Pertagas Pasok Kebutuhan Elpiji Nasional
A
A
A
JAKARTA - PT Pertamina Gas (Pertagas) melalui anak usahanya, PT Perta Samtan Gas terus menggenjot produksi gas elpiji guna memenuhi kebutuhan nasional.
Presiden Direktur Perta Samtan Gas Soeprapto Soemardan berkomitmen terus menggenjot produksi elpiji guna memenuhi kebutuhan domestik. Sejak beroperasi Mei 2013 hingga akhir 2014, Perta Samtan Gas tercatat telah memproduksi elpiji sebanyak 190.150 metrik ton (MT) dan kondesat 630.155 barel.
"Produksi tersebut sekaligus memberikan kontribusi guna menekan angka impor bagi kebutuhan elpiji secara nasional," kata dia di Jakarta, Senin (11/5/2015).
Menurutnya, selama hampir dua tahun beroperasi secara komersial, Perta Samtan Gas telah mengoptimalkan seluruh sumber daya untuk memberikan kontribusi yang maksimal kepada Pertagas sebagai induk perusahaan.
"Kami akan terus meningkatkan produksi," jelasnya.
Dicsisi lain, Direktur Operasional Pertagas Wahyudi Satoto mengatakan bahwa Perta Samtan Gas juga menunjukkan kinerja keuangan cukup baik dalam mendukung kinerja Pertagas.
Sepanjang 2014, Perta Samtan Gas berhasil membukukan pendapatan sebesar USD165,7 juta, atau 16% dari total pendapatan usaha Pertagas.
"Laba bersih Perta Samtan Gas mencapai USD69,7 juta atau 22% dari total laba bersih Pertagas," ungkap dia.
Ke depan, dia menambahkan, tantangan yang bakal dihadapi anak usahanya masih cukup banyak, salah satunya turunnya harga minyak dunia yang berpengaruh pada harga produksi elpiji. Meski begitu, Pertagas sebagai salah satu pemegang saham Perta Samtan Gas berharap tantangan tersebut mampu menjadi pecutan untuk terus meningkatkan kinerja.
"Tantangan jangan membuat Perta Samtan Gas mengendurkan semangat. Sebaliknya harus menjadi dorongan untuk berinovasi demi mencapai target pada 2015 dan demi menjamin pasokan elpiji domestik," terang dia.
Sebagai informasi, Perta Samtan Gas sejak berdiri pada 7 Mei 2008 fokus bergerak di bidang pemrosesan gas. Saat ini, sahamnya dimiliki oleh PT Pertamina Gas sebanyak 66% dan perusahaan asal Korea Selatan, Samtan Co Ltd senilai 34%.
Perta Samtan Gas memiliki dua kilang pemrosesan elpini di Sumatera Selatan, yakni Kilang Ektraksi di Prabumulih yang dibangun 2010 dan Kilang Fraksinasi di Sungai Gerong yang mulai dibangun pada 2011.
Presiden Direktur Perta Samtan Gas Soeprapto Soemardan berkomitmen terus menggenjot produksi elpiji guna memenuhi kebutuhan domestik. Sejak beroperasi Mei 2013 hingga akhir 2014, Perta Samtan Gas tercatat telah memproduksi elpiji sebanyak 190.150 metrik ton (MT) dan kondesat 630.155 barel.
"Produksi tersebut sekaligus memberikan kontribusi guna menekan angka impor bagi kebutuhan elpiji secara nasional," kata dia di Jakarta, Senin (11/5/2015).
Menurutnya, selama hampir dua tahun beroperasi secara komersial, Perta Samtan Gas telah mengoptimalkan seluruh sumber daya untuk memberikan kontribusi yang maksimal kepada Pertagas sebagai induk perusahaan.
"Kami akan terus meningkatkan produksi," jelasnya.
Dicsisi lain, Direktur Operasional Pertagas Wahyudi Satoto mengatakan bahwa Perta Samtan Gas juga menunjukkan kinerja keuangan cukup baik dalam mendukung kinerja Pertagas.
Sepanjang 2014, Perta Samtan Gas berhasil membukukan pendapatan sebesar USD165,7 juta, atau 16% dari total pendapatan usaha Pertagas.
"Laba bersih Perta Samtan Gas mencapai USD69,7 juta atau 22% dari total laba bersih Pertagas," ungkap dia.
Ke depan, dia menambahkan, tantangan yang bakal dihadapi anak usahanya masih cukup banyak, salah satunya turunnya harga minyak dunia yang berpengaruh pada harga produksi elpiji. Meski begitu, Pertagas sebagai salah satu pemegang saham Perta Samtan Gas berharap tantangan tersebut mampu menjadi pecutan untuk terus meningkatkan kinerja.
"Tantangan jangan membuat Perta Samtan Gas mengendurkan semangat. Sebaliknya harus menjadi dorongan untuk berinovasi demi mencapai target pada 2015 dan demi menjamin pasokan elpiji domestik," terang dia.
Sebagai informasi, Perta Samtan Gas sejak berdiri pada 7 Mei 2008 fokus bergerak di bidang pemrosesan gas. Saat ini, sahamnya dimiliki oleh PT Pertamina Gas sebanyak 66% dan perusahaan asal Korea Selatan, Samtan Co Ltd senilai 34%.
Perta Samtan Gas memiliki dua kilang pemrosesan elpini di Sumatera Selatan, yakni Kilang Ektraksi di Prabumulih yang dibangun 2010 dan Kilang Fraksinasi di Sungai Gerong yang mulai dibangun pada 2011.
(rna)