Boy Thohir Beri Pesan Menohok Buat Bos GOTO, Begini Isinya
Jum'at, 27 Januari 2023 - 17:31 WIB
JAKARTA - Komisaris Utama PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk ( GOTO ), Garibaldi Thohir memberikan pesan menohok kepada manajemen GOTO untuk fokus memperbaiki garis batas bawah atau bottom line. Pria yang akrab disapa Boy Thohir ini mengatakan bahwa, GOTO harus fokus dalam memperbaiki laba bersih daripada harus mengejar pertumbuhan dan pangsa pasar atau market share.
Menurutnya, tren bisnis mengejar pertumbuhan tersebut berbanding terbalik dengan strategi bisnis konvensional yang lebih mengutamakan fundamental bisnis. Perusahaan rintisan atau start up ini harus back to business, sehingga bisa bertahan, harus untung,” kata Boy Thohir saat ditemui di Hotel Fairmont Jakarta, Kamis (26/1/2023).
Ia juga berpesan kepada GOTO untuk menjalankan bisnis dengan lebih efisien agar menghasilkan keuntungan atau profit. Diterangkan olehnya, perusahaan rintisan khususnya di sektor teknologi harus kembali pada tujuan bisnisnya yakni memiliki fundamental yang baik.
Dengan demikian, perusahaan dapat melakukan ekspansi dengan arus kas atau cash flow milik sendiri, sehingga tidak bergantung pada investor. “Kalau perusahaan teknologi itu sekarang bottom line-nya dulu. Sekarang eranya bact to basic, fundamentalnya harus bagus,” pungkas dia.
Berdasarkan kinerja kuartal III 2022, GOTO membukukan pendapatan bersih sebesar Rp 7,96 triliun. Angka itu naik 134,03% dari periode sama tahun sebelumnya yang sebesar Rp 3,40 triliun.
Sementara itu, perseroan mencatatkan rugi yang diatribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar Rp 20,32 triliun hingga September 2022, atau naik 75,49% dari periode yang sama tahun sebelumnya sebesar Rp 11,57 triliun.
Adapun, beban pokok pendapatan GOTO naik 52,45% menjadi Rp 3,85 triliun dari sebelumnya sebesar Rp 2,52 triliun. Beban penjualan dan pemasaran perseroan tercatat sebesar Rp 11,27 triliun, serta beban umum dan administrasi bertambah tercatat sebesar Rp 8,62 triliun.
Menurutnya, tren bisnis mengejar pertumbuhan tersebut berbanding terbalik dengan strategi bisnis konvensional yang lebih mengutamakan fundamental bisnis. Perusahaan rintisan atau start up ini harus back to business, sehingga bisa bertahan, harus untung,” kata Boy Thohir saat ditemui di Hotel Fairmont Jakarta, Kamis (26/1/2023).
Ia juga berpesan kepada GOTO untuk menjalankan bisnis dengan lebih efisien agar menghasilkan keuntungan atau profit. Diterangkan olehnya, perusahaan rintisan khususnya di sektor teknologi harus kembali pada tujuan bisnisnya yakni memiliki fundamental yang baik.
Dengan demikian, perusahaan dapat melakukan ekspansi dengan arus kas atau cash flow milik sendiri, sehingga tidak bergantung pada investor. “Kalau perusahaan teknologi itu sekarang bottom line-nya dulu. Sekarang eranya bact to basic, fundamentalnya harus bagus,” pungkas dia.
Berdasarkan kinerja kuartal III 2022, GOTO membukukan pendapatan bersih sebesar Rp 7,96 triliun. Angka itu naik 134,03% dari periode sama tahun sebelumnya yang sebesar Rp 3,40 triliun.
Sementara itu, perseroan mencatatkan rugi yang diatribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar Rp 20,32 triliun hingga September 2022, atau naik 75,49% dari periode yang sama tahun sebelumnya sebesar Rp 11,57 triliun.
Adapun, beban pokok pendapatan GOTO naik 52,45% menjadi Rp 3,85 triliun dari sebelumnya sebesar Rp 2,52 triliun. Beban penjualan dan pemasaran perseroan tercatat sebesar Rp 11,27 triliun, serta beban umum dan administrasi bertambah tercatat sebesar Rp 8,62 triliun.
(akr)
tulis komentar anda