PT Jasa Berdikari Logistics, Kinerja Sahamnya Masih di Trek yang Positif
Jum'at, 17 Februari 2023 - 13:37 WIB
JAKARTA - PT Jasa Berdikari Logistics saat ini menjadi salah satu sorotan investor pasar modal . Pasalnya, saham perusahaan yang didirikan pada 2007 ini masih menunjukkan tren positif sejak melakukan penawaran saham perdana (IPO) pada 27 Januari 2023.
Pada penutupan perdagangan Kamis (16/2/2023) harga saham PT Jasa Berdikari Logistics (LAJU) berada di posisi Rp186. Harga itu naik 86% dibanding saat harga penawaran yang sebesar Rp100.
Pada saat IPO saham LAJU sudah naik 35% ke posisi Rp135 sehingga menembus auto reject atas (ARA). Kenaikan harga saham paling tinggi terjadi saat pembukaan perdagangan Selasa lalu (14/2/2023) yang melesat ke posisi Rp284.
Saat IPO LAJU menawarkan sebanyak-banyak 700 juta lembar saham, atau setara 32,56% dari modal ditempatkan dan disetor penuh. Target dana yang bisa diraih LAJU adalah Rp105 miliar.
Saat ini komposisi pemegang saham LAJU yang terbesar adalah PT Ervin Niaga Abadi sebanyak 60,70% dan Marcia Maria sebanyak 6,74%. Sisanya dipegang oleh publik.
PT Jasa Berdikari Logistics Tbk sendiri merupakan perusahaan yang kegiatan usaha utamanya adalah layanan logistik terintegrasi dengan menyediakan jasa pengelolaan logistik, mulai dari pengiriman barang hingga manajemen pergudangan. Perseroan juga telah dipercaya oleh berbagai perusahaan ternama di Indonesia untuk menjalin kerja sama.
Sejak tahun 2010 hingga saat ini, PT Jasa Berdikari Logistics Tbk ditunjuk sebagai mitra logistik bagi PT Midi Utama Indonesia Tbk (MIDI), jaringan ritel modern Alfamart dan Alfa Midi. Kerja sama itu membuat perusahaan sebagai pihak ketiga pertama yang menyediakan jasa logistik bagi peritel tingkat nasional.
Positifnya saham LAJU tak lepas dari kinerja keuangan perusahaan. Berdasarkan hasil laporan keuangan unaudited, LAJU membukukan pendapatan senilai Rp147 miliar pada 2022 atau naik 25% dari tahun 2021. LAJU membukukan rata-rata pertumbuhan penjualan sebesar 35% dalam 3 tahun ke belakang.
Laba bersihnya tahun 2022 sebesar Rp12 miliar atau mengalami peningkatan 50% di 2021, yakni sebesar Rp8 miliar. Untuk tahun ini, manajemen memproyeksi adanya kenaikan laba bersih sebesar 42% menjadi Rp17 miliar.
Pada penutupan perdagangan Kamis (16/2/2023) harga saham PT Jasa Berdikari Logistics (LAJU) berada di posisi Rp186. Harga itu naik 86% dibanding saat harga penawaran yang sebesar Rp100.
Pada saat IPO saham LAJU sudah naik 35% ke posisi Rp135 sehingga menembus auto reject atas (ARA). Kenaikan harga saham paling tinggi terjadi saat pembukaan perdagangan Selasa lalu (14/2/2023) yang melesat ke posisi Rp284.
Saat IPO LAJU menawarkan sebanyak-banyak 700 juta lembar saham, atau setara 32,56% dari modal ditempatkan dan disetor penuh. Target dana yang bisa diraih LAJU adalah Rp105 miliar.
Saat ini komposisi pemegang saham LAJU yang terbesar adalah PT Ervin Niaga Abadi sebanyak 60,70% dan Marcia Maria sebanyak 6,74%. Sisanya dipegang oleh publik.
PT Jasa Berdikari Logistics Tbk sendiri merupakan perusahaan yang kegiatan usaha utamanya adalah layanan logistik terintegrasi dengan menyediakan jasa pengelolaan logistik, mulai dari pengiriman barang hingga manajemen pergudangan. Perseroan juga telah dipercaya oleh berbagai perusahaan ternama di Indonesia untuk menjalin kerja sama.
Sejak tahun 2010 hingga saat ini, PT Jasa Berdikari Logistics Tbk ditunjuk sebagai mitra logistik bagi PT Midi Utama Indonesia Tbk (MIDI), jaringan ritel modern Alfamart dan Alfa Midi. Kerja sama itu membuat perusahaan sebagai pihak ketiga pertama yang menyediakan jasa logistik bagi peritel tingkat nasional.
Positifnya saham LAJU tak lepas dari kinerja keuangan perusahaan. Berdasarkan hasil laporan keuangan unaudited, LAJU membukukan pendapatan senilai Rp147 miliar pada 2022 atau naik 25% dari tahun 2021. LAJU membukukan rata-rata pertumbuhan penjualan sebesar 35% dalam 3 tahun ke belakang.
Laba bersihnya tahun 2022 sebesar Rp12 miliar atau mengalami peningkatan 50% di 2021, yakni sebesar Rp8 miliar. Untuk tahun ini, manajemen memproyeksi adanya kenaikan laba bersih sebesar 42% menjadi Rp17 miliar.
(uka)
tulis komentar anda