Optimistis Prospek Ekonomi RI Cerah, Menhan Prabowo: Pemimpin Harus Kerja Keras
Sabtu, 11 Februari 2023 - 08:21 WIB
JAKARTA - Menteri Pertahanan (Menhan) Prabowo Subianto bertemu dengan para mahasiswa Indonesia yang tengah menimba ilmu di Canberra, Australia, Kamis (9/2/2023). Dalam pertemuan tersebut, dia menyampaikan optimismenya akan prospek ekonomi Indonesia.
"Our future will be bright. Kita optimistis, tapi kuncinya adalah bagaimana bagaimana kita mengatur ini semua,” ujarnya, dikutip Sabtu (11/2/2023).
Prabowo juga mengapresiasi pemerintahan presiden Joko Widodo yang berani memulai strategi hilirisasi. Menurut dia, upaya tersebut menjadi gerbang awal bagi Indonesia untuk mampu mengoptimalkan sumber daya alam yang dimiliki.
“Pemerintah sekarang, Pak Joko Widodo yang memimpin, dia berani untuk melakukan hilirisasi. Saya dulu rival beliau tapi saya yakin beliau hatinya merah putih, makanya itu saya gabung sama beliau, bekerja, tidak ada urusan siapa nomor satu, kita bekerja bersama untuk membangun Republik Indonesia,” tandas menteri kelahiran 17 Oktober 1951.
Berdasarkan berbagai kajian strategis dan diskusi bersama dengan para ahli, Prabowo mengungkapkan bahwa lima tahun mendatang, Indonesia diperkirakan mampu menjadi bagian dari negara anggota G8. Bahkan, lebih jauh lagi, akan menjadi negara anggota G4 dalam kurun waktu 30 tahun.
“Saya bicara dengan satu tim ahli yang meramalkan di lima tahun yang akan datang, kita bisa sampai ke ekonomi ke-10, ke-9. Berarti dalam 30 tahun yang akan datang, we can be number four in the world," tuturnya.
Semua kajian dan perkiraan tersebut tentunya harus didukung dengan para pemimpin yang bekerja keras dan berfikir kritis. Terlebih lagi, sudah saatnya Indonesia untuk mengejar STEM yaitu Science, Technology, Engineering and Mathematics.
Kepada para mahasiswa, Prabowo menjelaskan bahwa STEM merupakan pendukung utama. Sehingga, perlu diperbanyak sarjana yang memiliki keahlian di bidang tersebut.
“Dibutuhkan pemimpin-pemimpin yang kerja keras, yang berpikir keras, yang tidak malas, yang tidak rendah diri, yang mau belajar, belajar, belajar. Sekarang, kita juga harus kejar yang namanya STEM, Science, Technology, Engineering and Mathematics," tutup politisi Gerindra itu.
"Our future will be bright. Kita optimistis, tapi kuncinya adalah bagaimana bagaimana kita mengatur ini semua,” ujarnya, dikutip Sabtu (11/2/2023).
Prabowo juga mengapresiasi pemerintahan presiden Joko Widodo yang berani memulai strategi hilirisasi. Menurut dia, upaya tersebut menjadi gerbang awal bagi Indonesia untuk mampu mengoptimalkan sumber daya alam yang dimiliki.
“Pemerintah sekarang, Pak Joko Widodo yang memimpin, dia berani untuk melakukan hilirisasi. Saya dulu rival beliau tapi saya yakin beliau hatinya merah putih, makanya itu saya gabung sama beliau, bekerja, tidak ada urusan siapa nomor satu, kita bekerja bersama untuk membangun Republik Indonesia,” tandas menteri kelahiran 17 Oktober 1951.
Berdasarkan berbagai kajian strategis dan diskusi bersama dengan para ahli, Prabowo mengungkapkan bahwa lima tahun mendatang, Indonesia diperkirakan mampu menjadi bagian dari negara anggota G8. Bahkan, lebih jauh lagi, akan menjadi negara anggota G4 dalam kurun waktu 30 tahun.
“Saya bicara dengan satu tim ahli yang meramalkan di lima tahun yang akan datang, kita bisa sampai ke ekonomi ke-10, ke-9. Berarti dalam 30 tahun yang akan datang, we can be number four in the world," tuturnya.
Semua kajian dan perkiraan tersebut tentunya harus didukung dengan para pemimpin yang bekerja keras dan berfikir kritis. Terlebih lagi, sudah saatnya Indonesia untuk mengejar STEM yaitu Science, Technology, Engineering and Mathematics.
Kepada para mahasiswa, Prabowo menjelaskan bahwa STEM merupakan pendukung utama. Sehingga, perlu diperbanyak sarjana yang memiliki keahlian di bidang tersebut.
“Dibutuhkan pemimpin-pemimpin yang kerja keras, yang berpikir keras, yang tidak malas, yang tidak rendah diri, yang mau belajar, belajar, belajar. Sekarang, kita juga harus kejar yang namanya STEM, Science, Technology, Engineering and Mathematics," tutup politisi Gerindra itu.
(ind)
tulis komentar anda