Terungkap, Perusahaan Barat yang Kabur dari Rusia Hanya 8,5 Persen
Rabu, 25 Januari 2023 - 14:55 WIB
Ketika Moskow meluncurkan invasinya ke Ukraina, studi tersebut mendata ada 1.404 perusahaan yang berbasis di UE dan G7 dengan total ada 2.405 anak perusahaan yang aktif di Rusia.
Pada akhir November, hanya 120 atau sekitar 8,5% dari perusahaan-perusahaan itu yang telah mendivestasi (keluar dari Rusia) dengan setidaknya satu anak perusahaan di Rusia.
Namun ada lebih banyak yang keluar seperti dikonfirmasi oleh perusahaan yang berkantor pusat di Amerika Serikat daripada yang berbasis di Eropa dan Jepang.
Tetapi bahkan dengan Amerika Serikat, penelitian menunjukkan hasilnya kurang dari 18% anak perusahaan AS yang beroperasi di Rusia telah sepenuhnya divestasi sejak invasi dimulai. Sebaliknya, 15% perusahaan Jepang dan hanya 8,3% perusahaan UE telah melakukan divestasi dari Rusia.
Dari mereka yang telah meninggalkan anak perusahaan di Rusia yakni 19,5% adalah Jerman dan 12,4% adalah milik AS, menurut penelitian tersebut.
Penelitian ini juga menunjukkan bahwa perusahaan-perusahaan Barat yang keluar hanya menyumbang 6,5% dari total laba sebelum pajak perusahaan UE dan G7 dengan operasi komersial aktif di Rusia.
Selain itu mereka menyumbang 15,3% dari total jumlah karyawan yang bekerja untuk perusahaan tersebut di Rusia.
Ini menunjukkan bahwa, rata-rata perusahaan yang keluar cenderung memiliki profitabilitas yang lebih rendah daripada perusahaan yang tetap berada di Rusia, kata penelitian itu.
Lihat Juga: Kemenparekraf: Literasi Keuangan dan Bisnis DPUP 2024 Cegah dari Pinjol Ilegal dan Judol
Pada akhir November, hanya 120 atau sekitar 8,5% dari perusahaan-perusahaan itu yang telah mendivestasi (keluar dari Rusia) dengan setidaknya satu anak perusahaan di Rusia.
Namun ada lebih banyak yang keluar seperti dikonfirmasi oleh perusahaan yang berkantor pusat di Amerika Serikat daripada yang berbasis di Eropa dan Jepang.
Tetapi bahkan dengan Amerika Serikat, penelitian menunjukkan hasilnya kurang dari 18% anak perusahaan AS yang beroperasi di Rusia telah sepenuhnya divestasi sejak invasi dimulai. Sebaliknya, 15% perusahaan Jepang dan hanya 8,3% perusahaan UE telah melakukan divestasi dari Rusia.
Dari mereka yang telah meninggalkan anak perusahaan di Rusia yakni 19,5% adalah Jerman dan 12,4% adalah milik AS, menurut penelitian tersebut.
Penelitian ini juga menunjukkan bahwa perusahaan-perusahaan Barat yang keluar hanya menyumbang 6,5% dari total laba sebelum pajak perusahaan UE dan G7 dengan operasi komersial aktif di Rusia.
Selain itu mereka menyumbang 15,3% dari total jumlah karyawan yang bekerja untuk perusahaan tersebut di Rusia.
Ini menunjukkan bahwa, rata-rata perusahaan yang keluar cenderung memiliki profitabilitas yang lebih rendah daripada perusahaan yang tetap berada di Rusia, kata penelitian itu.
Lihat Juga: Kemenparekraf: Literasi Keuangan dan Bisnis DPUP 2024 Cegah dari Pinjol Ilegal dan Judol
(akr)
tulis komentar anda