Orang Kaya Pakai Elpiji 3 Kg Bikin Pemerintah Repot

Kamis, 07 Mei 2015 - 13:11 WIB
Orang Kaya Pakai Elpiji...
Orang Kaya Pakai Elpiji 3 Kg Bikin Pemerintah Repot
A A A
JAKARTA - Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) mengungkapkan, kelakuan masyarakat mampu alias orang kaya yang menggunakan elpiji 3 kg membuat repot. Pasalnya, pemerintah jadi kesulitan menertibkan dan menyebabkan subsidi tidak tepat sasaran.

Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Sudirman Said mengatakan, kelakuan orang kaya yang menggunakan elpiji subsidi tersebut disebabkan karena disparitas harga antara elpiji 3 kg dan elpiji 12 kg cukup lebar. Sehingga, baik masyarakat mampu dan tidak mampu memilih menggunakan elpiji 3 kg.

"Kita melihat isu disparitas harga adalah isu yang sangat rumit. Selama harga masih berganda, maka selalu saja ada bocor segala macam," ucapnya di kantor Kementerian ESDM, Jakarta, Kamis (7/5/2015).

Sebab itu, pemerintah bakal menyalurkan subsidi elpiji 3 kg lewat kartu. Dengan demikian, hanya masyarakat tidak mampu pemilik kartu yang bisa mendapatkan subsidi elpiji.

"Nah, permanen solusi adalah ketika terjadi dua hal dan masih lama. Satu, kalau seluruh kartu yang digunakan untuk menjadi channel bagi subsidi rakyat itu selesai dan datanya solid," imbuh dia.

Menurutnya, dengan penyaluran subsidi melalui kartu, maka harga elpiji 3 kg sama dengan elpiji non sibsidi.

‎"Harga akan jadi harga tunggal. Dan hal subsidi akan di-channel-kan untuk kartu itu. Itu saya sebut solusi permanen. Jadi hanya kalau subsidi jatuh kepada masyarakat langsung bukan pada produk atau barang. Maka disparitas harga bisa dikurangi dan akhirnya solutif," jelas Sudirman.

Namun, kendala penyaluran subsidi elpiji lewat kartu adalah data masyarakat tidak mampu yang masih belum valid. Sebab itu, dia akan berkoordinasi dengan Menteri Sosial untuk mengsinkronkan data tersebut.

"Jadi solusi permanen begitu. Pekan depan kami akan bertemu dengan mensos untuk menjajaki apakah platform yang digunakan untuk jalur distribusi dari mulai bantuan sosial," pungkasnya.
(izz)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.6075 seconds (0.1#10.140)