IHSG Hari Ini Diramal Menguat, Intip Rekomendasi Saham Pilihan
Senin, 20 Februari 2023 - 08:10 WIB
JAKARTA - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) hari ini berpotensi menguat pada sepanjang perdagangan. Adapun pergerakan indeks saham akan berada di kisaran 6.800 – 6.950.
Pengamat pasar modal sekaligus Founder WH Project, William Hartanto mengatakan, pola candlestick IHSG semakin mempertegas potensi tren sideways. Jadi, mungkin pada dasarnya inilah tren yang akan kita lihat, dan tidak memerlukan kekhawatiran akan sentimen Fed rate.
"Mengapa kami mengatakan begitu, jawabannya adalah karena jika efeknya sebegitu parah, IHSG pasti sudah menurun lebih dulu, karena pasar selalu merespons lebih dulu sebelum sentimen itu sendiri," tulis William dalam analisisnya, Senin (20/2/2023).
Menurut William, IHSG kurang katalis positif, misalnya seperti net sell asing yang masih berlanjut, namun ternyata efeknya tidak terlalu besar.
"Sehingga, jika kami simpulkan saat ini ada upaya perlawanan dari pelaku pasar untuk menjaga IHSG setidaknya agar tetap bergerak sideways, dan hal ini terjadi bersamaan sambil melawan aksi jual bersih investor asing," katanya.
Hanya saja, efek negatifnya adalah kecepatan pergerakan saham mungkin akan melambat, alias masa tunggu saham yang Anda beli untuk swing trading, bisa lebih lama.
"Menurut kami, masih ada sentimen positif dalam negeri yang bisa membantu mengangkat pergerakan IHSG, yaitu rilis laporan keuangan, namun efek ini tidak signifikan," ujar William.
Secara teknikal, IHSG berpotensi melanjutkan pelemahan, terlihat dari indikator MACD yang sudah membentuk dead cross. "Dead cross memang indikasi bahwa penguatan saham terhenti, namun tidak 100% mengarah pada downtrend, terkadang yang terjadi juga bisa sideways," kata dia.
Pengamat pasar modal sekaligus Founder WH Project, William Hartanto mengatakan, pola candlestick IHSG semakin mempertegas potensi tren sideways. Jadi, mungkin pada dasarnya inilah tren yang akan kita lihat, dan tidak memerlukan kekhawatiran akan sentimen Fed rate.
"Mengapa kami mengatakan begitu, jawabannya adalah karena jika efeknya sebegitu parah, IHSG pasti sudah menurun lebih dulu, karena pasar selalu merespons lebih dulu sebelum sentimen itu sendiri," tulis William dalam analisisnya, Senin (20/2/2023).
Menurut William, IHSG kurang katalis positif, misalnya seperti net sell asing yang masih berlanjut, namun ternyata efeknya tidak terlalu besar.
"Sehingga, jika kami simpulkan saat ini ada upaya perlawanan dari pelaku pasar untuk menjaga IHSG setidaknya agar tetap bergerak sideways, dan hal ini terjadi bersamaan sambil melawan aksi jual bersih investor asing," katanya.
Hanya saja, efek negatifnya adalah kecepatan pergerakan saham mungkin akan melambat, alias masa tunggu saham yang Anda beli untuk swing trading, bisa lebih lama.
"Menurut kami, masih ada sentimen positif dalam negeri yang bisa membantu mengangkat pergerakan IHSG, yaitu rilis laporan keuangan, namun efek ini tidak signifikan," ujar William.
Secara teknikal, IHSG berpotensi melanjutkan pelemahan, terlihat dari indikator MACD yang sudah membentuk dead cross. "Dead cross memang indikasi bahwa penguatan saham terhenti, namun tidak 100% mengarah pada downtrend, terkadang yang terjadi juga bisa sideways," kata dia.
tulis komentar anda