Tower Baru Apartemen Pinggir Kota
A
A
A
TIDAK hanya berdiri di tengah kota, hunian vertikal seperti apartemen serta kondominium dengan fasilitas lengkap dan nyaman kini juga banyak dibangun di daerah pinggiran. Sejumlah pengembang terkemuka sudah membuka tower baru proyek apartemen mereka dengan keunggulan tersendiri yang siap memanjakan Anda.
Hunian vertikal seperti apartemen dan kondominium semakin menjadi kebutuhan warga urban dan laris diburu. Tidak hanya di tengah kota, juga di kawasan penyangga. Beberapa faktor yang mendorongnya, antara lain soal budaya masyarakat yang mulai berubah, peningkatan kelas menengah, keterbatasan lahan, dan lain-lain.
Kehadiran hunian vertikal merupakan alternatif untuk memiliki kediaman bagi masyarakat di tengah pesatnya populasi masyarakat urban dan tidak bertambahnya lahan atau tanah. Apartemen belakangan menjadi pilihan yang ideal dan prospektif bagi banyak kalangan, terutama profesional.
Salah satu yang bisa Anda lirik adalah Apartemen El Centro di Kedung Halang, Bogor, Jawa Barat. Apartemen ini pada awal Mei melansir towerkedua, Pallazio, menyusul tower pertama yaitu Montana yang sudah terjual 55%. TowerMontana dibangun setinggi 30 lantai, terdiri atas 480 unit hunian. Ada tiga tipe yang ditawarkan, yaitu studio, 2 kamar (bedroom/BR), 3BR, dan 3BR++.
“Di tower Pallazio ukuran unitnya lebih besar dibandingkan dengan unit di tower pertama. Makanya, jumlah huniannya lebih sedikit,” ujar Nuraeni Wahida Yunus, Direktur Utama PT Pilar Artha Mandiri, pengembang El Centro. Peluncuran tower Pallazio rencananya dilangsungkan pada Sabtu (9/5). Nuraeni mengatakan, untuk tower pertama dari 650 unit yang dipasarkan sejak Februari lalu, saat ini sudah terjual 250 unit. Tipe Studio (21,5 meter persegi) dibanderol harga Rp255 juta.
Menurut dia, hampir 100% pembeli berasal dari Bogor. “Untuk tower kedua membidik konsumen dari luar kota, karena itu ukuran unitnya dibuat lebih besar,” kata dia. Seperti hunian di Bogor pada umumnya, El Centro yang dibangun di atas area seluas 8.792 meter persegi memiliki panorama Gunung Salak, Pangrango, Pancar, dan Bukit Hambalang.
Lokasinya di simpang empat Kedung Halang, tidak jauh dari jalan tol BORR. Dua menara apartemen ini pembangunannya akan dilakukan serentak. “Groundbreaking rencananya dilaksanakan pada akhir Juni mendatang dan serah terima mulai September 2017,” imbuh Nuraeni.
Sementara itu, PT Triputri Natatama baru-baru ini juga meluncurkan towerkedua, Lagoon Apartment yang berada di kawasan superblok Bekasi Town Square (BETOS). Ditargetkan pembangunan towerII ini akan rampung pada akhir 2016. Peluncuran proyek ini disebut sebagai respons pengembang atas tingginya minat beli konsumen sekaligus membuktikan bahwa prospek properti di Bekasi semakin tinggi.
Marketing Director Binakarya Propertindo Group, Juliati Hadi mengemukakan, peluncuran tower kedua Lagoon Apartment merupakan respons pengembang atas tingginya minat beli konsumen. “Ini membuktikan bahwa prospek properti di Bekasi semakin tinggi,” katanya. Kota Bekasi saat ini menjadi salah satu kawasan pemasok unit apartemen tertinggi di Bodetabek.
Tidak hanya apartemen menengah yang berharga Rp300 jutaan. Tidak sedikit pula unit seharga Rp700 juta yang ditawarkan di kawasan ini. Lagoon Apartment adalah salah satu yang menawarkan apartemen mulai dari Rp300 jutaan. Lagoon Apartment memiliki konsep one stop living, berada di kawasan superblok, dikelilingi pasar modern, hotel, ballroom, taman, dan waterpark. Tower II ini terdiri atas 22 lantai dengan sekitar 650 unit.
Lagoon Apartment memiliki akses yang strategis, yakni di jalan protokol Bekasi, Jalan Cut Meutia, Jalan Chairil Anwar, dan diapit oleh dua pintu tol utama, yakni Bekasi Barat dan Bekasi Timur, dekat dengan Tol Becakayu (Bekasi-Cawang-Kampung Melayu) yang kini sedang dalam proses pengerjaan. Akses inilah yang akan membuat Bekasi menjadi kawasan investasi yang menguntungkan.
Rendra hanggara
Hunian vertikal seperti apartemen dan kondominium semakin menjadi kebutuhan warga urban dan laris diburu. Tidak hanya di tengah kota, juga di kawasan penyangga. Beberapa faktor yang mendorongnya, antara lain soal budaya masyarakat yang mulai berubah, peningkatan kelas menengah, keterbatasan lahan, dan lain-lain.
Kehadiran hunian vertikal merupakan alternatif untuk memiliki kediaman bagi masyarakat di tengah pesatnya populasi masyarakat urban dan tidak bertambahnya lahan atau tanah. Apartemen belakangan menjadi pilihan yang ideal dan prospektif bagi banyak kalangan, terutama profesional.
Salah satu yang bisa Anda lirik adalah Apartemen El Centro di Kedung Halang, Bogor, Jawa Barat. Apartemen ini pada awal Mei melansir towerkedua, Pallazio, menyusul tower pertama yaitu Montana yang sudah terjual 55%. TowerMontana dibangun setinggi 30 lantai, terdiri atas 480 unit hunian. Ada tiga tipe yang ditawarkan, yaitu studio, 2 kamar (bedroom/BR), 3BR, dan 3BR++.
“Di tower Pallazio ukuran unitnya lebih besar dibandingkan dengan unit di tower pertama. Makanya, jumlah huniannya lebih sedikit,” ujar Nuraeni Wahida Yunus, Direktur Utama PT Pilar Artha Mandiri, pengembang El Centro. Peluncuran tower Pallazio rencananya dilangsungkan pada Sabtu (9/5). Nuraeni mengatakan, untuk tower pertama dari 650 unit yang dipasarkan sejak Februari lalu, saat ini sudah terjual 250 unit. Tipe Studio (21,5 meter persegi) dibanderol harga Rp255 juta.
Menurut dia, hampir 100% pembeli berasal dari Bogor. “Untuk tower kedua membidik konsumen dari luar kota, karena itu ukuran unitnya dibuat lebih besar,” kata dia. Seperti hunian di Bogor pada umumnya, El Centro yang dibangun di atas area seluas 8.792 meter persegi memiliki panorama Gunung Salak, Pangrango, Pancar, dan Bukit Hambalang.
Lokasinya di simpang empat Kedung Halang, tidak jauh dari jalan tol BORR. Dua menara apartemen ini pembangunannya akan dilakukan serentak. “Groundbreaking rencananya dilaksanakan pada akhir Juni mendatang dan serah terima mulai September 2017,” imbuh Nuraeni.
Sementara itu, PT Triputri Natatama baru-baru ini juga meluncurkan towerkedua, Lagoon Apartment yang berada di kawasan superblok Bekasi Town Square (BETOS). Ditargetkan pembangunan towerII ini akan rampung pada akhir 2016. Peluncuran proyek ini disebut sebagai respons pengembang atas tingginya minat beli konsumen sekaligus membuktikan bahwa prospek properti di Bekasi semakin tinggi.
Marketing Director Binakarya Propertindo Group, Juliati Hadi mengemukakan, peluncuran tower kedua Lagoon Apartment merupakan respons pengembang atas tingginya minat beli konsumen. “Ini membuktikan bahwa prospek properti di Bekasi semakin tinggi,” katanya. Kota Bekasi saat ini menjadi salah satu kawasan pemasok unit apartemen tertinggi di Bodetabek.
Tidak hanya apartemen menengah yang berharga Rp300 jutaan. Tidak sedikit pula unit seharga Rp700 juta yang ditawarkan di kawasan ini. Lagoon Apartment adalah salah satu yang menawarkan apartemen mulai dari Rp300 jutaan. Lagoon Apartment memiliki konsep one stop living, berada di kawasan superblok, dikelilingi pasar modern, hotel, ballroom, taman, dan waterpark. Tower II ini terdiri atas 22 lantai dengan sekitar 650 unit.
Lagoon Apartment memiliki akses yang strategis, yakni di jalan protokol Bekasi, Jalan Cut Meutia, Jalan Chairil Anwar, dan diapit oleh dua pintu tol utama, yakni Bekasi Barat dan Bekasi Timur, dekat dengan Tol Becakayu (Bekasi-Cawang-Kampung Melayu) yang kini sedang dalam proses pengerjaan. Akses inilah yang akan membuat Bekasi menjadi kawasan investasi yang menguntungkan.
Rendra hanggara
(ftr)