miliar, Oe-Cusse Airport TimorLesteUSD92juta, Funtasy Island di Pulau Manis Batam Rp161miliar, danPembangunan Konstruksi Runway Bandara Samarinda Baru Rp124,20 miliar.
Emiten konstruksi plat merah ini menargetkan, tahun ini akan memperoleh total kontrak dihadapi sebesar Rp54,39 triliun. Nilai kontrak tersebut terdiri dari target kontrak baru 2015 sebesar Rp31,64 triliun dan carry over dari 2014 sebesar Rp22,75 triliun. ”Komposisi perolehan kontrak baru WIKA tahun ini ditargetkan berasal dari pemerintah sebesar 52,02%, BUMN sebesar 22,17% dan sisanya sekitar 25,21% itu dari swasta,” paparnya.
Sementara, WIKA membukukan laba bersih Rp61,51 miliar hingga kuartal I/2015 atau turun 63% dibandingperiodeyangsama tahun sebelumnya sebesar Rp167,51 miliar. Adapun, penjualan (tidak termasuk penjualan proyek kerja sama operasi/KSO) mencapai Rp2,01 turun 27% dari sebelumnya Rp2,79 triliun. Suradi mengatakan, kinerja tersebut salah satunya dipengaruhi oleh perlambatan aktivitas ekonomi Indonesia pada kuartal I/2015.
Sementara, laba bersih (laba yang dapat diatribusikan ke pemilik entitas induk) tahun 2015 ditargetkan dapat diperoleh sebesar Rp764,52 miliar atau naik sebesar 24,28% dari realisasi tahun 2014 sebesar Rp615,18 miliar. Dengan demikian, beban pokok penjualan mencapai Rp1,82 triliun dari Rp2,47 triliun dan laba kotor melorot menjadi Rp187,78 miliar dari Rp315,73 miliar.
Laba kotor setelah ventura bersama sebesar Rp234,29 miliar dari Rp364,08 miliar. Di sisi lain, hingga 31 Maret 2015, total aset WIKA mencapai Rp16,31 triliun dari akhir tahun lalu Rp15,91 triliun. Liabilitas Rp11,35 triliun dari Rp11,02 triliun dan ekuitas Rp4,95 triliun dari Rp4,89 triliun.
Arsy ani s
(bbg)