Bumi Serpong Bagi Dividen Rp288,7 M
A
A
A
JAKARTA - PT Bumi Serpong Damai Tbk (BSDE) memberikan dividen sebesar Rp288,7 miliar atau setara Rp15 per saham. Dividen tunai yang dibagikan pada tahun ini setara 7,56% dari total laba bersih perseroan pada tahun lalu sebesar Rp3,82 triliun.
”Perseroan akan menempatkan 92,4% atau Rp3,52 triliun dari laba bersih sebagai laba ditahan yang akan digunakan untuk memperkuat struktur permodalan perseroan dan juga pengembangan anak usaha,” ujar Corporate Secretary Bumi Serpong Damai Hermawan Wijaya dalam paparan publik perseroan di Jakarta kemarin.
Sebagai diketahui, sepanjang tahun lalu emiten properti dengan kapitalisasi pasar terbesar di Indonesia ini mencatatkan pendapatan sebesar Rp5,57 triliun dengan laba bersih Rp3,82 triliun yang tumbuh 42% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya sebesar Rp2,69 triliun. BSDE membukukan prapenjualan (marketing sales ) sebesar Rp2,2 triliun pada tiga bulan pertama 2015 atau tumbuh 27% dibandingkan pencapaian pra-penjualan para periode yang sama tahun 2014 sebesar Rp1,8 triliun.
”Penjualan unit properti di BSD City berupa residensial, komersial, strata title dan kavling tanah berkontribusi sebesar 87% atau Rp1,94 triliun dari total pra-penjualan BSDE,” ungkap Hermawan. Dia menjelaskan, penjualan properti anggota kelompok Sinar Mas Land tersebut tahun ini akan terus menguat karena beberapa produk properti unggulan yang berlokasi di BSD City hasil kerja sama BSDE dengan mitra strategis pada tahun 2013 lalu seperti Hongkong Land, Dyandra, dan AEON Mall Jepang sudah mulai dipasarkan.
Sepanjang tahun ini perseroan mengalokasikan belanja modal (capital expenditure /capex) sebesar Rp3,5-4 triliun. Menurutnya, capex tersebut akan bersumber dari dana internal dan eksternal perseroan. ”Dana tersebut akan kami gunakan sebagai development cost atau biaya pembangunan infrastruktur, akuisisi lahan dan pembangunan proyek baru yang tersebar di Jabodetabek, Surabaya, Semarang, Balikpapan, Palembang dan Manado,” paparnya.
Hermawan menambahkan, dana capex BSDE pada tahun ini digunakan untuk menopang target pertumbuhan laba bersih sebesar 10-15% di tahun ini atau setara Rp4,2-4,39 triliun melalui penciptaan nilai di proyekproyek yang dimiliki perseroan. Belanja modal BSDE dialokasikan di antaranya untuk penambahan landbank seluas 100 hektare (ha) di beberapa proyek utama perseroan seperti BSD City, Grand Wisata, Grand City Balikpapan, termasuk pembangunan proyek baru di CBD Kuningan dan Tanjung Barat.
Selain bersumber dari kas internal, BSDE sebelumnya juga telah menerbitkan obligasi global (global bond ) berdenominasi dolar Amerika Serikat (AS) senilai USD225 juta dengan tenor selama lima tahun dengan kupon bunga sebesar 6,75% per tahun. ”Tahun ini kami perkirakan segmen residensial berkontribusi sebesar 27-28% terhadap penjualan konsolidasi perseroan.
Permintaan hunian kelas atas pada proyek-proyek yang kami tawarkan mendapat respons yang baik dari pasar,” pungkasnya. Sementara, Direktur Bumi Serpong Damai Monik William menambahkan, total arus kas (cash flow ) perseroan hingga saat ini mencapai Rp2,5 triliun dan didukung global bond sebesar USD225 juta.
Dengan didukung dana dari laba bersih, perseroan berambisi untuk melebarkan sayap usaha di luar wilayah Pulau Jawa. ”Modal kerja tersebut sejalan dengan rencana kita yang mau eksis di beberapa kota besar di Indonesia untuk menambah di luar Jawa termasuk di Kalimantan dan Sulawesi. Untuk itu, dibutuhkan modal kerja yang besar,” kata Monik.
Heru febrianto
”Perseroan akan menempatkan 92,4% atau Rp3,52 triliun dari laba bersih sebagai laba ditahan yang akan digunakan untuk memperkuat struktur permodalan perseroan dan juga pengembangan anak usaha,” ujar Corporate Secretary Bumi Serpong Damai Hermawan Wijaya dalam paparan publik perseroan di Jakarta kemarin.
Sebagai diketahui, sepanjang tahun lalu emiten properti dengan kapitalisasi pasar terbesar di Indonesia ini mencatatkan pendapatan sebesar Rp5,57 triliun dengan laba bersih Rp3,82 triliun yang tumbuh 42% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya sebesar Rp2,69 triliun. BSDE membukukan prapenjualan (marketing sales ) sebesar Rp2,2 triliun pada tiga bulan pertama 2015 atau tumbuh 27% dibandingkan pencapaian pra-penjualan para periode yang sama tahun 2014 sebesar Rp1,8 triliun.
”Penjualan unit properti di BSD City berupa residensial, komersial, strata title dan kavling tanah berkontribusi sebesar 87% atau Rp1,94 triliun dari total pra-penjualan BSDE,” ungkap Hermawan. Dia menjelaskan, penjualan properti anggota kelompok Sinar Mas Land tersebut tahun ini akan terus menguat karena beberapa produk properti unggulan yang berlokasi di BSD City hasil kerja sama BSDE dengan mitra strategis pada tahun 2013 lalu seperti Hongkong Land, Dyandra, dan AEON Mall Jepang sudah mulai dipasarkan.
Sepanjang tahun ini perseroan mengalokasikan belanja modal (capital expenditure /capex) sebesar Rp3,5-4 triliun. Menurutnya, capex tersebut akan bersumber dari dana internal dan eksternal perseroan. ”Dana tersebut akan kami gunakan sebagai development cost atau biaya pembangunan infrastruktur, akuisisi lahan dan pembangunan proyek baru yang tersebar di Jabodetabek, Surabaya, Semarang, Balikpapan, Palembang dan Manado,” paparnya.
Hermawan menambahkan, dana capex BSDE pada tahun ini digunakan untuk menopang target pertumbuhan laba bersih sebesar 10-15% di tahun ini atau setara Rp4,2-4,39 triliun melalui penciptaan nilai di proyekproyek yang dimiliki perseroan. Belanja modal BSDE dialokasikan di antaranya untuk penambahan landbank seluas 100 hektare (ha) di beberapa proyek utama perseroan seperti BSD City, Grand Wisata, Grand City Balikpapan, termasuk pembangunan proyek baru di CBD Kuningan dan Tanjung Barat.
Selain bersumber dari kas internal, BSDE sebelumnya juga telah menerbitkan obligasi global (global bond ) berdenominasi dolar Amerika Serikat (AS) senilai USD225 juta dengan tenor selama lima tahun dengan kupon bunga sebesar 6,75% per tahun. ”Tahun ini kami perkirakan segmen residensial berkontribusi sebesar 27-28% terhadap penjualan konsolidasi perseroan.
Permintaan hunian kelas atas pada proyek-proyek yang kami tawarkan mendapat respons yang baik dari pasar,” pungkasnya. Sementara, Direktur Bumi Serpong Damai Monik William menambahkan, total arus kas (cash flow ) perseroan hingga saat ini mencapai Rp2,5 triliun dan didukung global bond sebesar USD225 juta.
Dengan didukung dana dari laba bersih, perseroan berambisi untuk melebarkan sayap usaha di luar wilayah Pulau Jawa. ”Modal kerja tersebut sejalan dengan rencana kita yang mau eksis di beberapa kota besar di Indonesia untuk menambah di luar Jawa termasuk di Kalimantan dan Sulawesi. Untuk itu, dibutuhkan modal kerja yang besar,” kata Monik.
Heru febrianto
(bbg)