Hary Tanoesoedibjo Bersedia MNC Group Jadi Super Agregator Buat Koperasi dan UKM
Kamis, 02 Februari 2023 - 20:50 WIB
JAKARTA - Executive Chairman MNC Group, Hary Tanoesoedibjo mengaku, siap memenuhi harapan Menteri Koordinator Koperasi dan UKM , Teten Masduki yang meminta MNC Group menjadi platform atau super agregator untuk koperasi dan UMKM di tengah disrupsi digitalisasi yang berjalan masif belakangan ini.
“MNC bersedia menjadi super agregator, ya nanti tinggal saya cari waktu dan minta waktu bapak (Menkop UKM Teten), apa saja yang MNC bisa ambil bagian. Jadi di luar daripada media tentunya,” ujar Hary Tanoesoedibjo dalam acara MNC Forum – LXVIII (68th) bertajuk Strategi dan Kebijakan Pemerintah Dalam Meningkatkan Potensi UMKM Berbasis Ekonomi Digital yang digelar secara virtual, Kamis (2/2/2023).
Dalam kesempatan itu, Hary Tanoe menilai, super agregator bisa seperti Pembina UMKM. Ia pun bercerita bahwa dirinya pernah menjadi pembina Asosiasi Pedagang Mie dan Bakso (APMISO).
“Di actionnya, kalau super agregator tuh (mungkin) kaya Pembina APMISO. Saya (pernah jadi) Pembina APMISO tuh, Asosiasi Pedagang Mie dan Bakso. Jadi ya lumayan juga sih mencoba untuk ikut bagaimana rasanya. Tapi kalau nanti bersama-sama dengan Kementerian Bapak pasti akan lebih efektif,” jelasnya.
Seperti diberitakan sebelumnya, Menteri Koperasi dan UKM, Teten Masduki berharap MNC Group di bawah komando Hary Tanoesoedibjo dapat menjadi platform atau super agregator untuk koperasi dan UMKM.
“Khususnya dengan inovasi-inovasi di TV, e-commerce MNC Group,” jelas Teten dalam acara yang sama.
Menteri Teten juga menuturkan, banyak program strategis yang telah direncanakan pihaknya untuk terus mendorong UMKM dalam menghadapi revolusi.
“Jadi bukan hanya domainnya di produk-produk berteknoogi rendah yang skala nya 96 masih mikro dan 97 persen lapangan kerja diserap oleh mikro ini. Tapi kan kita tahu di sektor mikro bagaimana kualitas lapangan pekerjaan yang kita sediakan,” tuturnya.
Oleh sebab itu Teten menilai, diperlukannya peningkatan UMKM (scake up) atau modernisasi usaha UMKM agar lapangan kerja yang diciptakan dapat jauh lebih berkualitas seperti yang diharapkan oleh Bank Dunia.
“Karena itu selain program-program operasional yang kita jalankan, yang utama kita ingin bagaimana akses pembiayaan untuk UMKM ini semakin baik,” tukasnya.
“MNC bersedia menjadi super agregator, ya nanti tinggal saya cari waktu dan minta waktu bapak (Menkop UKM Teten), apa saja yang MNC bisa ambil bagian. Jadi di luar daripada media tentunya,” ujar Hary Tanoesoedibjo dalam acara MNC Forum – LXVIII (68th) bertajuk Strategi dan Kebijakan Pemerintah Dalam Meningkatkan Potensi UMKM Berbasis Ekonomi Digital yang digelar secara virtual, Kamis (2/2/2023).
Dalam kesempatan itu, Hary Tanoe menilai, super agregator bisa seperti Pembina UMKM. Ia pun bercerita bahwa dirinya pernah menjadi pembina Asosiasi Pedagang Mie dan Bakso (APMISO).
“Di actionnya, kalau super agregator tuh (mungkin) kaya Pembina APMISO. Saya (pernah jadi) Pembina APMISO tuh, Asosiasi Pedagang Mie dan Bakso. Jadi ya lumayan juga sih mencoba untuk ikut bagaimana rasanya. Tapi kalau nanti bersama-sama dengan Kementerian Bapak pasti akan lebih efektif,” jelasnya.
Seperti diberitakan sebelumnya, Menteri Koperasi dan UKM, Teten Masduki berharap MNC Group di bawah komando Hary Tanoesoedibjo dapat menjadi platform atau super agregator untuk koperasi dan UMKM.
“Khususnya dengan inovasi-inovasi di TV, e-commerce MNC Group,” jelas Teten dalam acara yang sama.
Menteri Teten juga menuturkan, banyak program strategis yang telah direncanakan pihaknya untuk terus mendorong UMKM dalam menghadapi revolusi.
“Jadi bukan hanya domainnya di produk-produk berteknoogi rendah yang skala nya 96 masih mikro dan 97 persen lapangan kerja diserap oleh mikro ini. Tapi kan kita tahu di sektor mikro bagaimana kualitas lapangan pekerjaan yang kita sediakan,” tuturnya.
Oleh sebab itu Teten menilai, diperlukannya peningkatan UMKM (scake up) atau modernisasi usaha UMKM agar lapangan kerja yang diciptakan dapat jauh lebih berkualitas seperti yang diharapkan oleh Bank Dunia.
“Karena itu selain program-program operasional yang kita jalankan, yang utama kita ingin bagaimana akses pembiayaan untuk UMKM ini semakin baik,” tukasnya.
(akr)
Lihat Juga :
tulis komentar anda