Ini Keuntungan Indonesia Gabung Lagi dengan OPEC
A
A
A
JAKARTA - Pemerintah dalam hal ini Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) belum lama ini mengeluarkan wacana agar Indonesia dapat bergabung lagi dengan Organization of the Petroleum Exporting Countries (OPEC). Rencananya, Indonesia hanya masuk sebagai tim peninjau (observer) dan tidak jadi anggota tetap organisasi negara pengekspor minyak tersebut.
Mantan Gubernur OPEC untuk Indonesia Maizar Rahman mengungkapkan, Indonesia akan mendapatkan banyak keuntungan dengan kembali bergabungnya ke dalam lingkaran anggota OPEC. Kendati hanya sebagai tim observer, namun dalam forum tersebut Indonesia dapat berkomunikasi secara informal dengan para menteri OPEC dan sekaligus petinggi perusahaan minyak anggota OPEC.
"Dalam forum itu bisa berkomunikasi secara informal dengan para menteri OPEC, juga dengan para CEO perusahan minyak anggota OPEC. Bahkan mungkin dengan pejabat tinggi perminyakan negara OPEC," ucapnya saat dihubungi Sindonews, di Jakarta, Minggu (10/5/2015).
Menurutnya, dengan adanya komunikasi informal tersebut akan lebih mengefisienkan diplomasi energi Indonesia. Saat ini, diplomasi energi yang dibutuhkan Indonesia adalah untuk memastikan sumber minyak negara OPEC yang memang dibutuhkan Indonesia.
"Karena kan kita sudah memerlukan impor minyak cukup besar. Sedangkan kita tau negara Asia, hampir seluruhnya importir minyak," imbuh dia.
Terlebih, sambung Maizar, Indonesia juga harus berkompetisi dengan negara lain perihal pengadaan impor minyak. Sebab, negara lain seperti Jepang, China, dan Korea memiliki posisi tawar (bargaining position) yang lebih kuat dibanding Indonesia dengan kecanggihan teknologi, besaran investasi, hingga penjualan alat militernya.
"Sedangkan Indonesia tidak memiliki posisi tawar seperti itu, tidak punya dana, teknologi, peralatan militer. Yang bisa kita tonjolkan adalah, kedekatan Indonesia yang dulu pernah menjadi negara anggota OPEC selama lebih dari 45 tahun. Kedekatan itu yang mau kita pakai dalam posisi tawar kita," terangnya.
Langkah Indonesia untuk kembali bergabung dengan OPEC, dikatakan Maizar, juga menjadi cara yang efisien untuk mendekatkan diri dengan negara pengekspor minyak. "Bisa juga kita pergi ke negara (eksportir minyak ) masing-masing. Tapi kan enggak efisien, belum lagi ada masalah protokoler. Para menteri kan menginap di satu hotel, menteri kita bisa bertemu dari kamar ke kamar," tandas dia.
Indonesia Bakal Jadi Anggota OPEC Lagi
source: http://ekbis.sindonews.com/read/998432/34/indonesia-bakal-jadi-anggota-opec-lagi-1430972609
Indonesia Bakal Jadi Anggota OPEC Lagi
source: http://ekbis.sindonews.com/read/998432/34/indonesia-bakal-jadi-anggota-opec-lagi-1430972609(Baca: Indonesia Bakal Jadi Anggota OPEC Lagi
source: http://ekbis.sindonews.com/read/998432/34/indonesia-bakal-jadi-anggota-opec-lagi-1430972609Indonesia Bakal Jadi Anggota OPEC Lagi
source: http://ekbis.sindonews.com/read/998432/34/indonesia-bakal-jadi-anggota-opec-lagi-1430972609Indonesia Bakal Jadi Anggota OPEC Lagi)
Indonesia Bakal Jadi Anggota OPEC Lagi
source: http://ekbis.sindonews.com/read/998432/34/indonesia-bakal-jadi-anggota-opec-lagi-143097260
Mantan Gubernur OPEC untuk Indonesia Maizar Rahman mengungkapkan, Indonesia akan mendapatkan banyak keuntungan dengan kembali bergabungnya ke dalam lingkaran anggota OPEC. Kendati hanya sebagai tim observer, namun dalam forum tersebut Indonesia dapat berkomunikasi secara informal dengan para menteri OPEC dan sekaligus petinggi perusahaan minyak anggota OPEC.
"Dalam forum itu bisa berkomunikasi secara informal dengan para menteri OPEC, juga dengan para CEO perusahan minyak anggota OPEC. Bahkan mungkin dengan pejabat tinggi perminyakan negara OPEC," ucapnya saat dihubungi Sindonews, di Jakarta, Minggu (10/5/2015).
Menurutnya, dengan adanya komunikasi informal tersebut akan lebih mengefisienkan diplomasi energi Indonesia. Saat ini, diplomasi energi yang dibutuhkan Indonesia adalah untuk memastikan sumber minyak negara OPEC yang memang dibutuhkan Indonesia.
"Karena kan kita sudah memerlukan impor minyak cukup besar. Sedangkan kita tau negara Asia, hampir seluruhnya importir minyak," imbuh dia.
Terlebih, sambung Maizar, Indonesia juga harus berkompetisi dengan negara lain perihal pengadaan impor minyak. Sebab, negara lain seperti Jepang, China, dan Korea memiliki posisi tawar (bargaining position) yang lebih kuat dibanding Indonesia dengan kecanggihan teknologi, besaran investasi, hingga penjualan alat militernya.
"Sedangkan Indonesia tidak memiliki posisi tawar seperti itu, tidak punya dana, teknologi, peralatan militer. Yang bisa kita tonjolkan adalah, kedekatan Indonesia yang dulu pernah menjadi negara anggota OPEC selama lebih dari 45 tahun. Kedekatan itu yang mau kita pakai dalam posisi tawar kita," terangnya.
Langkah Indonesia untuk kembali bergabung dengan OPEC, dikatakan Maizar, juga menjadi cara yang efisien untuk mendekatkan diri dengan negara pengekspor minyak. "Bisa juga kita pergi ke negara (eksportir minyak ) masing-masing. Tapi kan enggak efisien, belum lagi ada masalah protokoler. Para menteri kan menginap di satu hotel, menteri kita bisa bertemu dari kamar ke kamar," tandas dia.
Indonesia Bakal Jadi Anggota OPEC Lagi
source: http://ekbis.sindonews.com/read/998432/34/indonesia-bakal-jadi-anggota-opec-lagi-1430972609
Indonesia Bakal Jadi Anggota OPEC Lagi
source: http://ekbis.sindonews.com/read/998432/34/indonesia-bakal-jadi-anggota-opec-lagi-1430972609(Baca: Indonesia Bakal Jadi Anggota OPEC Lagi
source: http://ekbis.sindonews.com/read/998432/34/indonesia-bakal-jadi-anggota-opec-lagi-1430972609Indonesia Bakal Jadi Anggota OPEC Lagi
source: http://ekbis.sindonews.com/read/998432/34/indonesia-bakal-jadi-anggota-opec-lagi-1430972609Indonesia Bakal Jadi Anggota OPEC Lagi)
Indonesia Bakal Jadi Anggota OPEC Lagi
source: http://ekbis.sindonews.com/read/998432/34/indonesia-bakal-jadi-anggota-opec-lagi-143097260
(izz)