PP Properti Tawarkan Harga Saham Terendah
PP Properti Tawarkan Harga Saham Terendah
A
A
A
JAKARTA - Anak usaha PT Pembangunan Perumahan (Persero) Tbk, PT PP Properti akan melakukan penawaran umum saham perdana di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada 19 Mei 2015, dengan harga yang ditawarkan adalah yang terendah atau batas bawah.
Direktur Keuangan PT PP Indaryanto menjelaskan, penurunan target penghimpunan dana melalui IPO disesuaikan oleh kondisi ekonomi yang melambat.
"Awalnya target kita itu Rp1,5 triliun, dengan harga yang ditawarkan Rp185 atau batas bawah, dana yang diperoleh sekitar kurang dari Rp1 triliun," ujarnya di Jakarta, Senin (11/5/2015).
Dia menjelaskan, transaksi perdagangan saham dua hari terakhir sedang dalam kondisi yang kurang bagus. Selain itu, didorong oleh pertumbuhan produk domestik bruto (PDB) Ri kuartal I yang melambat.
"Pengaruh batas bawah ekonomi melambat. Kita lihat dua hari terakhir pasar kurang bagus, GDP kita melambat," jelasnya.
Kendati demikian, saham perseroan tetap terserap oleh pasar, bahkan mengalami kelebiham penawaran atau oversubscribed sebanyak dua kali.
"Menurut teman analis, saham kita bisa oversubscribed luar biasa di saat ekonomi lemah, saham turun dan pengumuman BPS ekonomi hanya tumbuh 4,7%," pungkasnya.
Direktur Keuangan PT PP Indaryanto menjelaskan, penurunan target penghimpunan dana melalui IPO disesuaikan oleh kondisi ekonomi yang melambat.
"Awalnya target kita itu Rp1,5 triliun, dengan harga yang ditawarkan Rp185 atau batas bawah, dana yang diperoleh sekitar kurang dari Rp1 triliun," ujarnya di Jakarta, Senin (11/5/2015).
Dia menjelaskan, transaksi perdagangan saham dua hari terakhir sedang dalam kondisi yang kurang bagus. Selain itu, didorong oleh pertumbuhan produk domestik bruto (PDB) Ri kuartal I yang melambat.
"Pengaruh batas bawah ekonomi melambat. Kita lihat dua hari terakhir pasar kurang bagus, GDP kita melambat," jelasnya.
Kendati demikian, saham perseroan tetap terserap oleh pasar, bahkan mengalami kelebiham penawaran atau oversubscribed sebanyak dua kali.
"Menurut teman analis, saham kita bisa oversubscribed luar biasa di saat ekonomi lemah, saham turun dan pengumuman BPS ekonomi hanya tumbuh 4,7%," pungkasnya.
(rna)
Explore More